METODOLOGI PENELITIAN Pola Komunikasi antara Pimpinan dan Staf Di yayasan wakaf khadijah Aisyah Pesanggrahan Jakarta selatan

suatu program dan hasil penelitiannya digunakan untuk menyusun suatu perencanaan demi perbaikan program tersebut. 5 Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam penelitian dengan melakukan observasi dan wawancara tentang pola komunikasi pimpinan dan staff di yayasan wakaf khadijah Aisyah. Dalam kegiatan penilitian ini peneliti tidak intervensi dalam memberikan masukan dan arahan pada pimpinan dan staff yayasan, ini dimaksudkan agar hasil penelitian yang ada dapat senaturalistik mungkin.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan wakaf khadijah jl. M. Saidi 1 3A RT. 009 petukangan selatan Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan. Waktu penelitian mulai bulan Maret 2013 sampai Mei 2013. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja purposive dengan pertimbangan efesiensi biaya, jarak, dan tenaga dari peneliti. Selanjutnya Yayasan wakaf khadijah Aisyahdipilih karena pengelolaan yayasan sosial yang bersifat kekeluargaan yang menarik untuk dibahas pola komunikasi antara pimpinan dan staf. 4. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pimpinan dan staf di yayasan wakaf khadijah. Penulis berupaya melakukan penelitian ini dengan menggunakan sudut pandang orang-orang yang menjadi sumber data primer penelitian ini, melalui interaksi dengan subjek penelitian terjadi secara alamiah dan tidak memaksa, sehingga tindakan dan cara pandang subjek tidak berubah. Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi mengenai situasi dan latar penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moloeng, bahwasanya pemanfaatan Informan dalam penelitian adalah agar dalam waktu yang singkat banyak informasi yang didapatkan. Sedang menurut Neuman konsep sample dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan bagaimana memiliki informan atau situasi sosial yang dapat memberikan informasi yang mantap dan terpercaya mengenai informasi-informasi yang ada. Untuk memilih sampel informan lebih tepat dilakukan dengan sengaja purpose sampling. Informan yang peneliti gunakan yaitu, orang orang yang memiliki keterkaitan dengan penelitian penulis. Adapun yang menjadi sampel informan adalah kepala sekolah di yayasan Khadijah Aisyah, dan guru-guru di Yayasan Wakaf Khadijah Aisyah.

5. Sumber data

Dalam penelitian ini, yang dijadikan sumber data adalah sebagai berikut a. Data Primer Data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung lagi mendalam kepada responden, yaitu dari pimpinan dan staff yayasan Wakaf Khadijah Aisyah. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian baik referensi buku, majalah dan berbagai literatur yang berkaitan dengan tema penelitian. Data pendukung yang diperoleh dari buku, majalah dan berbagai literatur lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. 6. Tekhnik Pengumpulan Data Tekhnik pengumpulan data yang peneliti pakai adalah tekhnik pengumpulan data kualitatif. Pengumpulan data kualitatif berupa pengumpulan data dalam bentuk kalimat, kata dan gambar. Pelaksanaan tekhnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :

a. Observasi

Observasi adalah berusaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam penomena tersebut. 6 Tekhnik observasi atau pengamatan yang peniliti gunakan adalah bersifat langsung dengan mengamati objek yang diteliti, yakni bagaimana pola komunikasi organisasi pimpinan dan staff di yayasan wakaf khadijah Aisyah. b. Wawancara Merupakan salah satu bentuk alat pengumpulan informasi secara langsung tentang beberapa jenis data. Peneliti melakukan wawancara demi memperoleh data yang diperlukan dan berhubungan dengan tema yang peneliti ajukan. Dalam 6 Lexi J. Moleong, Metode penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2006, cet. Edisi Revisi , h.37. penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan berbagai sumber. Diantaranya dengan pimpinan dan bawahan di yayasan wakaf khadijah. c. Metode dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara atau observasi. Tekhnik dokumentasi penulis lakukan dengan cara menelaah buku-buku, majalah, artikel maupun sumber- sumber yang berkaitan dengan komunikasi organisasi antara pimpinan dan bawahan. 7. Fokus pertanyaan penelitian

a. Bentuk Komunikasi organisasi 1 Komunikasi dari atasan ke bawahan

2 Komunikasi dari bawahan ke atasan

b. Pola Pengambilan keputusan

1 Kepercayaan 2 Pembuatan keputusan bersama 3 Kejujuran 4 Keterbukaan

8. Uji Validitas dan Kredibilitas

Pada penelitian ini penulis menggunakan uji validitas untuk menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasi dan dideskripsikan secara akurat. Penulis mendapatkan penjelasan bahwa data penelitian tidak terlepas dari kompleksitas, sehingga mudah untuk di reduksi dan dilihat dalam keseluruhan keterkaitannya. Peneliti menguraikan secara jelas parameter, langkah-langkah, pedoman- pedoman, batasan dan ukurannya. Adapun uji validitas yang penulis gunakan yaitu validitas komunikatif, yaitu peneliti melakukan konfirmasi kembali tehadap responden penelitian. Aspek komunikasi menjadi penting dan baik dalam mengungkapkan latar belakang penelitian, sudut pandang pribadi dan profesinal. Sehingga penulis bisa mereflesikan realitas subjektif. 7 Kredibilitas data adalah upaya peneliti untuk menjamin kesahihan data dengan mengkonfirmasikan antara data yang diperoleh dengan objek penelitian. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian. 8 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, yang berarti membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data haasil pengamatan dengan data hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi 7 E. Kristi poewandari., “pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia” Jakarta; LPSP UI,2005 h. 182. 8 8 Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja : Rosdakarya, 1991., c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Jadi dengan triangulasi peneliti dapat mengecek temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Dengan demikian langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi adalah peneliti melakukan pengecekan tentang hasil pengamatan selama berada dilapangan dengan hasil data yang menggunakan sumber data dalam penggaliannya, baik itu sumber data primer yang bersumber dari hasil wawancara maupun sumber data sekunder yang bersumber dari buku, dan dokumen seperti foto-foto kegiatan dan lain sebagainya. c. Tehnik Analisa Data Setelah penulis mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan, maka dalam analisisnya teknik yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data”kasar” yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya dengan maksud menyisihkan data informasi yang tidak relevan, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga akhirnya data yang terkumpul dapat di verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti membuat transkip, membuat kata kunci untuk setiap pertanyaan. 2. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam teks naratif. penyajian juga dapat berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini peneliti membuat kutipan dalam bentuk pernyataan. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dari verifikasi. Baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan. Makna yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran , kecocokan dan kekokohannya. 9 Dalam penelitian ini peneliti membuat dengan cara mengkaitkan antara kata kunci

8. Teknik Pemeriksaan Data

Teknik penumpulan data memiliki sejumlah kriteria tertentu, yaitu: 1. Derajat kepercayaan, yaitu melaksanakan penelitian sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaannya dapat dicapai atau dengan kata lain mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Artinya peneliti melakukan penelitian sedemikian rupa dengan melakukan observasi, wawancara, catatan lapamgan terhadap penyuluh agama berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan pada kenyataan-kenyataan di lapangan. 9 Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2008 cet 1 edisi 2, h. 85-87. 2. Keteralihan, yaitu seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris data dan kesamaan konteks. Artinya sampel yang peneliti teliti di harapkan mampu menggenalisir, sehingga penemuan penelitian yang diperoleh oleh sampel yang secara representative mewakili populasi pimpinan dan bawahan dengan mencari dan mengumpulkan kejadian- kejadian yang diamati untuk mencari kesamaan konteks. 3. Kepastian peneliti dengan responden berharap memilki kesepakatan apa yang diinginkan peneliti terhadap apa yang ditelitinya terhadap responden dengan tidak menyampingkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan maupun dokumentasi sehingga mampu dipertanggung jawabkan dan dapat di pastikan kebenaran secara faktual. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti membuat analisa dengan cara mengkaitkan kata kunci dengan hasil wawancara, observasi dan teori. 41

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

A. Gambaran umum Yayasan Wakaf Khadijah Aisyah

1. Sejarah berdirinya Yayasan wakaf Khadijah Aisyah

Yayasan wakaf Khadijah Aisyah merupakan yayasan yang berdiri secara bertahap mempunyai cita-cita membantu masyarakat yang kurang beruntung dalam arti yang kurang mampu baik dari segi keuangan, serta kemampuan dalam ilmu pengetahuan yang sangat kurang dalam kehidupannya. Yayasan wakaf Khadijah Aisyah sesuai dengan visinya berperan dalam peningkatan kualitas hidup umat. Yayasan didirikan oleh Bapak Ali Ibrahim yang ingin membantu kaum dhuafa khususnya dalam bidang pendidikan. Yayasan wakaf Khadijah Aisyah YWKA yang didirikan pada bulan juli 2003, yang dipimpin oleh Fahmi Asegaff SH. Dan wakil ketua Rugayah melalui H. Haryanto.SH. MBA dan telah mendapat pengesahan dari departemen hukum dan HAM RI No.C- 369.HT.01.02.TH.2005. Tanda daftar yayasan atau badan sosial No: 05.40207.1120B. Pada saat itu yang pertama kali beroperasi terlebih dahulu adalah taman pendidikan al- qur’an TPA di petukangan Jakarta Selatan. Yayasan wakafkhadijah aisyah berkantor di JL.M Saidi 3A RT.009 01 Petukangan Selatan Kec. Pesanggrahan Jakarta Selatan. 1 1 Wawancara Pribadi dengan Nurlaela Budi Ningsih, kepala sekolah, Jakarta, 9 Maret 2013 pukul 13.00, yayasan Wakaf Khadijah Aisyah. Salah satu hal yang melatar belakangi berdirinya yayasan wakaf khadijah aisyah, yaitu adanya dorongan kuat pendiri yayasan yang kegiatan-kegiatannya mengarah pada bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan. Menurutnya jika masyarakat mengalami kesulitan, maka hal itu dapat membuat mereka terjebak pada situasi yang sulit, apalagi menyangkut masalah keimanan dan keyakinan, serta ekonomi mereka. Hal tersebut yang menjadi alasan bapak Ali Ibrahim mendirikan yayasan wakaf khadijah aisyah. Adapun maksud dan tujuan berdirinya yayasan ini adalah meningkatkan pendidikan, baik pendidikan bersifat umum ataupun pendidikan agama, dan memberikan bantuan kepada dhuafa khususnya dalam bidang pendidikan.

2. Visi dan misi Yayasan Wakaf Khadijah Aisyah

Visi dari yayasan ini adalah berperan dalam peningkatan kualitas hidup umat. Dan didukung pula oleh beberapa misi, yaitu membangun diri menjadi lembaga penghimpun dan pendayagunaan dana umat secara amanah dan professional, menumbuh kembangkan kualitas hidup umat dengan program-program strategis.

3. Struktur Organisasi dan pengelolaan

Agar pengelolaan pelaksanaan yayasan Wakaf Khadijah Aisyah lebih mudah,maka dibentuklah struktur organisasi yayasan yang terdiri dari. 2 2 Dokumentasi Yayasan Wakaf Khadijah Aisyah a. Pembina, mempunyai tugas yang meliputi: 1. Keputusan mengenai perubahan anggaran dasar yayasan, kecuali mengenai maksud dan tujuan yayasan tidak dapat dilakukan pengubahan. 2. Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota pengawas yayasan. 3. Penetapan kebijaksanaan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar yayasan. 4. Pengesahan Program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan. 5. Penetapan keputusan mengenai penggabungan dan pembubaran yayasan. b. Pengurus, yayasan diurus oleh suatu kepengurusan yang sedikitnya terdiri dari: 1. Ketua 2. Sekertaris 3. Bendahara Adapun tugas dan wewenang pengurus meliputi: 1. pengurus wajib menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan yayasan. 2. Pengurus berkewajiban melaksanakan ketentuan anggaran dasar yayasan sebaik- agar maksud dan tujuan yayasan terlaksana dan berkewajiban mengurus, memelihara dan mendayagunakan kekayaan aset, dana, milik dan keuangan yayasan sebaiki-baiknya. 3. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan yayasan untuk kepentingan dan tujuan yayasan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN STAFF

0 7 35

Pemikiran dan aktivitas dakwah Habib abu bakar assegaf( pimpinan yayasan Tsaqofah islamiyah,bukit duri tebet,jakarta selatan )

1 16 93

Analisis Pola Komunikasi Anak Pemulung Dengan Pembimbing Dalam Upaya Pembinaan Keagamaan Di Yayasan Media Amal Islami (Ymai) Lebak Bulus Jakarta Selatan

0 16 115

Estimasi Kerugian Banjir Sungai Pesanggrahan Terhadap Bisnis di Pasar Cipulir Jakarta Selatan.

0 3 87

Estimasi Kerugian Banjir Sungai Pesanggrahan pada Kawasan Perumahan di Jakarta Selatan.

1 7 87

Pengaruh Pola Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Lpp Rri Surakarta (Pola Komunikasi Antara Pimpinan dan Karyawan di Radio Republik Indonesia Surakarta).

0 1 19

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal

4 34 11

PENDAHULUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan Dan Staf Sekretariatan Dinas Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Tengah).

0 6 23

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara P

0 4 14

Pola komunikasi pimpinan pada Badan Pemb

0 0 63