8 Kesempatan  menggunakan  atau  menerapkan  apa  yang  telah
diperolehnya  dalam  menyelesaikan  tugas  atau  persoalan  yang dihadapinya.
Keaktifan  belajar  siswa  dalam  penelitian  ini  diukur  dengan indikator  keaktifan  siswa  menurut  Nana  Sudjana  yang  disesuaikan
dengan  model  pembelajaran  yang  akan  diterapkan.  Kemudian  dapat dijabarkan menjadi berikut:
1 Siswa aktif membaca materi pelajaran
2 Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
3 Siswa mencari informasi untuk pemecahan masalah
4 Siswa terlibat pemecahan masalah dalam diskusi
5 Siswa dapat memecahkan masalah dalam diskusi
6 Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru
7 Siswa memperhatikan penjelasan guru
8 Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru
9 Siswa dapat menyelesaikan soal latihan yang diberikan guru
2. Model Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Pembelajaran Aktif
Agus  Suprijono  2014 :  45  berpendapat  bahwa  “model
pembelajaran  merupakan  landasan  praktik  pembelajaran  hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis
terhadap implmentasi
kurikulum dan
implikasinya pada tingkat  ope rasional di kelas”. Model pembelajaran
berfungsi  pula  sebagai  pedoman  bagi  para  perancang  pembelajaran dan guru dalam merencanakan keaktifan belajar mengajar.
Menurut Mohammad Jauhar 2011: 156 “Pembelajaran  yang aktif  berarti  pembelajaran  yang  memerlukan  keaktifan  semua  peserta
didik  dan  guru  secara  fisik,  mental,  emosional,  bahkan  moral  dan spiritual”.  Pembelajaran  aktif  menurut  Rusman  2014:  324
merupakan  model  pembelajaran  yang  menekankan  pada  aktivitas peserta  didik  dalam  mencari  berbagai  informasi  dan  pengetahuan
untuk  dibahas  dan  dipelajari  dalam  proses  pembelajaran,  sehingga peserta  didik  mendapatkan  pengalaman  yang  dapat  meningkatkan
pemahaman  dan  kompetensinya.  Guru  harus  menciptakan  suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan,
dan  melakukan  kegiatan  yang  dapat  memberikan  pengalaman langsung,  sehingga  belajar  merupakan  proses  aktif  siswa  dalam
membangun pengetahuannya sendiri. Menurut  Mulyasa  2006:  191  “Pembelajaran  aktif
memungkinkan  peserta  didik  untuk  mengembangkan  kemampuan berpikir  tingkat  tinggi,  misalnya  menganalisis  dan  mensistesis,  serta
melakukan  penilaian  terhadap  berbagai  peristiwa  belajar,  dan menerapkan
dalam kehidupan
sehari-hari ”.  Dalam  model
pembelajaran  aktif  guru  lebih  memposisikan  dirinya  sebagai fasilitator,  yang  bertugas  memberikan  kemudahan  belajar  kepada
siswa.  Siswa  terlibat  aktif  dan  banyak  berperan  dalam  proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan, dan
bimbingan, serta
mengatur sirkulasi
dan jalannya
proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran  aktif  adalah  pembelajaran  yang  menekankan  keaktifan
siswa  untuk  mengalami  sendiri,  berlatih  dan  berkegiatan  sehingga mendapatkan  hasil  yang  baik  antara  daya  pikir,  emosional  dan
keterampilannya. Pembelajaran
aktif dimaksudkan
untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa,
sehingga  semua  siswa  dapat  aktif  di  dalam  kelas.  Selain  itu pembelajaran  aktif  juga  dimaksudkan  untuk  menjaga  perhatian  siswa
agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif