22
2. Berorientasi pada penjualan, yakni untuk meningkatkan penjualan dan untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan.
3. Berorientasi pada status quo, yakni untuk menstabilkan laba dan untuk menangkal persaingan.
2.1.3Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
1. Permintaan produk. 2. Reaksi pesaing.
3. Bauran pemasaran. 4. Target bagian saham pasar.
5. Biaya untuk memproduksi.
2.1.4 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan perusahaan melalui penetapan harga menurutKotler 1992 terdapat enam tujuan, yaitu:
1. Bertahan hidup. 2. Maksimalisasi laba jangka pendek.
3. Memaksimumkan pendapatan jangka pendek. 4. Pertumbuhan penjualan maksimum.
5. Menyaring pasar secara maksimum. 6. Unggul dalam suatu produk.
2.2Teori Tentang Rasa 2.2.1 Pengertian Rasa
Rasa dapat didefinisikan sebagai sensasi yang disebabkan ketika berbagai substansi masuk dan berkumpul didalam papil dan menyebar diseluruh
23
permukaan lidah dan memenuhi mulut. Kompleks-kompleks atau perpaduan dari berbagai macam sensasi rasa tadi disebut juga dengan istilah “flavour” yang
berkaitan dengan apresiasi terhadap temperatur, tekstur, dan konsistensi dari substansi yang masuk tadi dan untuk bisa dirasakan, substansi tadi harus soluble
atau harus dapat mengadakan kontak dengan saliva kelenjar air liur Sekuler, 1994.
Rasa makanan atau minuman biasa disebut dengan istilah tastans. Tastans adalah molekul yang berinteraksi dengan reseptor dalam bintil-bintil rasa di lidah
manusia untuk memproduksi sensasi rasa yang kemudian diklasifikasikan sebagai manis, asin, asam, dan pahit.
Sensasi lain di mulut juga dirasakan akibat dari adanya interaksi kimiawi dengan reseptor trigeminal. Reseptor rasa selalu berinteraksi dengan molekul-
molekul dalam rasa yang nantinya akan menghasilkan respon di lidah berupa rasa makanan ataupun minuman.
Untuk bisa aktif sebagai rasa yang tinggal di mulut, maka konsentrasi molekul yang berinteraksi dengan reseptor harus memenuhi ambang batas rasa
dan ambang batas itu mempunyai ukurannya sendiri-sendiri untuk tiap molekulnya misalnya phellondrene yang ambang batas rasanya adalah 200, jika
berada di bawah itu maka molekul dalam minuman ataupun makanan tidak bisa menghasilkan satu sensasi rasa Taylor, 2002.
2.2.2 Aspek-Aspek Persepsi Tentang Rasa
Sekuler 1994 menyatakan bahwa ada beberapa aspek dalam persepsi tentang rasa, yaitu:
24
1. Taste preference. Seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadap satu makanan dan minuman tidak hanya murni disebabkan oleh rasa dari
stimulus yang masuk ke mulut saja. Ada beberapa sifat bawaan manusia yang turut mempengaruhi hal tersebut yaitu adanya naluri setiap orang
untuk lebih menyukai rasa manis dalam bentuk apapun. Kualitas rasa manis selalu menempati rangking tertinggi apabila dibandingkan dengan
rasa pahit. 2. Adaptasi dan modifikasi rasa. Rasa suatu stimulus dapat dibuat lemah
oleh adanya proses adaptasi lidah terhadap satu jenis rasa. Sebagai contoh, jika lidah terus menerus mengecap rasa pedas maka
kemampuannya untuk merasakan rasa pedas akan semakin menurun. Proses ini disebut dengan nama adaptasi rasa. Rasa asli dari suatu
makanan atau minuman akan semakin kabur jika dicampur dengan rasa lain sehingga terbentuk satu jenis rasa baru yang merupakan perpaduan
dari kedua rasa tersebut. Proses ini yang disebut dengan nama modifikasi rasa.
3. Taste mixture. Terjadi bila suatu intensitas rasa diturunkan atau ditutupi dengan rasa yang lain seperti misalnya seseorang menambahkan gula ke
dalam kopi untuk menutupi rasa pahitnya. 4. Kemampuan membedakan intensitas masing-masing rasa.
5. Bau dari makanan dan minuman. 6. Kemampuan mendeteksi dan mengindentifikasi rasa.
25
2.2.3 Karakteristik Rasa