371 Barang seni kerajinan sebagai seni rupa terapan selain sebagai benda pakai,
dituntut menyenangkan dan enak untuk dipandang. Karena itu benda kerajinan harus memiliki sentuhan estetik. Dengan benda yang bagus atau
indah orang ingin memakai, memilki, dan menjadikan tingginya kualitas suasana dimana benda itu diletakan sebagai elemen estetik. Keindahan
barang kerajinan kecuali menumbuhkan kepuasan juga menimbulkan kebanggaan, sebab pemakai barang barang yang indah akan menambah
harga diri pemakaianya. Menurut Rohendi 2000 berekspresi estetik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tergolong ke dalam
kebutuhan integrative. Kebutuhan estetik setiap orang atau setiap kelompok orang tidak selalu sama, maka setiap kelompok masyarakat
mengembangkan strategi untuk merumuskan kebutuhan estetiknya. Suwaji Bastomi, 2003: 89 90.
h. Membuat Produk Keterampilan Kerajinan 1. Prosedur dan Tahap membuat Karya Kerajinan Nusantara
Setiap pembuatan karya kerajinan mempunyai cara umum yang sama secara garis besar, tetapi mempunyai cara khusus yang berbeda, hal ini
tergantung dari karakter bahan yang digunakan serta tergantung dari tujuan fungsi barang tersebut. Sehingga bahan, teknik dan nilai yang
terkandung dalam seni kerajinan nusantara mempunyai kekhasan masing masing. Misalnya pada bahan yang digunakan untuk seni hias berbeda
penggarapannnya untuk seni patung. Bahan untuk seni hias dapat berupa benang, kayu atau batu yang ditenun dan dipahat sebagaimana karakter
bahannya. Sedangkan seni anyaman menggunakan teknik menjalin dan teknik menggulung. Untuk membuat tembikar menggunakan teknik
dengan tahap percampuran bahan, pembentukan, penjemuran atau pengeringan dan tahap pembakaran.
Unsur lain dari pembuatan barang kerajinan pun tidak lepas dari pertimbangan nilai, misalnya seni anyaman memiliki nilai pakai, dekoratif
dan estetik. Sedangkan seni hias hanya memiliki nilai dekoratif dan estetik saja. Sebagai contoh pada ukiran kayu yang diukir dengan peralatan dan
teknik tradisional dengan motif dan ornamen yang sebelumnya dibuat pada kertas pola. Jadi bahan, teknik dan nilai yang terkandung dalam
karya kerajinan Nusantara perlu dipelajari baik dari aspek tradisional maupun dari aspek industri secara modern.
i. Peralatan Berkarya Peralatan berkarya seni kerajinan sesederhana apapun mutlak adanya.
Pergeseran dari karya seni kerajinan tradisional menjadi bentuk-bentuk karya
372 industri menemui proses panjang. Kelemahan dari produk mesin yaitu pada
berkurangnya sentuhan estetik. Paradigma tentang barang kerajinan buatan tangan lebih murah dari barang buatan mesin harus diubah
Contoh tikar anyaman kembang yang dibuat dengan bahan ‘mendhong” masih banyak digemari oleh orang-orang pedesaan dari pada tikar anyam
kembang bahan plastik buatan mesin, sebab tikar anyam kembang dengan bahan mendhong tampak lebih estetik serta murah harganya, dan nyaman
untuk digunakan.
Sungguhpun barang barang buatan mesin di kota relatif lebih murah dari pada seni kerajinan buatan tangan namun kenikmatan dan rasa estetik
pada barang kerajinan tangan masih dicinta bangsa Indonesia. Demikian pula ukiran kayu buatan Jepara masih tinggi harganya dan disukai
masyarakat, dari pada barang produksi dengan corak ukiran yang terbuat dari plastic. Oleh karena itu barang kerajinan tangan dengan peralatan
sederhana dan tradisional masih menarik minat masyarakat pencinta seni.Sampai saat ini produksi peralatan berkarya kerajinan masih dijual di
took toko peralatan, kecuali pahat ukir Jepara atau pahat ukir Bali hanya bisa didapat di tempat tempat tertentu.
j. Jenis Teknik dan Produk Kerajinan berbagai teknik