berasal dari luar, dan membiasakan diri membaca dengan cepat maka dalam beberapa minggu kemampuan membaca dapat meningkat.
2.1.4.4. Pengukuran Kemampuan Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan. Setiap orang mempunyai kemampuan membaca yang berbeda-beda, namun kemampuan membaca itu dapat
ditingkatkan. Soedarso 2005 menyatakan bahwa kemampuan membaca dapat diukur dengan rumus sebagai berikut ini.
membaca untuk
detik jumlah
dibaca yang
kata jumlah
x 60 = jumlah kpm kata per menit Sebagai contoh, apabila seseorang membaca 1.600 kata dalam 3 menit dan
20 detik atau total 200 detik, maka kemampuan membacanya:
kpm 480
atau 60
8 60
200 1600
Selanjutnya Nurhadi 1987 menguraikan cara yang lebih akurat untuk menghitung kemampuan membaca antara lain: 1 tandailah dimana memulai
membaca; 2 bacalah teks tersebut dengan kecepatan yang memadai; 3 tandai lokasi akhir membaca; 4 catat waktu mulai membaca jam…, menit…,
detik….; 5 catat waktu akhir membaca jam…, menit…, detik….; 6 hitung berapa waktu yang diperlukan dalam detik; 7 hitung jumlah kata dalam teks
yang di baca; 8 kalikan jumlah kata dengan bilangan 60 1 menit = 60 detik; 9 bagi hasil perkalian tersebut dengan jumlah kata per menit. Proses tersebut bila
digambarkan sebagai berikut. I
Saat akhir membaca = jam…, menit…, detik…
Saat mulai membaca = jam…, menit…, detik…
Waktu yang diperlukan = …detik
II Jumlah kata x 60 detik
= jumlah total kata III
Jumlah total kata : waktu yang diperlukan = jumlah kata per menit.
Menurut Rosidi http:guru-umarbakri.blogspot.com200906artikel- ilmiah.html, rumus yang digunakan untuk menghitung kemampuan membaca
siswa adalah sebagai berikut ini.
Rumus : 1 K x B = ……. kpm kata permenit
Wm Si 2 K.
60 x B = ……. kpm kata perdetik Wd Si
Keterangan: K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu tempuh baca dalam satuan menit Wd : waktu tempuh dalam satuan detik
B : skor bobot perolehen tes yang dapat dibaca dengan benar Si : skor ideal atau skor maksimal
Kpm : kata permenit
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti berpatokan pada rumus yang dikemukakan oleh Imron Rosidi http:guru-umar bakri.blogspot.Com200906
artikel-ilmiah.html yaitu: Rumus :
1 K x B = ……. kpm kata permenit Wm Si
2 K. 60 x B = ……. kpm kata perdetik
Wd Si
Keterangan: K : jumlah kata yang dibaca
Wm : waktu tempuh baca dalam satuan menit Wd : waktu tempuh dalam satuan detik
B : skor bobot perolehen tes yang dapat dibaca dengan benar Si : skor ideal atau skor maksimal
Kpm : kata permenit
2.2. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Snyder dikemukakan oleh Karsono 2014 menyimpulkan bahwa teknik membaca yang
memadukan kemampuan gerak motorik gerakan mata atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif dalam membaca namun tidak mengesampingkan
pemahaman terhadap isi bacaan. Siswa diajarkan menggunakan teknik Tri Fokus Steve Snyder mengalami perubahan drastis. Nilai rata-rata siswa menunjukkan
dari pra siklus rata-rata hasil tes siswa memperoleh nilai 54.2 meningkat menjadi 62.3 pada siklus I, dan kembali mengalami peningkatan pada siklus II yaitu
dengan rata-rata perolehan nilai 79. Selanjutnya penelitian Artawati 2014 mengenai teknik pembelajaran Tri
Fokus Steve Snyder dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan teknik Tri Fokus Steve Snyder dalam pembelajaran membaca cepat dapat meningkatkan KEM
siswa. Dari hasil tes diketahui bahwa skor rata-rata KEM pratindakan sebesar 78,42 kpm termasuk kategori rendah. Pada siklus I, skor rata-rata KEM meningkat
sebesar 23,26 menjadi 101,68 kpm termasuk kategori sedang dan siklus II meningkat sebesar 19,27 menjadi 120,95 kpm termasuk kategori tinggi.
Persentase rata-rata KEM pratindakan mencapai 56,01 termasuk kategori rendah. Pada siklus I, persentase rata-rata KEM meningkat sebesar 14,52
menjadi 70,53 termasuk kategori sedang. Pada siklus II, persentase rata-rata KEM meningkat sebesar 15,86 menjadi 86,39 termasuk kategori tinggi.
Penerapan teknik Tri Fokus Steve Snyder juga mampu memberikan motivasi dan kesenangan dalam proses pembelajaran membaca cepat. Siswa terlihat lebih aktif
dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian mengenai gaya belajar dikemukakan oleh Tanta 2010
menyimpulkan bahwa gaya belajar secara signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi pada mata kuliah Biologi
Umum . Hal ini ditunjukkan dengan p-value t statistic sebesar 0,000 0,05 dan nilai t statistic untuk variable bebas gaya belajar sebesar 8,850 pada taraf nyata 5
. Model persamaan regresinya adalah Y = 18,292 + 0,892X. Selanjutnya hasil