303 Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa di dalam penelitian
ini, siswa akan lebih tertarik dengan pembelajaran tari, karena siswa menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran yang difasilatori oleh guru.
Dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba dilakukan pengintegrasian tema dari beberapa disiplin ilmu yang didiskusikan
terlebih dahulu antara guru dengan siswa, sehingga pengintegrasian tema tersebut pasti disenangi siswa. Bila pembelajaran berlangsung dengan
sesuatu yang disenangi siswa, maka akan tercipta suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan pula di kelas, sehingga minat belajar siswa
yang mulai tumbuh, bahkan minat siswa yang sudah tumbuh pun dapat meningkat, dan diharapkan berdampak pula pada pencapaian hasil belajar
yang lebih optimal dari pada sebelumnya. Selain kelebihan dari pembelajaran terpadu model jaring laba-laba yang
dihipotesis dapat meningkatkan minat belajar seni tari siswa terdapat pula kekurangan, yaitu: 1 sulit dalam menyeleksi tema; 2 cenderung
merumuskan tema yang dangkal; dan 3 terkadang guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
Bab 3 Metodologi Penelitian A. Setting
Penelitian ini akan dilakukan dalam mata pelajaran Seni Budaya pada semester ke ... tahun ... di SMP X Jakarta. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VII yang berjumlah 32 orang siswa. Sekolah ini merupakan Sekolah Standar Nasional yang berukuran besar, mempunyai 27 kelas. Gurunya
80 berkualifikasi S1 dengan program studi yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu. Yang sudah memperoleh Sertifikat Pendidik
Profesional sekitar 50.
B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK model
Kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada Gambar berikut.
Gambar 4.2. PTK Model Kemmis McTaggart
304 Penelitian direncanakan akan berlangsung selama tiga siklus, yang
masing-masing terdiri dari: perencanaan plan, pelaksanaan act, pengamatan observe, dan refleksi reflect. Tiap siklus minimal akan terdiri
dari tiga pertemuan tatap muka sehingga keseluruhan penelitian akan terdiri dari sekitar sembilan pertemuan tatap muka.
C. Siklus Penelitian Plan yang tidak lain adalah hipotesis tindakan akan dilaksanakan secara
berulang-ulang dalam siklus I, sebanyak beberapa kali pertemuan tatap muka. Pelaksanaan tindakan akan diamati dan dicatat dengan seksama.
Pada akhir siklus pengamatan terhadap variabel terikat dilakukan dengan tes. Data hasil tes dianalisis atau direfleksi untuk mengetahui keberhasilan
dan kegagalannya. Refleksi diakhiri dengan merencanakan tindakan alternatif atau revised plan, yang akan diterapkan pada siklus II.
Plan untuk siklus II sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus I; demikian juga plan untuk siklus III sepenuhnya tergantung pada hasil
refleksi siklus II.
D. Kriteria Keberhasilan Siklus “plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria
keberhasilannya tercapai, yaitu minat belajar yang berdampak pada hasil belajar dengan skor rata-rata kelas mencapai 75, yang disebut kriteria
ketuntasan minimal KKM. Walaupun penelitian telah berlangsung sebanyak tiga siklus, akan terus dilanjutkan selama KKM belum tercapai.
E. Instrumen Penelitian Instrumen untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa variable yang
ditingkatkan akan dilakukan dengan tes hasil belajar. Kisi-kisinya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8. Kisi-kisi instrumen minat dalam pembelajaran tari
NO VARIABEL
INDIKATOR ASPEK YANG
DINILAI BUTIR
INSTRUMEN
A Penerimaan
1. Kesiapan
untuk menerima
a Kehadiran siswa
selama pembelajaran
1
305 2.
Kemauan untuk
menerima tari
berlangsung. b
Memberi perhatian
terhadap informasi cara
belajar tari yang dapat dilakukan
melalui pembelajaran
lain yang diminati siswa,
dan materi yang disampaikan
oleh guru.
a Memberi
perhatian terhadap fokus
dari informasi cara belajar tari
yang dapat dilakukan
Melalui pembelajaran
lain yang diminati siswa,
dan materi yang disampaikan
oleh guru.
b Ketertiban siswa
saat mengikuti pembelajaran
tari. 2
3
4
3. Mengkhu-
suskan perhatian
a Pengajuan
pertanyaan terhadap materi
oleh siswa.
b Penyampaian
pendapat tentang materi
5
6
306 oleh siswa.
c Pengkoreksian
tentang materi oleh siswa.
d Perhatian siswa
terhadap gambar yang
berkaitan dengan materi.
e Perhatian siswa
terhadap demonstrasi
yang dilakukan oleh guru
berkaitan dengan materi.
f Perhatian siswa
terhadap audio visual yang
ditampilkan oleh guru.
7
8
9
10
B Penanggapan 1.
Kesiapan untuk
menang- gapi
2. Kemauan
untuk menang-
gapi
3. Kepuasan
menang- gapi
a Pengajuan
pertanyaan terhadap fokus
dari stimulus.
b Menanggapi
fokus stimulus yang diberikan
oleh guru.
c Melakukan
suatu kegiatan untuk
menanggapi stimulus.
11
12
13
C Penilaian
1. Menerima
nilai a
Pengajuan pertanyaan
yang lebih intensif tentang
materi. 14
307 2.
Menyeleksi nilai yang
lebih disenangi
3. Komitmen
b Menentukan
nilai-nilai yang disukai siswa.
c Berkomitmen
menggunakan nilai-nilai yang
disenangi siswa dalam
memecahkan masalah.
15
16
D Pengorganisa
sian 1.
Konseptual isasi nilai
2. Pengorgani
sasian nilai
a Kemauan siswa
mencari nilai kehidupan
dalam pembelajaran.
b Menyusun nilai
kehidupan yang dimiliki siswa
berdasarkan nilai kehidupan
yang paling disukai.
17
18
E Karakterisasi 1.
Generalisasi
2.
Karakterisa- si
a Kemampuan
melihat suatu masalah dari
sudut pandang tertentu.
b Menerapkan
nilai-nilai kehidupan yang
dimiliki untuk menyelesaikan
masalah. 19
20
308
F. Analisis Data Data hasil belajar siswa akan dianalisis dengan statistik deskriptif, seperti