BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara Tahun Pelajaran 20152016 yang terletak di Desa Pahang Kecamatan
Talawi Kabupaten Batu Bara. Penentuan lokasi ini tentunya berdasarkan pertimbangan antara lain di Sekolah tersebut cukup mewakili untuk
pengambilan data.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto 2006 menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara
tahun pelajaran 20152016 yang berjumlah 224 orang. Populasi ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1. Perincian Keadaan Kelas X SMA Negeri 1 Talawi Kabupaten Batu Bara
Tahun Pembelajaran 20152016.
No. KELAS
JUMLAH
1. X IPA-1
32 orang 2.
X IPA-2 32 orang
3. X IPA-3
32 orang 4.
X IPA-4 32 orang
5 X IPS-1
32 orang 6
X IPS-2 32 orang
7 X IPS-3
32 orang JUMLAH
224 orang
28
3.2.2. Sampel Penelitian
Sugiyono 2013 menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pernarikan sampel secara cluster sampling yaitu teknik penarikan sampel dimana setiap anggota populasi diberikan
kesempatan yang sama untuk diikutsertakan atau dipilih ke dalam sampel. Unit sampling mengambil 2 kelas yang ditentukan secara Cluster sampling berjumlah
64 orang yaitu kelas X IPA-2 sebagai kelas eksperimen dan X IPA-4 sebagai kelas kontrol.
3.3. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment eksperimen semu yang bertujuan untuk membantu peneliti melihat hubungan kausal dari berbagai macam
situasi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Paradigma penelitian menggunakan paradigma ganda dengan tiga variabel indenpenden dan satu dependen. Variabel independen X
1
teknik pembelajaran TFSS, variabel independen X
2
gaya belajar, variabel independen X
3
minat belajar dan variabel dependen Y kemampuan membaca. Paradigma penelitian sesuai
pada gambar 3.1. berikut ini:
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian.
Teknik Pembelajaran
TFSS
X
1
Kemampuan Membaca Y
Gaya Belajar X
2
Minat Belajar X
3
Desain penelitian ini berupa Two Group Pretest-Postes Design. Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diberi
perlakukan berbeda. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Snyder dan pada kelas kontrol diberi perlakuan teknik
pembelajaran Ekspositori. Desain penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2. Desain Penelitian
Kelas Pretest
Treatment Postest
Eksperimen Y
1
X
1
Y
2
Kontrol Y
1
X
2
Y
2
Keterangan :
Y
1
= Pemberian Tes Awal pretes
Y
2
= Pemberian Tes akhir postes
X
1
= Teknik pembelajaran TFSS
X
2
= Teknik pembelajaran Ekspositori
3.4. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki empat variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas X
1
adalah teknik pembelajaran TFSS, variabel bebas X
2
adalah gaya belajar, dan variabel bebas X
3
adalah minat belajar sedangkan yang menjadi varibel terikat Y adalah kemampuan membaca. Untuk menghindari kesalahpahaman maka
penelitian merumuskan defenisi operasional setiap variabel itu sebagai berikut :
1 Teknik pembelajaran TFSS adalah teknik pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk membagi titik konsentrasi pandangan mata menjadi tiga
bagian yaitu satu bagian difokuskan di sebelah kiri, satu bagian difokuskan di tengah, dan satu bagian lagi difokuskan di sebelah kanan.
2 Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi. Berdasarkan modalitasnya, gaya belajar
dibagi tiga bagian yaitu gaya belajar auditorial, kinestetik, dan visual. Dalam penelitian ini dipakai gaya belajar visual yaitu gaya belajar yang mengakses
citra visual yang diciptakan maupun diingat. 3 Minat belajar adalah perhatian dan kesukaan terhadap sesuatu sehingga
menimbulkan keingintahuan, ketertarikan, serta keinginan untuk ikut serta dalam belajar, dalam hal ini adalah belajar pelajaran bahasa Indonesia.
4 Kemampuan membaca adalah proses, cara, usaha meningkatkan kecepatan suatu aktivitas melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis untuk
memperoleh pesan yang ingin disampaikan oleh penulis menuju kemajuan dari sebelumnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan