27
2.3.2 Fungsi Kemasan
1 Kemasan sebagai alat untuk melindungi produk. Kemasan yang dirancang dengan tepat akan melindungi produk dari
gesekan, benturan, bantingan, perubahan cuaca, api, air, bahan kimia yang dapat merusak, dan bahan-bahan lain yang akan mengurangi mutu,
jumlah, dan penampilan. Kemasan tersebut menyediakan perlindungan yang cukup ketika suatu produk berada di gudang produsen, dalam
pemindahan, di gudang penjualan borongan, di tempat para pengecer, dan di tangan konsumen yang menjadi pengguna terakhir.
2 Kemasan sebagai sarana yang memberikan kemudahan penggunaan. Fungsi kemasan lainnya adalah fungsi yang dapat memberikan
kemudahan bagi penggunaan produk oleh para pelanggan atau konsumen. Oleh sebab itu, kemasan harus mudah dibuka dan ditutup tanpa kerusakan
yang berarti. Kemasan dapat ditambah dengan alat untuk mengisi tanpa tumpah dan tidak boleh terlampau berat atau masif.
3 Kemasan sebagai sarana untuk penjualan. Kemasan dapat menjadi pembantu yang bermanfaat ketika pedagang
menjual produk yang dikemasnya. Kemasan yang lebih baik dari kemasan lainnya dalam memberikan perlindungan terhadap suatu produk dan
sekaligus memberikan kemudahan dalam penggunaannya merupakan alat penjualan yang pasti. Sekali-kali, bisa jadi, orang yang membeli suatu
produk bukan untuk memperoleh produk yang dibungkusnya, namun justru kemasannya. Hal inimungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa
28
kemasan itu berguna untuk keperluan lain, menarik untuk dipajang, dan alasan individual lainnya. Kemasan yang baik pun merupakan alat untuk
melakukan promosi. 4 Kemasan sebagai media komunikasi.
Kemasan saat ini misalnya pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi dengan nomor telepon toll-free atau bebas pulsa.
Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak hanya untuk komplain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya tentang segala hal yang
berhubungan dengan produk tersebut. Kemasan juga berfungsi untuk mengkomunikasikan suatu citra tertentu.
2.3.3 Desain Kemasan
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple sederhana, fungsional dan menciptakan respon
emosional positif secara tidak langsung. Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional, dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus
memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 adalah penginderaan
melalui penglihatan atau kasatmata visual. Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak
merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasat mata visual communication. Agar berhasil,
maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Menurut Iwan
29
Wirya 1999, daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual estetika dan daya tarik praktis fungsional.
a. Daya tarik visual estetika Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup
unsur-unsur grafis yaitu warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan yang
memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologi yang hukum persepsi
menunjukkan bahwa mata dan otak membutuhkan kesederhanaan dan keseimbangan dalam segala hal yang dilihat.
Setiap otang hanya akan melihat hal-hal tertentu yang akan direkam otak dan kemudian mempengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang. Hal ini sesuai
dengan sifat dasar desain, yaitu bersifat fungsional dan estetis, terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi
konsumen untuk memberikan respon positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang ridak lebih baik dari produk lainnya
walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang
mempengaruhi konsumen secara psikologistanpa disadarinya. Misalnya produk- produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki komposisi yang tidak jauh
berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, diantaranya menggunakan
warna-warna lembut pastel dan merek dengan font Script atau Italic miring
30
dan memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak yang dipilih oleh konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis bahwa
konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun mandi tersebut.
b. Daya tarik praktis fungsional Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang
ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpangan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang
perlu dipertimbangkan antara lain: 1. Dapat melindungi produk.
2. Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan. 3. Porsi yang sesuai untuk produk makananminuman.
4. Dapat digunakan kembali reusable. 5. Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang.
6. Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang refill.
2.3.4Peranan Kemasan
a. Swalayan self service Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli
mengambil sendiri barang yang dibutuhkannya, kemasan makin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, kemasan harus menarik,
menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang menguntungkan.
31
b. Kemakmuran konsumen customer offluence Meningkatnya kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia
membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
c. Citra perusahaan dan merk company and brand image