Rizosfer merupakan daerah yang ideal bagi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme tanah. Keadaan ini didukung oleh fungsinya, yaitu sebagai penyedia
nutrisi dan juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme. Beberapa macam nutrisi disekresikan di dalam rizosfer, yang sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan di dalam tanah. Beberapa bakteri penyedia hara yang terdapat pada rizosfer akar disebut sebagai rhizobakteri pemacu tanaman atau dikenal
sebagai PGPR Basan Holguin, 1998.
2.3 Mikroorganisme Penambat Nitrogen
Cano 1986 dalam jurnal Ristiati 2008 menyatakan bahwa nitrogen memasuki tanah dalam bentuk amonia dan nitrat bersama air hujan, dalam bentuk hasil penambatan
nitrogen bebas atau dalam bentuk penambahan pupuk sintesis. Tetapi kenaikan kandungan nitrogen tanah yang cukup tinggi, lebih banyak disebabkan oleh adanya
kemampuan beberapa mikroba untuk memfiksasi. Bakteri mampu melakukan penambatan nitrogen udara. Secara umum, fiksasi nitrogen biologis sebagai bagian
dari input nitrogen untuk mendukung pertumbuhan tanaman telah menurun akibat intensifikasi pemupukan anorganik Hindersah Simarmata, 2004.
Beberapa kelompok bakteri yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman ialah Rhizobium bakteri penambat N
2
yang bersimbiosis dengan kacang-kacangan, Azotobacter dan Azospirillum bakteri penambat N
2
yang tidak bersimbiosis dengan tanaman Dewi, 2007. Azospirillum mempunyai kemampuan
menambat nitrogen baik sebagai mikroorganisme yang hidup bebas atau berasosiasi dengan perakaran tanaman pangan seperti padi dan jagung Dobereiner Day, 1976.
Hamdi 1982 dalam jurnal Nurhayati 2006 menyatakan bahwa bakteri penambat Nitrogen non simbiotik, termasuk dalam famili Azotobacteriaceae yang terdiri atas
empat genus yaitu genus Azotobacter terdiri atas empat spesies diantaranya A. crhoococcum, A. beijerinkii, A. vinelandii dan A. paspali. Genus Azomonas terdiri dari
A. agilis, A. insigne, dan A.macrocytogenese. Genus Beijerinkia terdiri dari B. indica, B. mobilis, B.fluminensis dan B.derxii dan genus Derxia yang terdiri dari satu spesies
yaitu D.gumnosa Nasahi, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.4 Peran Nitrogen bagi Tanaman
Nitrogen merupakan unsur hara yang utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian
vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar. Fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, dapat menyehatkan
pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun
Sutedjo, 1987. Nitrogen merupakan nutrisi penting bagi tumbuhan dan diperlukan dalam jumlah besar. Kandungan nitrogen dalam jaringan tumbuhan tinggi per berat
kering jaringan ialah sebanyak 1,5. Nitrogen menjadi salah satu komponen dalam molekul protein, purin, pirimidin dan porfirin. Purin dan pirimidin merupakan basa
nitrogen yang penting dalam pembentukan molekul asam nukleat RNA dan DNA. Sedangkan porfirin penting dalam pembentukan klorofil Arief 1989 dalam skripsi
Nurhayati 2006.
Nitrogen dikatakan penting bagi tumbuhan oleh karena dinilai mampu memenuhi tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap unsur. Ketiga kriteria tersebut
meliputi dimana unsur N penting bagi pertumbuhan dan reproduksi, unsur tersebut tidak dapat diganti dengan unsur lain dan kebutuhan akan unsur tersebut bersifat
langsung dan bukan hasil efek tidak langsung Sasmitamiharja 1990 dalam jurnal Nurhayati 2006.
2.5 Mekanisme Penambatan Nitrogen