Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
112
1. Coba kalian deskripsikan tahapan suatu teknologi harus sesuai
dengan pembahasan di atas 2.
Bagaimana sikap kalian terhadap teknologi tersebut 3.
Berikan penjelasan dari tujuan diciptakannya teknologi tersebut
4. Beberapa Perilaku Ketidaksesuaian
Perubahan perilaku manusia didorong sebagian oleh keadaan ketidakseimbangan pribadi atau ketidaksesuaian, keadaan pikiran yang
tidak nyaman sehingga individu mencari penghentinya atau pembatasnya. Ketika individu menjadi merasa tidak sesuai, dia biasanya akan terdorong
untuk mengurangi keadaan tersebut dengan merubah pengetahuannya, sikapnya atau tindakannya. Dalam hal perilaku inovasi, ini dapat terjadi:
a. Ketika individu menjadi menyadari rasa butuh atau masalah dan
mencari informasi mengenai sesuatu seperti inovasi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, seorang penerima
pengetahuan akan kebutuhan inovasi dapat termotivasi untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut. Ini terjadi pada tahap
pengetahuan dalam proses keputusan inovasi.
b. Ketika dia menjadi sadar akan ide baru dimana dia memiliki
pandangan suka. Kemudian individu terdorong untuk mengadopsi inovasi dengan ketidaksesuaian antara apa yang dia percayai dan apa
yang dia lakukan. Perilaku ini terjadi pada tahap keputusan dalam proses keputusan inovasi.
c. Setelah keputusan mengadopsi inovasi. Individu mungkin
memperoleh informasi lebih lanjut yang meyakinkan dirinya bahwa seharusnya dia tidak mengadopsi. Ketidaksesuaian ini bisa dikurangi
dengan tidak melanjutkan inovasi. Atau jika pada awalnya dia memutuskan untuk menolak inovasi, individu kemudian menjadi
terbuka pada pesan yang pro pada inovasi menyebabkan keadaan diskontinuitas dapat dikurangi dengan keadaan mengadopsi. Tipe
perilaku ini diskontinuitas atau adopsi yang terlambat terjadi selama tahap konfirmasi dalam proses keputusan inovasi.
Analogi Budaya:
“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian”
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
113
5. Diskontinuitas
Diskontinuitas adalah keputusan untuk menghentikan penggunaan inovasi setelah
sebelumnya mengadopsinya. Ada dua tipe yakni, penggantian replacement yakni jika
ada ide baru yang lebih baik dan kekecewaan disenchantment yang disebabkan ketidak
puasan akan inovasi itu. Secara umum yang diskontinuitasnya tinggi memiliki ciri
pendidikan rendah, status sosial rendah, kontak dengan agen perubahan yang rendah
dan semacamnya yang berkebalikan dengan karakteristik inovator.
Sedikitnya ada dua tipe diskontinuitas: Penggantian dan kekecewaan. Diskontinuitas penggantian adalah keputusan untuk berhenti
menggunakan sebuah ide dengan maksud untuk mengadopsi ide yang lebih baik yang menggantikannya. Dalam budaya yang berubah dengan
cepat ada aliran konstan inovasi. Dan setiap ide baru menggantikan perilaku yang ada yang pada saat itu juga merupakan sebuah inovasi. Misalnya,
adalah penggunaan flasdisk yang telah dicontohkan di atas. Mereka memang menghentikan penggunaan disket atau CD untuk menyimpan
file dari komputer namun menggantinya dengan bentuk inovasi lain yang lebih bisa memuaskan pengharapannya yakni flasdisk. Dalam hal ini
flasdisk adalah sebuah inovasi pengganti dari inovasi yang sebelumnya disket atau CD.
Diskontinuitas kekecewaan adalah keputusan untuk berhenti menggunakan sebuah ide sebagai akibat dari ketidakpuasan atas ide
tersebut. Ketidakpuasan mungkin karena inovasi tidak cocok untuk individu dan tidak mengakibatkan dirasakannya keuntungan relatif atas perilaku
alternatif itu. Atau ketidakpuasan dapat diakibatkan dari penyalahgunaan sebuah inovasi yang seharusnya bermanfaat bagi individu. Tipe terakhir
dari kekecewaan ini sepertinya lebih sering ada diantara pengadopsi yang terlambat daripada pengadopsi yang awal. Pengadopsi yang terlambat
memiliki pendidikan yang lebih rendah dan sikap dan nilai yang lebih tradisional yang mungkin bisa membimbingnya ke arah diskontinuitas.
Kecuali seseorang memiliki konsepsi tentang metode ilmiah, sulit untuk memahami bagaimana untuk menggeneralisasikan akibat percobaan
inovasi untuk penggunaan dengan skala penuh. Pengadopsi yang terlambat juga terlihat lebih patuh terhadap kekuasaan dalam sikap mereka
Sumber: Dok. penerbit
Gambar 4.11 handphone di
tangan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi Kontekstual XII SMAMA Program Bahasa
114
Sumber: Indonesian Heritage
Gambar 4.12 Masyarakat tradisional
biasanya sulit untuk menerima hal-hal baru yang datang dari luar.
terhadap agen perubahan; mereka mungkin mengadopsi sebagai akibat langsung dari pengaruh agen perubahan. Ketika paksaan dihilangkan,
inovasi kemungkinan besar tidak berlanjut. Lebih lanjut, pengadopsi yang terlambat memiliki sedikit sumber yang tidak lain bisa mencegah adopsi
atau menyebabkan diskontinuitas karena inovasi tidak cocok dengan batasan keuangannya.
6. Berbagai Kendala Dalam Proses Adopsi