Manajemen Lalu Lintas TINJAUAN PUSTAKA

2. Tingkat pelayanan tergantung fasilitas. Hal ini sangat tergantung pada jenis fasilitas, bukan arusnya. Jalan bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan yang tinggi, sedangkan jalan yang sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah.

2.4 Manajemen Lalu Lintas

Manajemen lalu lintas adalah suatu istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan suatu proses pengaturan sistem lalu lintas dan sistem prasarana jalan dengan menggunakan beberapa metoda, ataupun teknik rekayasa tertentu, tanpa mengadakan pembangunan jalan baru, dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan ataupun sasaran tertentu yang berhubungan dengan masalah lalu lintas. Manajemen lalu lintas sangat berkepentingan dengan kualitas dan keselamatan pengoperasian suatu sistem transportasi jalan dan terlibat dalam masalah gerakan dari kendaraan dan pejalan kaki, perilaku masyarakat, pengaruh dari kondisi geometrik dan permukaan jalan dan daerah sekitarnya. Manajemen lalu lintas erat kaitannya dengan teknik lalu lintas, dimana manajemen lalu lintas merupakan pengontrolan arus lalu lintas berdasarkan dasar- dasar teknik lalu lintas berupa hasil rancangan geometrik infrastruktur jalan dengan objektif keamanan dan efesiensi dari gerakan kendaraan dan pemakai jalan lainnya. Sistem lalu lintas memiliki tiga elemen, yaitu jalan road, manusia human, kendaraan vehicle. Manajemen lalu lintas mempunyai delapan variabel atau ukuran dasar yang digunakan untuk menjelaskan arus lalu lintas, dan beberapa karakteristik Universitas Sumatera Utara aliran lainnya yang diturunkan dari variabel utama adalah kecepatan v, volume q, dan kepadatan k. Tiga variabel lainnya yang digunakan dalam analisis arus lalu lintas adalah headway h, spacing s, dan occupancy R. Juga berhubungan dengan spacing dan headway adalah dua parameter lain, yaitu clearance c dan gap g Khisty dan Lall, 2005. 1. Kecepatan adalah jarak yang di tempuh suatu kendaraan per satuan waktu, umumnya dalam miljam mph atau kilometer per jam. 2. Volume atau arus lalu lintas flow adalah jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu. 3. Kepadatankonsentrasi density adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan terhadap waktu, yang dinyatakan dengan kendaraan per mil kendaraanmil atau per kilometer. 4. Senjang waktu headway adalah pengukuran interval waktu antara dua kendaraan yang melintasi titik pengamatan pada jalan raya secara berturut-turut dalam arus lalu lintas. 5. Senjang jarak spacing adalah jarak antara dua kendaraan berturut-turut dalam arus lalu lintas dan dihitung dari muka kendaraan satu ke muka kendaraan berikutnya. Universitas Sumatera Utara Dalam proses mewujudkan manajemen lalu lintas yang baik, sangat terkait terhadap tingkat pelayanan level of service yang menyatakan tingkat kualitas arus lalu lintas yang sesungguhnya terjadi. Tingkat ini dinilai oleh pengemudi atau penumpang berdasarkan tingkat kemudahan dan kenyamanan pengemudi.

2.5 Hambatan Samping