Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
14
b. Seni Tari
Indonesia memiliki banyak jenis tarian. Tari-tarian tersebut sudah dikenal sejak dulu baik yang berkembang dalam masyarakat ataupun di
Istana. Bebarapa tari yang berakar dari tari adat meliputi pendet dan gabor di Bali dan jathilan di Jawa Tengah. Tamu-tamu di Bali disambut dengan
tari pendet dan gabor.
Keindahan tari tanpa cerita mencapai puncaknya di keraton. Hal ini ditunjukkan oleh bedhaya dan serimpi. Tari legong di Bali ditonjolkan dalam
pertunjukannya. Tujuannya adalah melakukan urutan gerak dengan keterampilan, keindahan, dan perasaan secara mendalam.
c. Seni Teater Drama
Seni teater tradisional ditemukan hampir pada semua masyarakat suku bangsa Indonesia. Seni teater tradisional pada masyarakat tradisional,
selain sebagai sarana hiburan juga berfungsi sebagai sarana pewarisan nilai- nilai masyarakat dari suatu generasi ke generasi berikutnya, serta memiliki
kaitan yang erat dengan kehidupan sistem religi yang hidup pada masyarakat suku bangsa yang bersangkutan. Banyak upacara religi yang
diwarnai oleh drama sebagai sarana penyalur kekuatan adi kodrati dan bakti kepada Tuhan. Ada beberapa contoh seni teater tradisional yang
hingga saat ini sangat akrab dengan masyarakat Indonesia, diantaranya adalah seni teater Ludruk kesenian Jawa Timur, Lenong kesenian Betawi,
dan seni teater Ketoprak kesenian Jawa Tengah. Seni teater bukan hanya menampilkan dialog-dialok yang dibawakan oleh pemainnya, dalam seni
teater terdapat unsur seni lainnya yang dipadu menjadi satu kesatuan yang indah dan bermakna. Contoh seni yang biasanya mewarnai pementasan
seni teater adalah seni musik, seni suara, seni tari, dan lawak.
Saat ini kita berada di zaman modern bahkan pada bidang tertentu kita sudah berada di era postmodernisasi. Keberadaan teknologi media
massa elektronik seperti televisi mendorong perkembangan seni teater yang ditayangkan dalam bentuk sinetron, film dan berbagai istilah lainnya.
Sehingga tidak mengherankan bila masa ini, seni teater mengalami perkembangan yang sangat cepat dan variatif. Perkembangan seni teater
dapat kita lihat pada temanya. Tema cerita teater tradisional berpusat pada masalah-masalah pada masyarakat tradisional yang bersangkutan, sedang
teater modern mengangkat tema cerita yang sangat luas, mulai dari kehidupan lokal, nasional hingga internasional. Perkembangan seni dapat
juga dilihat dari segi organisasinya. Jumlah organisasi seni teater pada masyarakat tradisional dapat dihitung dengan jari alias sangat sedikit, dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia
15
juga belum dipelajari melalui lembaga formal pendidikan. Pada masyarakat modern sekarang, berbagai organisasi kelompok teater
tumbuh diberbagai daerah Indonesia, ada yang bergerak pada seni tradisional atau seni kontemporer, keadaan ini tidak terlepas dari kehadiran
berbagai lembaga formal pendidikan seni di Indonesia. Sanggar-sanggar seni dengan mudah dapat ditemukan, ada teater sekolah, teater kampus
bahkan sanggar-sanggar seni bengkel seni yang didirikan dan dikelola sendiri oleh masyarakat.
Tuntutan kebutuhan seni teater oleh dunia pertelevisian terus meningkat seiring bertambahnya jumlah saluran dan stasiun televisi.
Tumbuh dan berkembang industri sinetron dan film. Para sutradara dan sineas melakukan penjelajahan ruang dan waktu untuk memperoleh ide
cerita. Ada kalanya mereka berpaling ke masa lalu dan menemukan ide cerita pada berbagai seni teater tradisional. Merekan mengangkat ide cerita
teater tradisional itu dan menjadikannya sebagai suatu karya yang dikenal dengan film atau sinetron. Seni teater tradisional yang diangkang ke
sinetron dan film adalah seni teater yang bertemakan kebaikan lawan kejahatan, cinta, bakti kepada orang tua, komedi, perjuangan melawan
kemiskinan keluarga, dokumenter, dan sebagainya. Tuntutan kebutuhan yang dipaparkan di atas melahirkan berbagai karya seni teater dan
seniman-seniman berbakat dan penuh imajinasi pada bidang seni teater, diantaranya adalah Usmar Ismail, Asrul Sani, Teguh Karya, Soekarno M
Noor, Arifin C. Noor, W.S Rendra, dan lain-lain.
Perhatikan gambar di samping dan jawablah pertanyaan di bawah ini
1. Coba kalian deskripsikan tentang seni
pertunjukan di samping 2.
Apakah karya seni tersebut sudah menjadi budaya di masyarakat?
Jelaskan
3. Bagaimana perkembangan karya seni
tersebut sekarang ini? Coba kalian peragakan salah satu tarian yang kalian kuasai
Investigasi Budaya:
“Coba kembangkan rasa keingintahuan dan wawasan kebhinekaan serta orientasi kecakapan pada diri kalian”
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
16
B. Hubungan Seni, Seniman, dan Masyarakat
Pernahkah kalian bertamasya ke suatu daerah tertentu dan melihat hasil karya seni masyarakat tersebut? Ternyata setelah kalian amati hasil
karya seni mereka berbeda dengan hasil karya seni pada masyarakat di daerah kalian atau daerah lainnya. Kalian kemudian bertanya-tanya
mengapa hasil karya seni berbeda-beda pada masyarakat yang berlainan? Apakah ada hubungan antara hasil karya seni dengan kehidupan dan pola
perilaku masyarakatnya?
Kebudayaan pada masyarakat tidak lepas dari pola perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan ini terjadi secara
alamiah yang membentuk suatu instrumen dari karya seni. Beberapa instrumen dari karya seni adalah:
1. Seni
Seni adalah produk jenis perilaku manusia yang khusus, penggunaan imajinasi secara kreatif untuk membantu kita menerangkan, memahami
dan menikmati hidup. Ketika seorang penari menari, ia menghasilkan perilaku manusia yang khusus, yaitu tarian. Ia tidak menari bagai seorang
robot. Ia menari dengan imajinasi yang kreatif sesuai dengan penghayatannya terhadap pesan dan makna tarian itu. Tarian yang
diperankannya membantu para penikmat seni untuk memahami dan menikmati hidup sesuai pesan dan makna tarian itu.
Setiap bentuk seni lahir dari situasi dan kondisi alam serta berusaha untuk menjelaskan situasi dan kondisi alam fisik manusia. Misalnya, ketika
seorang pelukis melukis tanah yang gersang dengan dinaungi awan hitam pekat, lukisan itu lahir dari imajinasinya mengenai situasi dan kondisi alam
fisik manusia, yaitu kegersangan dan masa depan yang buram. Penjelasan yang hendak diberikan lukisan itu adalah bahwa alam sangat gersang
dapat menyebabkan kesengsaraan kehidupan manusia.
Kesenian juga untuk melambangkan kritik sosial terhadap situasi dan kondisi sosial serta pemerintah. Kita sering melihat kelompok teater yang
bermain drama di jalanan. Mereka menggunakan berbagai aksesoris dan lambang. Setelah mereka bermain drama yang memilukan, pentas di akhir,
dengan menghancurkan sesuatu atau mengarak peti mati. Pembakaran itu dapat dimaknai sebagai protes dan kemarahan. Peti mati berarti
kematian. Apa yang mereka protes, bila mereka protes terhadap pemerintah atau lainnya berarti mereka menunjukkan kemarahannya kepada
Di unduh dari : Bukupaket.com