Teori Belajar Kognitivisme Teori Pembelajaran .1 Belajar dan Pembelajaran
31 IPS sering disebut dengan Social Studies, Social Education, Social Studies
Educations, Studies of Society and Environment SOSE. Perbedaan tersebut disebabkan adanya keragaman latarbelakang dan minat peserta didik, potensi serta
permasalahan daerah atau Negara. IPS pada dasarnya memiliki sifat keterpaduan integrated dari ilmu-ilmu sosial yang dikemas untuk tujuan pendidikan dan
disesuaikan dengan psikologi perkembangan peserta didik Maryani, 2011: 07.
Sumantri dalam Tasrif 2008: 1-4 mengatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial,ideologi negara
dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara alamiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. IPS adalah bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari kosep-konsep dan keterampilan disiplin ilmu sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan Ekonomi yang diorganisasikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pembelajaran. Ruang lingkup IPS adalah menyangkut kegiatan dasar manusia, maka bahan-bahannya bukan hanya
mencakup ilmu-ilmu sosial dan humaniora melainkan juga segala gerak kegiatan dasar manusia seperti agama, sains, teknologi, seni, budaya Ekonomi
dan sebagainya yang bisa memperkaya pendidikan IPS.
Menurut Maryani 2011: 13 IPS senantiasa merujuk kepada tiga tradisi IPS yang telah dikembangkan oleh para ahli pada tahun 1970-an, yaitu 1 The social
studies taught as citizenship transmission, 2 Social studies taught as sosial science, 3 Social studies taught as reflective inquiry.
Sedangkan Sapriya, 2012: 13-14 merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS. Kelima perspektif tersebut tidak berdiri masing-masing, bisa
saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain. Kelima perspektif tersebut adalah.
1. IPS diajarkan sebagai transmisi kewarganegaraan Social Studies as
Citizenship Transmission. 2.
IPS sebagai ilmu-ilmu sosial Social Studies as Social Sciences
32 3.
IPS sebagai penelitian mendalam Social Studies as Reflective Inquiry 4.
IPS sebagai kritik kehidupan sosial Social Studies as Social Criticism 5.
IPS sebagai pengembangan pribadi individu Social Studies as Personal Development of the Individual.
Kemampuan skill merupakan salah satu yang harus dikembangkan dalam mata pelajaran IPS. Kemampuan dalam IPS antara lain meliputi: 1 kemampuan
berpikir, 2 keterampilan peta dan globe, 3 keterampilan waktu dan kronologi, dan 4 keterampilan sosial.
Menurut Maryani 2011:20 dimensi keterampilan sosial dalam IPS
dikelompokkan menjadi 4 bagian yang saling berkaitan, yaitu: 1 keterampilan dasar berinteraksi, 2 keterampilan komunikasi, 3 keterampilan membangun
timkelompok, dan 4 keterampilan menyelesaikan masalah.
Tujuan IPS yang dirumuskan National Council for The Social Studies, 1994 sebagai berikut.
1. Menjadikan warga negara yang berpartsipatif aktif dan bertanggung jawab; 2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman hdiup karena mereka adalah
bagian dari pertualangan hidup manusia dalam perspektif ruang dan waktu; 3. Mengembangkan berfikir kritis dari pemahaman sejarah, antropologi,
geografi, Ekonomi, politik dan lembaga sosial, tradisi dan nilai-nilai masyarakat dan negara sebagai ekspresi kesatuan dari keberagaman;
4. Meningkatkan pemahaman tentang hidup bersama sebagai satu kesatuan dan keberagaman sejarah kehidupan manusia di dunia;
5. Mengembangkan sikap kritis dan analitis dalam mengkaji kondisi manusia.
Sedangkan Tujuan mata pelajaran IPS di Indonesia, sebagaimana yang diungkapkan oleh Arni 2005: 114 yakni:
a. mengembangkan kemampuan berpikir kritis, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
b. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan