b. Perpustakaan menyediakan panduan kartu-kartu catalog sebagai sarana temu
kembali informasi dan bisa langsung mencari tempat penyimpanan. c.
Pemakai diberikan kebebasan akses informasi. d.
Antara rak penempanan koleksi dan meja baca biasanya tidak dipisahkan . Kelebihan dari sistem ini adalah :
a. Pengelola koleksi teratur bisa relatif sedikit, karena pemakai mencari sendiri
b. Pemakai bebas memilih buku
c. Jika susunan koleksi teratur dapat dengan cepat menemukan karena
mengambil sendiri secara langsung. d.
Tidak perlu menunggu diambilkan oleh pengelola. Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Susunan koleksi tidakkurang teratur, karena selalu di acak-acak oleh
pemakai. 2.
Kemungkinan buku hilang lebih banyak. 3.
Pengawasan sedikit lebih sulit karena orang keluar masuk relatif banyak. 4.
Mungkin suasana tenaga agak terganggu, karena banyak pemakai.
2. Layanan Tertutup
Sistem tertutup adalah penyelengaraan layanan peminjaman buku dengan cara tidak memperbolehkan para peminjaman masuk ke dalam ruangan koleksi.
24
Layanan tertutup ini bermaksud:
1. Pemakai hanya dapat menelusur sumber informasi pada kartu-kartu catalog
yang tersedia sebagai wakil dari sumber informasi di perpustakaan. 2.
Ia mencatat judul buku, pengarang, dan keterangan lain yang yang dianggap perlu
3. Menyerahkan pada pengelola layanan untuk diambilkan pada tempat
penyimpanan 4.
Menunggu 5.
Jika sudah dapat bisa mempergunakan untuk dibaca, diteliti atau bahkan jika mungkin dibawa pulang, sesuai dengan peraturan.
Adapun kelebihan sistem tertutup adalah : 1.
Susunan koleksi tetap teratur, karena hanya pengelola yang mengambil dan mengembalikan informasi yang sudah dipergunakan.
2. Tingkat keamanan koleksi lebih baik, karena orang lain tidak boleh masuk ke
dalam tempat penyimpanan. 3.
Pengawasan lebih ringan. 4.
Suasana lebih tenang bersih dan kondunsif.
Kelemahannya antara lain : 1.
Diperlukan pengelola yang relatif lebih banyak.
24
Op.Cit, hal. 504
2. Pemakaian koleksi relatif terbatas sebab pemakai hanya memiliki yang ia
ketahui tak ada alternative pilihan. 3.
Waktu penelusuran agak lama, pemakai harus sabar menunggu. 4.
Jika salah menempatkan kembali, sulit ditemukan lagi, maka biasanya dianggap telah hilang.
1. Layanan Teknis
Layanan teknis merupakan pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan bahan pustaka agar nantinya dapat dipergunakan untuk menyelenggarakan layanan pemakai.
Pelayanan teknis merupakan kegiatan yang harus ditempuh oleh pengelola perpustakaan dari mulai pengadaan koleksi kemudian mengolahnya sampai koleksi tersebut dapat
dimanfaatkan oleh pemakai. Layanan teknis ialah pekerjaan perpustakaan secara teknis, agar pekerjaan pada layanan pemakai bisa lancar dan berhasil. Layanan teknis ini
meliputi : 1.
Pemilihan buku Adalah kegiatan memilih buku-buku yang akan masuk ke dalam perpustakaan
merupakan koleksi yang banyak dicari dan dipesan orang. 2.
Pengadaan buku Yaitu kegiatan pengadaaan koleksi dengan pembelian secara langsung
maupun dengan pemesanan buku pada penerbit-penerbit buku. 3.
Katalogisasi Yaitu kegiatan temu kembali informasi buku yang ada.
4. Klasifikasi
Yaitu kegiatan
pengklasifikasian buku
berdasarkan subyek
atau pengklasifikasian nomor panggil buku sesuai dengan klasifikasi yang
digunakan di dalam perpustakaan itu. 5.
Pengetikan Yaitu proses pencatatan buku ke dalam katalog. Atau memasukan buku ke
dalam buku besar. 6.
Labelling Yaitu pemberian label nomor panggil pada koleksi buku.
2. Layanan Referensi
Referensi adalah istilah yang diambil dari bahasa Ingris reference yang berasal dari kata kerja “to refer” yang berarti “menunjuk” atau “merujuk”. Referensi adalah salah
satu bagian dari pelayanan di perpustakaan yang memiliki definisi sebagai bantuan individu yang diberikan oleh pengelola kepada para pemakainya yang mencari informasi.
Tujuan utama pelayanan referensi adalah untuk membantu pemakai menemukan informasi yang mereka butuhkan, baik itu informasi yang paling sederhana sampai
kepada informasi yang sangat kompleks. Pengelola referensi adalah seseorang yang menghubungkan antara pemakai yang
mencari informasi dengan sumber-sumber informasi baik yang cetak maupun non cetak. Dalam melakukan pelayanan referensi ini para pengelola memerlukan alat-alat referensi
yang beragam, misalnya ensiklopedi, kamus, direktori dan lain-lain. Sebagai rujukan dalam membantu para pemakai menemukan informasi yang benar-benar mereka
butuhkan.