Partisipasi Membuat Keputusan Pengambilan Keputusan dalam komunikasi Organisasi di yayasan
Dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan tujuan biasanya secara langsung direct atau tatap muka face to face serta ada di dalam rapat atau tatap
muka di ruang rapat.
19
Dalam beberapa rapat seperti rapat mengenai seperti perlombaan, persiapan ujian dan penerimaan murid baru yang peniliti ikuti. Peneliti menemukan adanya
kesepakatan bersama dalam hal memutuskan hasil rapat dan tidak adanya hirarki pimpinan dalam putusan hasil rapat.
20
3.Kepercayaan
Kepercayaan merupakan faktor penting yang harus ditanamkan oleh suatu organisasi. Jika tidak adanya kepercayaan maka suatu organisasi tidak akan berjalan
lancar dan adanya kerugian satu sama lain. Di yayasan wakaf Khadijah Aisyah atasan kurang memberikan kepercayaan a
terhadap bawahannya, akan tetapi Atasan selalu mengadakan evaluasi.berikut ini kutipan wawancara dengan nurlaela budi ningsih.“ masalah kepercayaan saya
terhadap para guru di yayasan, karena dengan mengadakan evaluasi saya bisa mengetahui kendala apa yang mereka hadapi.
”
21
19
Wawancara Pribadi dengan Ningsih, guru sentra seni, Jakarta, Sabtu 20 april 2013 pukul 10.00, yayasan Wakaf Khadijah Aisyah.
20
Hasil observasi, 1 maret 2013 dan 19 april 2013 saat rapat berlangsung.
21
Wawancara Pribadi dengan Nurlaela Budi Ningsih, kepala sekolah, Jakarta, sabtu, 9 Maret 2013 pukul 13.00, yayasan Wakaf Khadijah Aisyah.
Adanya rasa saling percaya antara atasan dan bawahan adalah rasa yang mahal harganya dan menjalin organisasi, kepala sekolah dengan tanggung jawab yang
telah diberikannya kepada guru, dan guru menjalankan beban tanggung jawab yang telah di berikan kepada guru dan guru pun menjalankan beban tanggung jawab yang
telah diberikan dengna semaksimal mungkin. Dengan adanya rasa percaya ini kepala sekolah tidak begitu saja lepas tangan dengan apa yang dikerjakan oleh guru akan
tetapi kepala sekolah tetap melakukan kontrol, karena rasa percaya yang diberikan semata-mata sebagai rasa demokratisnya seorang pemimpin dengan memberikan
kepercayaan itu pimpinan tetap mengontrol dan memberikan arahan kepada
bawahannya, seperti yang di ungkapkan oleh ibu kepala sekolah,
“saya selalu berusaha percaya dan jujur dengan orang-orang yang berada di bawah saya seperti guru, dan lainnya, karena jika kejujuran dan kepercayaan
tidak dijalani secara bersamaan dan tidak diterapkan dalam berorginasi ini maka buat apa dibuatkannya semacam struktur organisasi, kan percuma saja
kami kan membentuk struktur itu untuk nantinya kami bisa saling jujur dan mempercayai terhadap apa yang telah diamanatkan kepada masing-masing.
22
Rasa percaya dan jujur memang harus dijalankan secara bersamaan karena salah satu faktor sukses dalam menjalankan sebuah organisasi adalah dengan adanya
rasa percaya dan kejujuran bukan hanya milik atasan atau bawahan saja, melainkan milik kedua-duanya.
Rasa kepercayaan ini bukan berarti atasan melepas kontrol begitu saja, namun dilakukan secara demokratis yaitu gaya kepemimpinan dengan memberikan
22
Wawancara pribadi dengan Nurlaela Budi Ningsih, kepala sekolah dan guru, jakarta, Sabtu, 9 Maret 2013 pukul 14.00, Yayasan Khadijah Aisyah
kesempatan kepada anggota bawahannya untuk mengembangkan kemampuannya dan melaksanakan cara yang dikehendaki para bawahannya namun atasan tetap
memberikan arahan dan kontrol pada bawahan.