Iklim Komunukasi Organisasi Komunikasi Organisasi

sendirinya dapat meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan iklim komunikasi negative dapat menyebabkan saling curiga dan tertutup antar karyawan. Sebenarnya pengertian iklim organisasi belum ada kesepakatan yang sama dari para ilmuwan. Menurut penulis hal ini dikarenakan iklim organisasi sangat kompleks cakupan pembahasannya, karena mencakup semua unsur dasar organisasi yaitu anggota, pekerjaan, praktik-praktik yang berhubungan dengan pengelolaan , struktur dan pedo- man. Namun dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi yang ter- bentuk dari perpaduan unsur-unsur organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja anggo- ta organisasi. Dari perjalanan iklim komunikasi dan iklim organisasi di atas, ditemukan kesa- maan diantara keduanya, yaitu sama-sama dapat mempengaruhi kinerja anggota organi- sasi . setelah kita menelaah iklim organisasi komunikasi dan iklim organisasi, maka kita akan membahas secara keseluruhan yaitu iklim komunikasi organisasi. Menurut Fal- cionone yang dikutip oleh Wayne Pace dan Don F.Faules dalam buku komunikasi orga- nisasi menjelaskan bahwa: Iklim komunikasi organisasi adalah suatu citra makro, abstrak dan gabungan da- ri suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Kita mengasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relatif langgeng pada organisasi. Untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi dapat mengkaji teori Charles Redding yang dikutip oleh Arni Muhammad dalam buku komunikasi organisasi yang mengemukakan lima dimensi penting dari iklim organisasi yaitu: 1. Supportivennes atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun, dan menjaga perasaan diri ber- harga, dan penting. 2. Partisipasi membuat keputusan. 3. Kepercayaan, dapat dipercaya, dan dapat menyimpan rahasia. 4. Keterbukaan, dan keterusterangan. 5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. 16 Supportiveness dapat dibagi lagi menjadi beberapa kategori, menurut Gibb yang dikutip oleh Soleh Soemirat, dkk dalam buk u komunikasi organisasional bahwa” tingkah laku komunikasi tertentu dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness. Di antara tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi, anggota organisasi menfokuskan pesan mereka kepeda kejadian yang diamati dari pada evaluasi secara subjektif atau emosional. 2. Orientasi masalah, anggota organisasi menfokuskan komunikasi mereka kepada pemecahan kesulitan secara bersama. 3. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam merespons situasi yang terjadi 16 Arni Muhammad, komunikasi organisasi,Jakarta:PT. Bumi Aksara,2007, cet. Ke-8 4. Empati, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap anggota lainnya 5. Kesamaan, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan. 6. Provisionalism, anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada situasi komunikasi yang berbeda. 17

3. Kepemimpinan

1. Pengertian kepemimpinan

Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang relevan. 18 Dalam organisasi untuk men- dukung pencapaian tujuan organisasi formal maupun informal selalu ada seseorang yang dianggap memiliki kemampuan lebih dari yang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang diper- cayakan untuk mengatur orang lain dalam organisasi. Sedangkan kepempimpinan menurut istilah, dalam hal ini para ahli banyak ber- pendapat, di antaranya: Onong Uchajana dalam bukunya, Human Relations dan Public Relations dalam management, mengatakan bahwa” kepemimpinan adalah suatu proses 17 Soleh Soemirat,dkk., Komunikasi Organisasional, h.217 18 John M.Ivan Cevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson, perilaku dan Manajemen Org- nisasi, Jakarta: Erlangga,2005, h. 194. dimana seseorang memimpin directs, membimbing guides, mempengaruhi influ- ences, atau mengontrol controls pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. 19 Howard H. Hoyt yang dikutip kartini Kartono dalam bukunya pemimpin dan kepemimpinan, mendefinisikan kepemimpian sebagai berikut:”kepemimpinan adalah seni mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang. 20

2. Gaya Kepemimpinan

Tipe-tipe kepemimpinan sering disebut sebagai perilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan leadership style. “ gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. 21 Di bawah ini akan diuraikan tipe-tipe atau gaya-gaya kepemimpinan tersebut di atas dengan maksud memberikan gambaran yang jelas mengenai persamaan dan perbe- daannya a. Kepemimpinan otoraksi atau otoriter Pemimpin otoriter semacam ini menentukan kebijakan kelommpok dan mem- buat keputusan tanpa berkonsultasi atau memastikan persetujuan dari para anggotanya. Pemimpin ini bersifat impersonal yang mana komunikasi mengalir dari anggota ke ang- gota. 19 Onong uchjana, Human relation dan public relations dalam management, Bandung: CV. Mandar maju, 1989, cet. Ke-7, h. 195. 20 Kartini Kartono, pemimpin dan kepemimpinan, Jakarta: PT. raya Grafindo pesada,1989,cet. Ke-8, h.49. 21 Rivai, kepemimpinan dan perilaku organisasi, h. 64. Pemimpin otoriter berusaha meminimumkan komunikasi antar kelompok, sehingga membuat peran pemimpin otoriter mengasumsikan tanggung jawab terbesar bagi perkembangan kelompok dan meginginkan tidak adanya campur tangan dari para anggota, pemimpin ini mengharapkan kelompok dapat menerima menerima keputusan- nya, dan pemimpin ini memusatkan tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Gaya kepemimpinan otoriter adalah seorang pemimpin dalam menentukan kebi- jakan kelompok atau membuat keputusan tanpa berkonsultasi atau memastikan persetu- juan dari para anggotanya. Pemimpin ini bersifat impersonal. 22 Ciri-ciri gaya kepemimpinan otoraksi diantaranya adalah: 1. Semua ketentuan kebijakan oleh pemimpin 2. Tekhnik dan langkah aktifitas ditentukan oleh penguasa satu persatu, sehingga langkah-langkah masa depan umumnya selalu tidak pasti. 3. Pemimpin biasanya mendikte tugas kerja bagian dan kerja bagian dan kerja bersa- ma setiap anggota. 4. Pengusaha cenderung bersifat “pribadi” dalam memuji dan mencela pekerjaan mas- ing-masing anggota, mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukkan keahliannya. 23 22 Abdullah Masmuh, komunikasi organisasi, Malang: UMM press, 2008,h. 266. 23 Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig, Organisasi dan manajemen, Jakarta: Bumi Aksa- ra, 1995, Cet-5, h. 536.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN STAFF

0 7 35

Pemikiran dan aktivitas dakwah Habib abu bakar assegaf( pimpinan yayasan Tsaqofah islamiyah,bukit duri tebet,jakarta selatan )

1 16 93

Analisis Pola Komunikasi Anak Pemulung Dengan Pembimbing Dalam Upaya Pembinaan Keagamaan Di Yayasan Media Amal Islami (Ymai) Lebak Bulus Jakarta Selatan

0 16 115

Estimasi Kerugian Banjir Sungai Pesanggrahan Terhadap Bisnis di Pasar Cipulir Jakarta Selatan.

0 3 87

Estimasi Kerugian Banjir Sungai Pesanggrahan pada Kawasan Perumahan di Jakarta Selatan.

1 7 87

Pengaruh Pola Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Lpp Rri Surakarta (Pola Komunikasi Antara Pimpinan dan Karyawan di Radio Republik Indonesia Surakarta).

0 1 19

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal

4 34 11

PENDAHULUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan Dan Staf Sekretariatan Dinas Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah).

0 6 23

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara P

0 4 14

Pola komunikasi pimpinan pada Badan Pemb

0 0 63