Pembelajaran IPS LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN HIPOTESIS

33 c. meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merujuk kepada suatu modus pembelajaran sosial yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara yang baik yang ditandai oleh adanya partisipasi aktif dalam membangun masyarakat dengan tetap berpegang pada norma, nilai, dan karakteristik lainnya yang berlaku dalam masyarakat. IPS juga merupakan modus pembelajaran sosial yang ditandai dengan penguasaan metode, pendekatan ilmiah dari disiplin ilmu sosial. Cara pembelajaran sosial lebih menekankan pada proses mencari, mengklarifikasi, kemudian menyimak hasil inkuiri untuk menjadi hasil kajian yang bernilai dan bermakna. Rizal 2010: 20 mengemukakan ilmu pengetahuan sosial atau IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan inter-disiplin inter-disiplinary approach dari pelajaran ilmu-ilmu sosial social sciences. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti Sosiologi, Antropologi, Budaya, Psikologi Sosial, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Ilmu Politik, Ekologi, dan sebagainya. Melalui pembelajaran IPS peserta didik diharapkan mampu menunjukan disiplin dan tanggung jawab selaku dan individual, warga masyarakat, warga negara dan warga dunia. Mampu berkomunikasi, bekerjasama, memiliki sikap toleran, empati dan berwawasan multikultur dengan tetap bebasis keunggulan lokal. Memiliki keterampilan holistik, integrative dan transdisipliner dalam memecahkan masalah- masalah sosial. Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dan mengembangkan kompetensi peserta didik kearah kehidupan bermasyarakat 34 dengan baik dan fungsional, memiliki kepekaan sosial dan mampu berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah sosial sesuai dengan usianya Maryani, 2011: 2. Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama sebagai bagian integral dari IPS, dan pada jenjang Sekolah Menengah Atas Ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. IPS itu terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial dan dari bahan realita kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat serta IPS di himpun semua materi yang berhubungan secara langsung dengan masalah penyusunan dan pengembangan masyarakat serta yang menyangkut pengembangan pribadi manusia sebagai anggota masyarakat yang berguna. Semula berbagai disiplin ilmu-sosial digarap secara terpisah-pisah, karena itu di sekolah anak didik mempelajari ilmu-ilmu sosial seperti Sejarah, Geografi, Ekonomi, Antropologi, dan sebagainya secara terpisah. Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, psikologi, antropologi, sosiologi, sejarah, geografi dan sebagainya Supardan, 2013: 368. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah Ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah Ekonomi adalah adanya 35 ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli Ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep Ekonomi dan data dalam bekerja. Menurut Supardan 2013: 367 mengemukakan bahwa ilmu Ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian menyalurkan baik saat ini maupun dimasa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Mata pelajaran Ekonomi adalah ilmu yang mengkaji tentang pengelolaan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia melalui kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Fungsi mata pelajaran Ekonomi di sekolah menengah yakni mengembangkan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan Ekonomi yang dapat dilakukan dengan cara mengenal peristiwa yang terjadi di masyarakat dan memahami konsep Ekonomi serta memecahkan berbagai masalah Ekonomi yang terjadi di masyarakat. Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama sebagai bagian integral dari IPS, dan pada jenjang Sekolah Menengah Atas Ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Tujuan mata pelajaran 36 Ekonomi merupakan studi perilaku masyarakat dalam memilih dan menggunakan sumber daya yang tersedia sehingga bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut. 1. Memahami sejumlah konsep Ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah Ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yag terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara. 2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep Ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu Ekonomi. 3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu Ekonomi, manajemen, dan akuntasi yang bermanfaat bagi dirinya, rumah tangga, masyarakat, dan Negara. 4. Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial Ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skla nasional maupun internasional Supardan, 2015: 94. Standar Isi Ekonomi yang menyebutkan bahwa mata pelajaran Ekonomi mencakup perilaku Ekonomi yang terjadi di lingkungan hidup terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan, akuntansi dan manajemen. Pada kurikulum 2013, kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kelulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian Hard Skills dan Soft Skills. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dapat terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut. 37 Tabel 3. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAMadrasah Aliyah Dalam Kurikulum 2013 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 1.1. Melakukan kegiatan akuntansi berdasarkan ajaran agama yang dianut. 3.1 `Bersikap kreatif, kerjasama, mandiri dan tanggung jawab dalam upaya mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. 3.2 `Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam kegiatan penyusunan keuangan perusahaan. 3.3 `Menunjukkan perilaku kreatif, percaya diri, disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama dan mandiri dalam menerapkan kegiatan rencana usahabussines plan secara sederhana. 3.4 Menganalisis konsep dasar pembangunan Ekonomi, permasalahan pembangunan Ekonomi, faktor yang mempengaruhi, dan strategi untuk mengatasinya. 3.5 Memahami pengertian, fungsi, dan tujuan, APBN maupun APBD. 3.6 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan, faktor penyebab dan upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia. 3.7 Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang fiskal dan moneter. 3.8 Memahami konsep manajemen, unsur-unsur manajemen, dan fungsi manajemen dalam pengelolaan perusahaan . 3.9 Memahami konsep kewirausahaan, cara mengelola usahabisnis secara sederhana dan peran wirausaha dalam perEkonomian. 4.1 Menerapkan prinsip penyusunan dan penutupan siklus akuntansi perusahaan jasa. 4.2 Membuat perencanaan usahabussines plan sederhana dan menerapkannya secara efektif dan kreatif Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Kemendikbud 2013 Penelitian ini di fokuskan pada lingkup IPS yaitu pelajaran Ekonomi, dimana akan dilakukan sebuah pengembangan produk berupa model pembelajaran yang diberi 38 nama model pembelajaran kooperatif Beach Ball Group Investigations yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa dengan beberapa indikator sebagai tolak ukur kemampuan siswa dalam keterampilan sosial. Pengembangan model pembelajaran kooperatif Beach Ball Group Investigations ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan dirinya terutama keterampilan sosial siswa dalam proses pembelajaran karena dalam hal ini pembelajaran menjadi Student Center dan guru dapat menganalisis keterampilan sosial siswa melalui beberapa indikator seperti Kemampuan berbagi informasi, kemampuan merencanakan kegiatan, kemampuan mendengar pendapat orang lain, kemampuan berbicara bergiliran, kemampuan bekerja sama dan kemampuan mencari solusi dengan berdiskusi. Adapun pemetaan Pemetaan Kompetensi Ekonomi dan Keterkaitan Pembelajaran Ekonomi dengan Keterampilan Sosial Siswa Kelas XI IPS adalah sebagai berikut. Tabel 4. Pemetaan Kompetensi Ekonomi Dan Keterkaitan Pembelajaran Ekonomi dengan Keterampilan Sosial Siswa Kelas XI IPS No Kompetensi Dasar Indikator Keterkaitan pembelajaran Ekonomi dengan Keterampilan sosial siswa 1. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan, faktor penyebab dan upaya untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia 1.1. Menjelaskan pengertian ketenaga kerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja. 1.2. Menjelaskan cara meningkatkan kualitas tenaga kerja. 1.3. Menjelaskan sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku di Indonesia. 1.1 Siswa dapat berbagi informasi mengenai pengetahuan yang dimilikinya. 1.2 Siswa mampu mencari solusi dalam menanggulangi persoalan yang terjadi. 1.3 Siswa dapat belajar bekerjasama untuk mengembangkan ide yang dimilikinya untuk meningkatkan kualitas diri. . 39 Lanjutan Tabel 4… No Kompetensi Dasar Indikator Keterkaitan pembelajaran Ekonomi dengan Keterampilan sosial siswa 1.4. Menjelaskan penyebab pengangguran. 1.5. Menjelaskan dampak negatif pengangguran 1.6. Menjelaskan cara mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. 1.4 Siswa dapat berbagi informasi mengenai pengetahuan yang dimilikinya 1.5 Siswa mampu mengambil keputusan. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati, mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Kemendikbud 2013 Berdasarkan Tabel 4, dapat disimpulkan adanya keterkaitan pembelajaran Ekonomi dengan materi ketenagakerjaan dalam keterampilan sosial. Keterampilan sosial tersebut adalah peserta didik mampu mengembangkan dirinya terutama keterampilan sosial siswa dalam proses pembelajaran karena dalam hal ini pembelajaran menjadi Student Center dan guru dapat menganalisis keterampilan sosial siswa melalui beberapa indikator seperti Kemampuan berbagi informasi, kemampuan merencanakan kegiatan, kemampuan mendengar pendapat orang lain, 40 kemampuan berbicara bergiliran, kemampuan bekerja sama dan kemampuan mencari solusi dengan berdiskusi.

2.3 Pendekatan Saintifik Scientific Approach

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Langkah-langkah pendekatan ilmiah Scientific Approach dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses 41 pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggula pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah. 1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2. Untuk membentuk kemampuan siswa dala menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide. 6. Untuk mengembangkan karakter siswa Daryanto, 2014: 54 Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut.

1. Mengamati observasi

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran Meaningfull Learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A2013, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan 42 membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat, membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

2. Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

3. Mengumpulkan Informasi

Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca 43 buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadian, aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

4. Mengasosiasikan Mengolah InformasiMenalar

Kegiatan “mengasosiasi mengolah informasi menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.