Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Harga K2

5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0880 , 58 , 0510 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten.

5.2.2.3 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Harga K2

Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,7069 + 0,6527 = 2,3596 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada Tabel 5.20. Tabel 5.20 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Harga K2 Elemen Jumlah S1 2,3400 Universitas Sumatera Utara S2 3,4928 S3 3,4945 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.20. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.15. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3400 = 0,4274 Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.21. Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Harga K2 Alternatif S1 S2 S3 Bobot S1 0,4274 0,4359 0,4189 0,4274 S2 0,2807 0,2863 0,2949 0,2873 S3 0,2919 0,2778 0,2862 0,2853 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,5225 1,4638 0,4274 1,7037 0,6568 1,0000 1,0306 0,2873 = 0,7721 0,6831 0,9703 1,0000 0,2853 0,7570 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris 1,70370,4274 = 3,9863 0,77210,2873 = 2,6875 0,75700,2853 = 2,6534 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks maks Z = n iVektor Konsistens n 1 i ∑ = 1091 , 3 3 6534 , 2 6875 , 2 9863 , 3 = + + = maks Z 4. Perhitungan Consistency Index X Y = Z Universitas Sumatera Utara 0545 , 2 3 1091 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0940 , 58 , 0545 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. 5.2.2.4 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Waktu Pengiriman K3 Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,7069 + 0,6527 = 2,3596 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada Tabel 5.22. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Waktu Pengiriman K3 Elemen Jumlah S1 2,3531 S2 3,5123 S3 3,4466 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.22. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.15. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3531 = 0,4250 Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.23. Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Waktu Pengiriman K3 Alternatif S1 S2 S3 Bobot Universitas Sumatera Utara S1 0,4250 0,4337 0,4165 0,4251 S2 0,2790 0,2847 0,2933 0,2857 S3 0,2960 0,2816 0,2902 0,2892 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,5231 1,4356 0,4251 1,6827 0,6565 1,0000 1,0110 0,2857 = 0,7621 0,6966 0,9892 1,0000 0,2892 0,7769 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris 1,68270,4251 = 3,9588 0,76210,2857 = 2,6675 0,77690,2893 = 2,6857 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks maks Z = n iVektor Konsistens n 1 i ∑ = 1040 , 3 3 6857 . 2 6675 . 2 9588 . 3 = + + = maks Z X Y = Z Universitas Sumatera Utara 4. Perhitungan Consistency Index 0520 , 2 3 1040 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0897 , 58 , 0520 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. 5.2.2.5 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kuantitas K4 Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,6761 + 0,6724 Universitas Sumatera Utara = 2,3486 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada tabel 5.24 Tabel 5.24 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Kuantitas K4 Elemen Jumlah S1 2,3486 S2 3,4745 S3 3,4917 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.24. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.15. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3486 = 0,4258 Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.25. Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.25 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Kuantitas K4 Universitas Sumatera Utara Alternatif S1 S2 S3 Bobot S1 0,4258 0,4257 0,4259 0,4258 S2 0,2879 0,2878 0,2877 0,2878 S3 0,2863 0,2865 0,2864 0,2864 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,4791 1,4871 0,4258 1,6888 0,6761 1,0000 1,0046 0,2878 = 0,7715 0,6724 0,9954 1,0000 0,2864 0,7641 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris 1,68880,4258 = 3,9662 0,77150,2878 = 2,6807 0,77410,2864 = 2,6679 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks X Y = Z Universitas Sumatera Utara maks Z = n iVektor Konsistens n 1 i ∑ = 1049 , 3 3 6679 , 2 6807 , 2 9662 , 3 = + + = maks Z 4. Perhitungan Consistency Index 0525 , 2 3 1049 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0904 , 58 . 0525 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. 5.2.2.6 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kapasitas Produksi K5 Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,6965 + 0,6859 Universitas Sumatera Utara = 2,3824 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada Tabel 5.26. Tabel 5.26 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Kapasitas K5 Elemen Jumlah S1 2,3824 S2 3,4311 S3 3,4625 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.26. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.15. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3824 = 0,4197 Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.27. Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.27. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.27 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Kapasitas Produksi K5 Alternatif S1 S2 S3 Bobot S1 0,4197 0,4184 0,4211 0,4196 S2 0,2924 0,2915 0,2901 0,2913 S3 0,2879 0,2901 0,2888 0,2889 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,4357 1,4579 0,4196 1,6343 0,6965 1,0000 1,0046 0,2913 = 0,7869 0,6859 0,9954 1,0000 0,2889 0,7747 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris 1,63430,4196 = 3,8936 0,78690,2913 = 2,7011 0,77470,2889 = 2,6813 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks X Y = Z Universitas Sumatera Utara maks Z = n iVektor Konsistens n 1 i ∑ = 0920 , 3 3 6813 , 2 7011 , 2 8936 , 3 = + + = maks Z 4. Perhitungan Consistency Index 0460 , 2 3 0920 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0793 , 58 , 0460 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. 5.2.2.7 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Pengalaman Bermitra K6 Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan Universitas Sumatera Utara jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,6965 + 0,6859 = 2,3824 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada tabel 5.28 Tabel 5.28 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Pengalaman Bermitra K6 Elemen Jumlah S1 2,3519 S2 3,5081 S3 3,4538 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.26. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.18. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3519 = 0,4252 Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.29. Universitas Sumatera Utara Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.29. Tabel 5.29 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Pengalaman Bermitra K6 Alternatif S1 S2 S3 Bobot S1 0,4252 0,4351 0,4155 0,4253 S2 0,2785 0,2851 0,2950 0,2862 S3 0,2963 0,2798 0,2895 0,2885 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,5265 1,4351 0,4253 1,6848 0,6551 1,0000 1,0188 0,2862 = 0,7652 0,6968 0,9816 1,0000 0,2885 0,7728 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris X Y = Z Universitas Sumatera Utara 1,68480,4253 = 3,9616 0,76520,2862 = 2,6738 0,77280,2885 = 2,6784 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks maks Z = n iVektor Konsistens n i ∑ =1 1046 , 3 3 6784 , 2 6738 , 2 9616 , 3 = + + = maks Z 4. Perhitungan Consistency Index 0523 , 2 3 1046 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0902 , 58 , 0523 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. 5.2.2.8 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Respon Terhadap Klaim K7 Sebelum melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks, ada beberapa tahap awal yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan Universitas Sumatera Utara adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap alternatif. Perhitungan jumlah rata-rata ini diambil dari Tabel 5.15. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk alternatif S1 adalah: Jumlah rata-rata pembobotan S1 = 1,0000 + 0,6737 + 0,6838 = 2,3571 Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada Tabel 5.30. Tabel 5.30 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Respon Terhadap Klaim K7 Elemen Jumlah S1 2,3571 S2 3,4922 S3 3,4555 Sumber: pengolahan data Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.15 dan Tabel 5.30. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom S1 pada Tabel 5.15. Nilai matriks sel pertama kolom S1 = nilai seljumlah rata-rata S1 = 1,00002,3571 = 0,4243 Universitas Sumatera Utara Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh di atas. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.31. Perhitungan bobot dilakukan dengan mencari rata-rata dari setiap baris matriks normalisasi. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.31. Tabel 5.31 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Respon Terhadap Klaim K7 Alternatif S1 S2 S3 Bobot S1 0,4243 0,4251 0,4234 0,4243 S2 0,2858 0,2863 0,2872 0,2864 S3 0,2899 0,2886 0,2894 0,2893 Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 Sumber: pengolahan data Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut. 1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut =Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan x vektor bobot tiap baris 1,0000 1,4844 1,4632 0,4243 1,6748 0,6737 1,0000 0,9923 0,2864 = 0,7637 0,6834 1,0077 1,0000 0,2893 0,7786 2. Perhitungan Konsistensi Vektor Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris. Konsistensi vektor = Rasio Konsistensi bobot parsial setiap baris 1,67480,4243 = 3,9476 0,76370,2864 = 2,6660 X Y = Z Universitas Sumatera Utara 0,77860,2893 = 2,6912 3. Perhitungan Rata-rata Entri Z maks maks Z = n iVektor Konsistens n 1 i ∑ = 1016 , 3 3 6912 , 2 6660 , 2 9476 , 3 = + + = maks Z 4. Perhitungan Consistency Index 0508 , 2 3 1016 , 3 1 = − = − − = CI n n Zmaks CI 5. Perhitungan Consistency Ratio ex istencyInd RandomCons CI CR = Dimana nilai random index untuk n= 3 adalah 0,58 0876 , 58 , 0508 , = = CR Nilai CR 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten. Hasil rekapitulasi bobot parsial dapat dilihat pada Tabel 5.32 berikut. Tabel 5.32 Rekapitulasi Bobot Parsial Setiap Level Universitas Sumatera Utara Bobot Setiap Level Bobot prioritas Level 2 Level 3 Level 3 Level 2 K1 0,2157 S1 0,4251 0,0917 0,2157 S2 0,2857 0,0616 S3 0,2893 0,0624 K2 0,1825 S1 0,4274 0,0780 0,1825 S2 0,2873 0,0524 S3 0,2853 0,0521 K3 0,0920 S1 0,4251 0,0391 0,0920 S2 0,2857 0,0263 S3 0,2893 0,0266 K4 0,1132 S1 0,4258 0,0482 0,1132 S2 0,2878 0,0326 S3 0,2864 0,0324 K5 0,1123 S1 0,4197 0,0471 0,1123 S2 0,2913 0,0327 S3 0,2889 0,0324 K6 0,1373 S1 0,4253 0,0584 0,1373 S2 0,2862 0,0393 S3 0,2885 0,0396 K7 0,1471 S1 0,4243 0,0624 0,1471 S2 0,2864 0,0421 S3 0,2893 0,0426 Sumber: pengolahan data 5.2.3 Penentuan Bobot Prioritas 5.2.3.1 Level 3