Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Keaktifan Belajar Siswa

a. Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan siswa merupakan unsur dasar yang penting dalam proses pembelajaran. Belajar sangat diperlukan adanya aktivitas agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Menurut Martinis 2007: 82 belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Menurut Sardiman 2011: 100, aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Perlu dilakukan aktivitas dalam belajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar Sardiman, 2011: 95. Menurut Rousseau dalam Sardiman 2011: 96 pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi. Raka Joni dalam Martinis Yamin 2007: 80-81 menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala: 1 Pembelajaran yang dilakukan lebih terpusat pada siswa. 2 Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman belajar. 3 Tujuan kegiatan pembelajaran mencapai kemampuan minimal siswa kompetensi dasar 4 Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan menciptakan siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep –konsep. 5 Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kegiatan pembelajaran seperti yang dimaksud dalam penjelasan sebelumnya menunjukkan kegiatan pembelajaran tidak hanya membebani siswa dengan pemahaman soal dan teori tetapi mampu menerapkan atau mempraktikkannya secara berimbang. Berdasarkan teori aktivitas diatas, maka pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru harus meningkatkan aktivitas siswa agar siswa aktif. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan secara teoritis, akan tetapi guru harus melibatkan siswa secara langsung sehingga dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan informasi ekonomi suatu perusahaan dan menafsirkan informasi keuangan tersebut untuk mengambil keputusan bisnis sebuah perusahaan Endang Mulyadi, 2011: 5. Akuntansi membutuhkan kecakapan individual dalam proses mencatatnya sehingga harus dipahami peserta didik bukan dihafal. Oleh karena itu dibutuhkan adanya keaktifan dalam diri siswa atau peserta didik dalam pembelajaran akuntansi. Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang memerlukan kecakapan individual dalam mengerjakannya. Kecakapan itu diasah dengan latihan, tidak bisa instan. Tidak semua siswa menangkap secara cepat untuk memiliki kecakapan. Oleh karena itu dibutuhkan latihan rutin agar siswa dapat memiliki kecakapan dalam mengerjakan khususnya dalam akuntansi. Keaktifan peserta didik akan sangat membantu dalam proses pembelajaran akuntansi mengingat belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah dari guru. Oleh karena itu, diperlukan adanya keaktifan siswa pada pembelajaran akuntansi guna pembelajaran dapat berjalan efektif.

b. Klasifikasi Keaktifan Belajar Siswa