Analisa Tata Guna Lahan

68

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Tata Guna Lahan

Saat ini, terlihat adanya gejala perkembangan fisik kota yang luar biasa. Perkembangan ini dipicu oleh dua hal pokok, yaitu bertambahnya jumlah penduduk kota di satu sisi dan bertambahnya volume dan frekuensi kegiatan penduduk di sisi lain. Meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan yang luar biasa di daerah perkotaan telah mengakibatkan tuntutan akan ruang yang luar biasa pula. Pola penggunaan lahan di koridor Jalan Marelan Raya didominasi oleh penggunaan lahan untuk perdagangan dan jasa, perkantoran, serta pendidikan. Dari pengamatan lapangan kecenderungan tata guna lahan saat ini di Kecamatan Medan Marelan sebagai kawasan perdagangan dan jasa. Pola penggunaan lahan di kawasan studi merupakan pusat kegiatan fungsional. Selain sebagai kawasan perdagangan dan jasa, pada kawasan studi juga terdapat fasilitas pendidikan. Adapun luas penggunaan lahan eksisting di sepanjang Jalan Marelan Raya dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1. Tabel 5.1 Pola Penggunaan Lahan Eksisting Di Sepanjang Jalan Marelan aya No Penggunaan Lahan Luas 1 Perdagangan 23,03 Ha 61,51 2 Fasilitas Umum dan Sosial 9,49 Ha 25,34 3 Gudang 4,92 Ha 13,15 Jumlah 37,44 Ha 100 Sumber: Survey Lapangan, 2013 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1 Persentase Penggunaan Lahan di Ruas Jalan Marelan Raya Sumber: Survey Lapangan, 2013 Berdasarkan Tabel 5.1 dan Gambar 5.1, presentase penggunaan lahan di sepanjang Jalan Marelan Raya yaitu didominasi oleh perdagangan dan jasa 61,51, Fasilitas Umum dan Sosial 25,34, dan Pergudangan 13,15. Oleh sebab itu aktivitas di sepanjang Jalan Marelan Raya ini cukup tinggi. Kawasan perdagangan dan jasa di sepanjang koridor Jalan Marelan Raya ini mengakibatkan perkembangan kota lebih berorientasi ke fungsi komersil. Pembangunan fasilitas yang memberikan pelayanan di bidang perdagangan dan jasa seperti ruko, toko, warung, SPBU dan bangunan kantor memberikan pengaruh terhadap berkembangnya aktivitas ekonomi Gambar 5.2. Perkembangan fasilitas pelayanan merupakan gabungan dari fungsi utama hunian dengan fungsi penunjang komersial skala kecil, serta menandakan banyaknya kunjungan yang dilakukan ke kawasan tersebut. Pada dasarnya perkembangan penggunaan lahan di kawasan studi mengikuti pola jaringan jalan yang melewati wilayah studi yaitu arteri sekunder. Pola jalan tersebut berbentuk linier yang diikuti oleh perkembangan aktivitas di sisi jalan. Perkembangan jalan arteri sekunder ini mendukung sekali terhadap aktivitas pola Universitas Sumatera Utara penggunaan lahan di kawasan studi serta tingginya nilai lahan di sekitar kawasan studi. Jalan Marelan Raya merupakan salah satu koridor Jalan dengan intensitas guna lahan dengan fungsi pelayanan dan komersil tinggi di wilayah Kecamatan Medan Marelan. Dengan tipikal guna lahan tersebut tentunya akan menghasilkan pergerakan yang sangat besar dan berpotensi mengakibatkan gangguan sirkulasi lalu lintas. Pengaruh guna lahan melalui tarikan pergerakan memiliki pengaruh yang paling besar. Sedangkan untuk pengaruh secara langsung antar variabel yang tertinggi yaitu pengaruh guna lahan terhadap tarikan pergerakan. Analisis tata guna lahan merupakan cara praktis untuk mempelajari aktifitas- aktifitas yang menyebabkan terjadinya pembangkitan perjalanan karena pola perjalanan rute dan arus lalu lintas dipengaruhi oleh jaringan transportasi dan pengaturan tata guna lahan Khisty, 2006. Sepanjang Jalan Marelan Raya ini merupakan jalan utama di Kecamatan Medan Marelan, sehingga memiliki tingkat aktivitas yang cukup padat dan tinggi. Pola aktivitas wilayah studi yang cukup tinggi ini menyebabkan tingginya pola pergerakan di wilayah studi. Penggunaan lahan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas yang terjadi di badan jalan. Klasifikasi penggunaan lahan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, hal ini dikarenakan pada pengklasifikasian sudah sesuai dengan tingkat ketelitian yang dibutuhkan dalam kajian penelitian Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2 Pola dan Aktivitas Penggunaan Lahan Sumber: Survey Lapangan, 2013 Universitas Sumatera Utara Klasifikasi penggunaan lahan dikelompokan menjadi lima kelas, yaitu daerah permukiman dengan fasilitas gang disamping permukiman, daerah permukiman yang dilewati angkutan umum, daerah industri dengan keberadaan beberapa toko di sisi jalan, daerah komersial dengan adanya aktivitas tinggi sisi jalan, dan daerah komersial dengan adanya aktivitas pasar disamping jalan. Kondisi saat ini di Jalan Marelan Raya adanya kecenderungan perubahan penggunaan lahan terjadi sebagai akibat proses perubahan sistem dari pedesaan menjadi perkotaan. Perubahan penggunaan lahan di wilayah studi dipengaruhi oleh faktor interaksi antara komponen-komponen permintaan dan penawaran akan lahan serta faktor semakin tingginya aktivitas yang terjadi di kawasan studi. Kawasan studi pada dasarnya merupakan pusat Kecamatan Medan Marelan yang memiliki kondisi topografi datar, sehingga perkembangannya memungkinkan ke segala arah, kecuali ke arah utara karena merupakan wilayah pesisir. Selain itu faktor utama penyebab terjadinya perkembangan yang memicu adanya perubahan guna lahan di kawasan studi adalah adanya aktivitas penduduk yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah penduduk dalam suatu kawasan merupakan faktor yang paling dominan memungkinkan terjadinya perubahan penggunaan lahan, karena peningkatan jumlah penduduk di kawasan studi akan menyebabkan adanya aktivitas- aktivitas dominan seperti aktivitas pemukiman sebagai sarana tempat tinggal penduduk. Universitas Sumatera Utara Selain itu memungkinkan terjadinya peningkatan aktivitas perdagangan dan jasa, tumbuhnya sektor-sektor informal serta aktivitas lainnya seperti terjadinya suatu pergerakan penduduk yang cukup tinggi sebagai usaha untuk mencapai lokasi kerja atau pendidikan.

5.2 Analisis Transportasi