Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian

30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XG SMA Negeri 5 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Nyi Pembayun 39, Kotagede, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan bulan November 2015 sampai Januari 2016.

B. Desain Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah proses dan maknapersepsi, maka jenis penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas PTK , “Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara be rsama” Suharsimi Arikunto, 2008: 3. Penelitian tindakan kelas tidak hanya mengacu pada hasil belajar tetapi lebih fokus pada proses belajar. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini harus melalui empat tahapan. Adapun keempat tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap dalam PTK merupakan unsur yang membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan berurutan yang kembali kearah semula. PTK harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan Suharsimi, 2008: 16. Desain untuk penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 16 Tahap – tahap PTK Suharsimi Arikunto, 2008: 17-19: 1. Tahap 1 : Menyusun Rancangan Tindakan Planning Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. 2. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Acting Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ke-2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan ? dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. 3. Tahap 3 : Pengamatan Observing Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. 4. Tahap 4 : Refleksi Reflecting Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

C. Subjek dan Objek Penelitian