Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penambat Nitrogen

4.3 Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penambat Nitrogen

Isolasi mikroba tanah yang dilakukan di perkebunan kedelai di Tanjung Selamat, telah diperoleh delapan isolat bakteri penambat nitrogen dengan karakter morfologi koloni, bentuk sel, dan pewarnaan Gram yang berbeda. Bentuk koloni dari isolat yang diperoleh bulat dan tak teratur, tepi koloni bervariasi seperti berombak, berbelah, utuh dan keriting. Elevasi koloni yang paling dominan pada isolat bakteri berbentuk rata sedangkan yang lainnya melengkung dan timbul rata. Warna bakteri putih dan kuning, sedangkan bentuk selnya bulat dan batang Tabel 4. Tabel 4. Karakterisasi Morfologi Bakteri Penambat Nitrogen Is ol at Karakterisasi Morfologi Koloni Pewarnaan Gram Morfologi Sel Bentuk Tepi Elevasi Warna Bentuk Sel N 1 Bulat Berobak Rata Putih - Bulat N 2 Tak teratur Berbelah Rata Kuning - Bulat N 3 Bulat Utuh Rata Putih - Batang N 4 Tak teratur Berombak Rata Kuning - Batang N 5 Bulat Utuh Melengkung Kuning - Bulat N 6 Tak teratur Keriting Rata Putih - Batang N 7 Tak teratur Berbelah Timbul rata Kuning - Bulat N 8 Tak teratur Berbelah Rata Kuning - Batang Hasil pengelompokan sifat Gram yang dimiliki oleh kedelapan isolat setelah diuji menunjukkan bahwa semua isolat penambat nitrogen yang diperoleh bersifat Gram negatif. Firrani 2011, melaporkan bahwa dari 20 isolat penambat nitrogen yang diisolasi dari dari akar sawit menunjukkan ada 19 isolat bakteri yang bersifat Gram negatif. Dari hasil uji biokimia yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua isolat bakteri penambat nitrogen bersifat katalase positif, dua isolat yang bersifat motil yaitu N 5 dan N 7 , dan hanya N 4 yang dapat menghidrolisis gelatin. Sebagian besar isolat dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya, dan sebagian lainnya mampu menghidrolisis pati dan memfermentasikan gula. Uji aktivitas biokimia dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menggunakan makromolekul dan mikromolekul lainnya untuk menghasilkan energi bagi bakteri dan mengetahui kemampuan dalam mensintesis enzim tertentu Fauziah, 2012. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 5. Karakterisasi Biokimia Bakteri Penambat Nitrogen Isol at Respon terhadap Uji Biokimia S it rat Ge lat in M ot ilit as Hid rol is a P at i K at al as e Uji TSIA Glu k os a Sukr os a L ak tos a E ndap an K eret ak an N 1 + - - - + - - - - - N 2 + - - + + + - - - - N 3 + - - - + - - - - - N 4 + + - + + + - - - - N 5 - - + + + + - - - - N 6 - - - + + + - - - - N 7 + - + - + + - - - + N 8 + - - - + + - - + + Hasil uji biokimia yang dilakukan pada bakteri penambat nitrogen menunjukkan 7 isolat bakteri bersifat negatif terhadap uji gelatin, hanya 1 isolat yang bersifat positif yaitu N 4. Penelitian yang dilakuan oleh Firrani 2011, menunjukkan bahwa semua isolat penambat nitrogen yang diisolasi dari akar sawit bersifat negatif setelah diuji gelatin. Uji biokimia didasarkan pada berbagai hasil metabolisme yang disebabkan oleh daya kerja enzim. Reaksi pada medium TSIA digunakan untuk membedakan organisme berdasarkan kemampuan memfermentasi glukosa, sukrosa dan laktosa pada medium. Bakteri yang mampu memfermentasi glukosa akan membentuk warna kuning pada bagian dasar media butt, sedangkan bakteri yang mampu memfermentasi laktosa danatau sukrosa akan membentuk warna kuning pada bagian miring slant. Uji hidrolisis pati untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menghidrolisis pati dengan menambahkan iodin sedangkan uji hidrolisis gelatin untuk mengetahui kemampuan menghidrolisis protein oleh enzim protease Brown 2001 dalam Raihana 2011. Uji sitrat untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan uji motilitas digunakan untuk melihat pergerakan dari bakteri yang ditandai adanya kekeruhan seperti kabut pada media SIM Lay, 1994 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.4 Uji Kemampuan Bakteri dalam Menambat Nitrogen

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max(L.) Merrill) Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Hasil Erupsi Gunung Sinabung Dan Pupuk Kandang Sapi

1 49 79

Respon Pertumbuhan Embrio Kedelai (Glycine Max (L) Merril) Dengan Pemberian Indole Butyric Acid (Iba) Dan Benzyl Amino Purine (Bap) Secara In Vitro

0 47 78

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon Iaa (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

3 51 43

Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Dari Akar Tanaman Jagung (Zea mays L.)

3 56 50

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) Terhadap Pemupukan Nitrogen Dan Fosfor

0 49 73

UJI POTENSI BAKTERI ENDOFIT DARI BEBERAPA JENIS JAGUNG SEBAGAI PENAMBAT NITROGEN DAN PENGHASIL HORMON IAA (Indole Acetic Acid)

0 21 19

Isolasi dan seleksi bakteri penambat nitrogen dan penghasil indole-3-acetic acid asal sampel tanah dari Jambi Indonesia

1 6 26

Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Dan Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) dan Uji Potensinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

0 1 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai - Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen Dan Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) dan Uji Potensinya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

0 0 6

SELEKSI BAKTERI PENAMBAT NITROGEN DAN PENGHASIL HORMON IAA (Indole Acetic Acid) DAN UJI POTENSINYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) SKRIPSI RATNA SARI TARIGAN

0 0 13