Utilitas Safety and Fire Production Waste Treatment

Tabel 2.9 Peralatan Equipment Lanjutan No. Nama Peralatan Kegunaan 2. Belt Conveyor Untuk memindahkan pasir, kerikil, dan semen dari bucket ke batching plant 3. Tensioning jack Untuk menarik PC Bar agar menjadi tegang, dilakukan setelah proses pengecoran 4. Hoist crane Untuk memindahkan PC Bar dari area pemotongaan ke area pengheadingan 5. Tang Untuk memotong iron wire setelah selesai proses pembuatan sangkar cage forming 6. Kuas - Sebagai alat untuk membantu kegiatan pengolesan minyak CPO ke cetakan - Sebagai alat untuk membantu kegiatan pemberian label akta produksi dan pengecatan ujung produk 7. Forklift Untuk memindahkan gulungan PC Bar dan iron wire dari gudang ke area produksi 8. Meteran Untuk mengukur diameter produk 9. Vernier caliper Untuk mengukur diameter iron wire 10. Trolley Hopper Untuk memindahkan adonan beton dari batching plant ke concrete placing machine 11. Bucket Sebagai tempat pasir, kerikil, dan semen sebelum dipindahkan ke batching plant 12. Impact Tool Untuk mengencangkan dan mengendurkan baut Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia

2.8.3 Utilitas

Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu semua kegiatan dalam suatu bangunan atau gedung. Untuk kelancaran kegiatan produksi pada PT. Jaya Beton Indonesia diperlukan unit pendukung seperti pada Tabel 2.10. Tabel 2.10 Utilitas No. Utilitas Kegunaan 1. Genset Pembangkit listrik bagi perusahaan apabila terjadi pemadaman arus oleh PLN 2. Boiler Sebagai penghasil uap air yang digunakan pada proses steam curing 3. Kompresor Untuk menghasilkan udara bertekanan yang diperlukan oleh impact tool Universitas Sumatera Utara Sumber: PT. Jaya Beton Indonesia

2.8.4 Safety and Fire Production

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang perlu diperhatikan di dalam pabrik yang sedang beroperasi. Kecelakaan kerja akan dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengagn menggunakan alat pelindung diri. Alat-alat pelindung diri yang terdapat pada PT. Jaya Beton Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Helm Helm berfungsi untuk melindungi kepala pekerja dari benda yang terjatuh dari atas. 2. Sepatu Sepatu berfungsi sebagai pengaman atau pelindung kaki. 3. Sarung tangan Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda-benda yang tajam, permukaan kasar, dan sebagainya. 4. Masker Masker berfungsi untuk melindungi hidung dan mulut dari debu.

2.8.5 Waste Treatment

Setiap perusahaan perlu memperhatikan masalah limbah agar tidak mencemari lingkungan. Limbah dari proses pembuatan produk di PT. Jaya Beton Universitas Sumatera Utara Indonesia berupa limbah cair dan padat yaitu air, sisa potongan PC Bar, dan sisa potongan iron wire. Air merupakan hasil buangan dari cetakan setelah proses spinning. Air ini kemudian dialirkan ke bak pengolahan limbah untuk disaring dalam 3 tahap. Selanjutnya air dialirkan ke kolam. Sisa potongan PC Bar dan sisa potongan iron wire yang tidak dapat dipakai lagi dijual karena ukurannya tidak cukup untuk membuat tulangan. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pemilihan

Supplier Pemasok Kinerja pemasok yang luar biasa membutuhkan komunikasi dan kerjasama yang ekstensif antara pembeli dan vendor dalam suatu periode waktu. Dalam pengakuan penuh pengadaan barang yang progresif, perusahaan membuat batasan sarana dan prasarana dari keseluruhan pemasok mereka dan memaksimalkan hasil dari vendor yang tersisa. Menggunakan vendor-vendor baru lebih mahal dan sering kali membutuhkan waktu untuk pengenalan di kedua pihak. Penggantian pemasok yang sering untuk mendapatkan harga yang lebih murah tidak akan memberikan hasil terbaik untuk jangka waktu panjang. Upaya-upaya seperti program peningkatan kualitas, produksi yang just-in-time lebih menjanjikan, dasar-dasar kedekatan vendor dengan pembelinya menjadi pertimbangan yang sangat penting. Upaya pengembangan pemasok yang imajinatif dan agresif dengan sumber yang telah dimiliki maupun yang baru, menjanjikan hubungan yang lebih dekat dengan vendor dan sebagai cara baru dalam pengembangan ketetapan baru. Kecocokan sistem antara pembeli dan vendor seperti sarana dan prasarana juga menjadi lebih penting untuk mempercepat waktu dari pemesanan hingga pengiriman barang Leenders dkk :1985. Universitas Sumatera Utara