Analisa Kajian Guna Lahan Terhadap Tingkat Pelayanan

5.3 Analisa Kajian Guna Lahan Terhadap Tingkat Pelayanan

Untuk mengetahui keterkaitan tata guna lahan dan tingkat pelayanan jalan, menggunakan analisa regresi linear. Berdasarkan hasil identifikasi, kawasan studi merupakan jalan arteri primer dan kawasan tersebut didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa 61,51, fasilitas sosial dan umum 9,49, dan gudang 13,15. Berdasarkan data penggunaan lahan tersebut terlihat bahwa kawasan studi mempunyai aktifitas yang tinggi, terutama pada jam puncak dimana setiap guna lahan memiliki jam puncak yang berbeda-beda. Aktifitas yang tinggi tersebut tentunya dipengaruhi oleh pola penggunaan lahan yang terjadi di kawasan tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa di kawasan studi terjadi perkembangan aktifitas. Dalam menganalisis korelasi penggunaan lahan terhadap tingkat pelayanan jalan ini dipakai alat analisis Regresi Linier. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel terikat dependent yaitu jumlah pergerakan yang terjadi di setiap guna lahan dan variabel bebas independent yaitu luas guna lahan Tabel 5.8. Tabel 5.8 Jumlah Pergerakan, Jam Puncak dan Luas Lahan Di Wilayah Studi No Jenis Penggunaan Lahan Luas Lahan Ha Jumlah Pergerakan smpjam Jam Puncak 1 Perdagangan dan Jasa 23,03 537 06.00-08.00 dan 17.00- 19.00 2 Fasilitas Umum dan Sosial 9,49 335 06.00-08.00 dan 17.00- 19.00 3 Gudang 4,92 174 06.00-08.00 dan 17.00- 19.00 Sumber: Hasil Analisa, 2013 Adapun hasil analisis regresi linier adalah seperti Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9 Descriptive Statistic Mean Std. Deviation N pergerakan 3.4867E2 181.88550 3 Guna lahan 12.4800 9.41797 3 Sumber: Hasil Analisa SPSS, 2013 Dari Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah perjalanan yang dihasilkan adalah 348,6700 smp dibulatkan 349 smp, dengan standar deviasi 281,88550. Dari output korelasi, didapatkan bahwa hubungan antara variabel jumlah pergerakanperjalanan dengan luas guna lahan sangat kuat yaitu ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0.977. Secara teoritis korelasi akan kuat jika nilai koefisien korelasi mendekati angka 1 satu. Korelasi atau hubungan diantara variabel jumlah pergerakan dengan luas guna lahan sangat signifikannyata, karena nilai siginifikansi sig.1-tailed adalah di bawah 0,05 besarnya sig.1-tailed = 0.028, Tabel 5.10. Tabel 5.10 Output Korelasi pergerakan Guna Lahan Pearson Correlation Pergerakan 1.000 .977 Guna Lahan .977 1.000 Sig. 1-tailed Pergerakan . .028 Guna Lahan .028 . N Pergerakan 3 3 Guna Lahan 3 3 Sumber: Hasil Analisa SPSS, 2013 Universitas Sumatera Utara Angka R Square pada Tabel 5.11 adalah 0,955. Hal ini berarti sekitar 95,5 jumlah pergerakan dapat dijelaskan oleh luas guna lahan. Sedangkan sisanya 100 - 95,5 = 4,5 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Berdasarkan hasil nilai Durbin- Watson 1,849 dapat diketahui bahwa model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena nilai Durbin-Watson tersebut berada di daerah no autocerelation 1,65 D-W 2,35. Tabel 5.11 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Sig. F Change Durbin- Watson 1 0,977 0,955 0,910 54,47953 0,036 1,849 a. Predictors: Constant, Guna Lahan b. Dependent Variable: pergerakan Sumber: Hasil Analisa SPSS, 2013 Dari uji ANOVA atau F test didapat F hitung adalah 21,293 dengan tingkat signifikansi 0,036. oleh karena probabilitas 0,036 lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel jumlah pergerakan atau dapat dikatakan variabel luas guna lahan berpengaruh terhadap jumlah pergerakan atau bangkitan dan tarikan di kawasan tersebut, Tabel 5.12. Tabel 5.12 ANOVA Atau F Test Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 63196.647 1 63196.647 21.293 .036 a Residual 2968.020 1 2968.020 Total 66164.667 2 a. Predictors: Constant,Guna Lahan b. Dependent Variable: pergerakan Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Analisa SPSS, 2013 Untuk menggambarkan persamaan regresi digunakan hasil yang didapat dari Tabel 5.13. Tabel 5.13 Koefisien Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 131.131 59.960 1.886 .300 luaslahan 18.874 4.090 .977 4.614 .136 a. Dependent Variable: pergerakan Sumber: Hasil Analisa SPSS, 2013 Untuk menggambarkan persamaan regresi digunakan hasil yang didapat dari tabel koefisien diatas Tabel 5.13. Dari tabel koefisien tersebut di peroleh persamaan regresi sebagai prediksi terjadinya pergerakan bangkitan dan tarikan di masa yang akan datang akibat pengaruh penggunaan lahan dimasa yang akan datang. Adapun rumus regresi tersebut adalah sebagai berikut : Y = 131,131 + 18,874 X 1 ………………………………………5.4 Dimana: Y = Jumlah Pergerakan Perjalanan X 1 = Luas Penggunaan Lahan Ha Konstanta sebesar 131,131 menyatakan bahwa jika penggunaan lahan tidak bertambahtetap secara matematika X 1 =0, maka jumlah pergerakan adalah sebesar 131 Smp. Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pergerakan Universitas Sumatera Utara bangkitan dan tarikan perjalanan dipengaruhi oleh makin tingginya luas penggunaan lahan. Makin tinggi luas penggunaan lahan berarti makin tinggi pula jumlah pergerakan bangkitan dan tarikan perjalanan yang dihasilkan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan maka akan dilakukan uji regresi yang dilakukan secara simultan dengan F-test dan secara individual dengan t-test, maka hipotesis alternatif yang dipakai dalam uji regresi linier ini adalah dengan membandingkan antara nilai t yang diperoleh dari tabel t tabel dengan nilai t hasil perhitungan t hitung adalah sebagai berikut: H = Koefisien Regresi tidak signifikan H 1 = = Koefisien Regresi signifikan Pedoman yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis dalam uji regresi linier ini adalah sebagai berikut: Jika nilai t hitung t tabel, maka H ditolak Jika nilai t hitung t tabel, maka H diterima Dari tabel koefisien diatas Tabel 5.13 didapatkan bahwa nilai t hitung adalah 4,614, sedang t tabel diperoleh 3,182 dengan tingkat signifikan α 0,05 5 dan derajat kebebasan df 2. Jadi karena t hitung 4,614 t tabel 3,182 maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya penggunaan lahan di sepanjang Jalan Marelan Raya berpengaruh terhadap pergerakan tingkat pelayanan jalan di kawasan tersebut. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis regresi linier, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan mempunyai pengaruh yang cukup tinggi terhadap pergerakan. Penggunaan lahan yang ada di kawasan studi merupakan faktor dominan yang memberikan dampak terhadap terjadinya bangkitan dan perjalanan dimasa yang akan datang ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Black 1981:99 bahwa pola pergerakan bangkitan dan tarikan serta pemilihan moda pergerakan merupakan fungsi dari adanya pola perubahan guna lahan diatasnya. Berdasarkan hal tersebut penggunan lahan akan menimbulkan berbagai permasalahan transportasi di kawasan studi seperti tingginya tingkat kejenuhan, timbulnya titik-titik kemacetan di saat jam sibuk, sebagai akibat terakumulasinya aktivitas di kawasan studi baik aktivitas internal maupun eksternal. Peranan sistem transportasi dalam hal ini berpengaruh dengan tingkat pelayanan jalan sangat berperan dalam pengembangan tata guna lahan, hal ini dikarenakan transportasi salah satu sistem dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah. Untuk itu dalam pengembangan perubahan tata guna lahan diperlukan suatu jaringan transportasi yang mempunyai manajemen dan sarana prasarana penunjang yang memadai untuk melancarkan aktivitas pergerakan di dalam kawasan penelitian. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat rendahnya tingkat pelayanan jalan seperti; lambatnya perkembangan kegiatan perkotaan, polusi, dan borosnya pemakaian bahan bakar. Universitas Sumatera Utara Selain itu perkembangan pergerakan lalulintas akan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain perubahan tata guna lahan yang dominan, tingkat kenyamanan, jarak tempuh, waktu tempuh, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai ke satu tujuan dari dan ketempat aktivitas setiap individu sehari-hari. Berdasarkan pengamatan traffic counting di sepanjang Jalan Marelan Raya yang merupakan jalan arteri sekunder, didapat jumlah pergerakan dalam satuan smp seperti pada Tabel 5.14 Tabel 5.14 Fluktuasi Volume dan Kecepatan Menurut Rentang Waktu Tahun 2013 Waktu Volume smp 06.00-08.00 1.250 11.00-13.00 811 17.00-19.00 1.077 Sumber : Hasil Analisa, 2013 Dari Tabel 5.14, diketahui jumlah volume kenderaan di kawasan studi adalah 1.046 smp, dengan tingkat pelayanan pada jam sibuk antara jam 06.00-08.00 pagi yaitu rata-rata sebesar 1.250 smpjam dan pada jam 17.00-19.00 sore yaitu rata-rata sebesar 1.077 smpjam. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan lahan yang terbesar mempengaruhi penggunaan lahan di sepanjang koridor Jalan Marelan Raya yang merupakan jalan arteri sekunder adalah penggunaan lahan perdagangan dan jasa. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa penurunan kinerja jalan tingkat pelayanan Universitas Sumatera Utara jalan pada kawasan studi yang terjadi akibat adanya pengaruh kegiatan pada kawasan perdagangan dan jasa. Jalur yang paling besar nilainya adalah pengaruh variabel guna lahan melalui tarikan pergerakan. Sedangkan jalur yang paling kecil nilainya adalah pengaruh variabel tarikan pergerakan terhadap tingkat pelayanan jalan melalui lebar jalan dan hambatan samping. Hal tersebut jelas terjadi pada jam-jam puncak yang terjadi pukul 06.00-08.00 dan pukul 17.00-19.00, dimana pada jam-jam tersebut terjadi kumulatif pengunaan jalan arteri bagi masyarakat yang akan memakai jalan ini. . Universitas Sumatera Utara 98

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI