Birokrasi Pendidikan Indonesia Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi

Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 197 bertentangan dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal ini menjadi landasan bagi tumbuhnya pemahaman bahwa masyarakat, khususnya orang tua peserta didik wajib belajar harus bertanggung jawab terhadap pendanaan penyelenggaraan pendidikan. Memang di satuan sekolah menengah atas tertentu diperkenalkan juga istilah subsidi silang. Orang tua peserta didik yang kaya menanggung lebih banyak biaya pendidikan untuk mensubsidi biaya pendidikan peserta didik dari orang tua yang kurang beruntung secara ekonomi. Orang tua peserta didik menanggung biaya pendidikan menurut kemampuannya. Orang tua yang sangat kaya menanggung menurut kemampuannya. Orang tua kaya menanggung menurut kemampuannya dan orang tua miskin menanggung menurut kemiskinannya. Tetapi setahu penulis, masih belum ada sekolah menengah atas yang memberlakukan subsidi silang ini, yang berlaku adalah semua anak menanggung biaya pendidikan yang sama kuantitasnya.

2. Birokrasi Pendidikan Indonesia

Kata birokrasi berasal dari kata bureau dan kratein. Bureau berarti meja tulis atau sebagai tepat para pejabat bekerja. Kratein bermakna mengatur Martin Albrow, 2005 : 2. Dapat disimpulkan, birokrasi adalah meja tulis tempat para pejabat bekerja untuk mengatur. Apa yang diatur? Tentu saja bidang pekerjaannya masing-masing. Bila Ia seorang birokrat pendidikan Indonesia maka yang diatur adalah masalah pendidikan untuk mewujudkan idealisme pendidikan sebagai tertulis dalam hukum peraturan perundang-undangan pendidikan Indonesia. Birokrasi mencakup pembagian tugas dalam lingkup fungsi yang secara relatif berbeda. Pemisahan kekuasaan berarti pembagian tanggung jawab terhadap fungsi yang sama antara dua badan atau lebih Martin Albrow 2005 : 49. Tugas birokrasi adalah mencegah terjadinya kesewenang-wenang dari pejabat negara, kekuasaan pejabat yang besar bukanlah masalah, persoalannya adalah metoda dan prosedur standar dalam melaksanakan kekuasaan itu yang disebut dengan birokrasi. Birokrasi sangat penting untuk mencegah terjadi kesewenang- Di unduh dari : Bukupaket.com Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa 198 wenangan. Lord Acton berkata orang yang berkuasa cenderung menyalahgunakan kekuasaannya Meriam Budiarjo, 1986 : 15. Kekuasaan yang dimiliki Sekolah Menengah Atas untuk mengelola penyelanggaraan pendidikan bukan masalah. Persoalannya adalah birokrasinya, yaitu metode dan prosedur standar untuk melaksanakan kekuasaan yang dimiliki SMA untuk menyelenggarakan pendidikan sehingga peserta didik dan orang tuanya terhindar dari tindakan sewenang-wenang. Ketika birokrasi Sekolah Menengah Atas gagal menyerap dan melaksanakan arpirasi warga maka sesungguhnya birokrasi sekolah tersebut mengalai kegagalan dalam mewujudkan tujuannya, yaitu pendidikan yang efesien dan murah dalam rangka encerdaskan kehidupan bangsa disarikan dari Martin Albrow, 2005 : 145. Beranjak dari uraian di atas, disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan birokrasi pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah: a. Para pejabat pendidikan yang mengatur Sekolah Menengah Atas, yaitu: 1 Menteri Pendidikan Nasional 2 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3 Kepala Dinas Pendidikan Propinsi 4 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten 5 Kepala Sekolah beserta Staf Kepala Sekolah 6 Komite Sekolah b. Prosedur dan metode yang digunakan dalam melaksanakan kekuasaan yang dimiliki pejabat pendidikan Sekolah Menengah Atas dalam menyelenggarakan pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Tujuan birokrasi pendidikan adalah mewujudkan demokratisasi pada dunia pendidikan Sekolah Menengah Atas. Birokrasi harus dijalankan berdasarkan kehendak mayoritas warga sekolah, bila tidak demikian maka dapat dikatakan bahwa birokrasi mengalami kegagalan. Birokrasi pendidikan bertujuan juga mewujudkan efesiensi dalam penyelenggaran Sekolah Menengah Atas dengan biaya yang murah, bila tidak demikian maka birokrasi itu mengalami kegagalan. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengkomunikasikan Hasil Studi Antropologi 199 Adakah prinsip-prinsip yang dapat diterapkan sehingga birokrasi dijalankan menurut tujuannya? Tentu ada. Dalam hal ini penulis merujuk pada 10 prinsip mewirausahakan birokrasi dari David Osborne dan Ted Gaebler, yaitu: a. Pemerintahan katalis; mengarahkan ketimbang mengayuh b. Pemerintahan milik masyarakat; memberi wewenang ketimbang melayani c. Pemerintahan yang kompetitif; menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan d. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi; mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan e. Pemerintah yang berorientasi hasil; membiayai hasil, bukan masukan f. Pemerintahan berorientasi pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi g. Pemerintahan wirausahan, menghasilkan ketibang membelanjakan h. Pemerintahan antisipatif, mencegah daripada mengobati i. Pemerintahan desentralisasi j. Pemerintahan berorientasi pasar; mendongkrak perubahan melalui pasar.

3. Penyebab Mahalnya Biaya Pendidikan SMA dan