sekitar jam 17–19.00 WIB. Kemacetan di Jalan Marelan Raya juga diduga berhubungan erat dengan penggunaan lahan di sepanjang jalan serta perkembangan
wilayah disekitarnya. Dengan kondisi ini maka kebijaksanaan tata guna lahan di kawasan ini
dirumuskan kembali dengan konsep pengembangan kawasan perdagangan tetapi terbatas. Sebagai dampaknya kebutuhan transportasi meningkat pesat sedangkan
sarananya sangat terbatas, akibatnya kemacetan dan kepadatan lalu lintas tidak dapat dihindarkan. Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa kebijaksanaan tata guna lahan
yang baik belum tentu dapat mendukung pemecahan masalah transportasi, Karena masih ditentukan oleh implementasinya yang banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang dianggap lebih penting dan mendesak dari penataan guna lahan itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Potensi tata guna lahan adalah satu ukuran dari skala aktifitas sosio-ekonomi yang terjadi pada suatu lahan tertentu. Ciri khas dari tata guna lahan adalah
kemampuan atau potensinya untuk ”membangkitkan” lalu lintas. Dengan demikian, sudah sewajarnya apabila kita menghubungkan potensi tata guna lahan dari sepetak
lahan, yang memiliki aktifitas tertentu, untuk membangkitkan sejumlah tertentu arus lalu lintas per hari.
Struktur tata guna lahan di sepanjang ruas Jalan Marelan Raya Kota Medan yang didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa menyebabkan sepanjang ruas
jalan ini padat. Perkembangan penggunaan lahan yang sangat pesat juga
Universitas Sumatera Utara
dikhawatirkan ikut menjadi penyebab timbulnya berbagai permasalahan transportasi di sepanjang ruas jalan Jalan Marelan Raya yang harus segera ditangani dan
diantisipasi agar pergerakan tetap lancar sehingga tidak mengganggu sinergi aktifitas di sepanjang koridor jalan ini.
Dalam penanganan permasalahan transportasi tersebut perlu dilakukan kajian mengenai bagaimana keterkaitan penggunaan lahan terhadap tingkat pelayanan jalan
di sepanjang Jalan Marelan Raya Kota Medan. Untuk mengetahui keterkaitan penggunaan lahan terhadap tingkat pelayanan jalan di sepanjang Jalan Marelan Raya
Kota Medan, maka diperlukan suatu metode analisis dan pemodelan yang tepat, serta parameter-parameter yang perlu diperhitungkan, yang nantinya dapat dijadikan suatu
standar bagi analisa keterkaitan keterkaitan penggunaan lahan terhadap pergerakan di sepanjang Jalan Marelan Raya Kota Medan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji keterkaitan penggunaan lahan terhadap tingkat pelayanan jalan pergerakan Studi Kasus Jalan Marelan Raya Kota
Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang akan kita peroleh sebagai bahan masukan dari studi pemanfaatan ruang di masa sekarang serta di masa yang akan datang, juga lebih
Universitas Sumatera Utara
difokuskan kepada beberapa alternatif terhadap studi kasus, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah, sebagai masukan tentang mekanisme dan arahan kebijakan tata guna lahan dan transportasi;
2. Bagi masyarakat dan pihak swasta yang mempunyai kaitan erat dalam pemanfaatan lahan serta sarana dan prasarana transportasi, sehingga lebih
berperan dalam menunjang pembangunan Kota Medan umumnya dan Kecamatan Medan Marelan khususnya.
3. Bagi ilmu pengetahuan, yaitu sebagai contoh besar pengaruh penggunaan lahan terhadap pergerakan khususnya di sepanjang Jalan Marelan Raya
Kota Medan.
1.5. Kerangka Pemikiran