Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang perlu menjadi perhatian seorang pimpinan organisasi karena faktor tersebut banyak sedikitnya ikut mempengaruhi kepada tingkah laku karyawan.
5
Jika sebuah organisasi sampai pada titik dimana komunikasi dalam organisasi tidak seefektif yang seharusnya, organisasi itu tidak akan berfungsi
seefektif yang seharusnya. Contohnya, dalam banyak perusahaan, program orientasi karyawan baru seharusnya dapat memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk menjalin komunikasi yang efektif antar karyawan. Di hotel Marriot International, jaringan hotel yang tersebar di seluruh dunia, 40 persen karyawan
baru keluar dari perusahaan dalam jangka waktu tiga bulan setelah diterima. Setidaknya inilah yang terjadi dulu. Belakangan ini, angka keluar turnover
karyawan berkurang secara signifikan karena Mariott telah berusaha memperbaiki cara perusahaan berkomunikasi dengan karyawan barunya.
6
Devito dalam Burhan Bungin menjelaskan bahwa sebuah organisasi sebagai wadah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Jumlah anggota organisasi untuk mencapai tujuan tertentu jumlah anggota organisasi bervariasi dari tiga atau empat sampai ribuan anggota.
Organisasi juga memiliki struktur formal maupun informal. Organisasi juga memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pendapatan, namun juga memiliki
tujuan-tujuan spesifik yang dimiliki oleh orang-orang dalam organisasi itu. Dan
5
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi , Jakarta: Bumi Aksara,2005, cet ke-10 h.
6
Khomisarial romli, Komunikasi Organisasi Lengkap,Jakarta: PT Grasindo, 2011,h.7.
untuk mencapai tujuan, organisasi membuat norma aturan yang dipatuhi semua anggota organisasi.
7
Goldhaber memberikan definisi sebagai berikut, ”organizational
communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with uncertainty environmental
.”
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah
8
Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang
berbeda-beda. Pemimpin dalam tugasnya menggunakan gaya masing-masing, yaitu bagaimana ia berkomunikasi dengan bawahannya, ia akan disebut sebagai
pemimpin yang efektif bila ia mampu berkomunikasi secara efektif sehingga menimbulkan suasana yang saling mendukung. Dari sini dapat dipahami bahwa
tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi
lebih dari itu yaitu pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga
7
Burhan,bungin, sosiologi komunikasi, jakarta:kencana,2007,h.274.
mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.
9
Pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi bawahannya, hal ini dimaksudkan agar tujuan organisasi dapat dijalankan sesuai dengan harapan.
Pemimpin yang baik mampu mempengaruhi bawahannya untuk bekerja semaksimal mungkin, pemimpin juga harus mampu menyatu dengan bawahan dan
mampu mendengar keluh, ide, gagasan, saran dan memberikan solusi terbaik untuk keluhan mereka, jika hal itu yang terjadi maka dengan sendirinya akan
memotivasi bawahan untuk bekerja lebih baik lagi. Dalam menjalankan tugasnya pemimpin harus banyak berkomunikasi dengan bawahan, atau teman sejawat.
Menurut W.G Scott dan T.R Mitchell yang dikutip oleh Stepen P.Robbins dalam buku perilaku organisasi bahwa ia menyatakan “komunikasi menjalankan empat
fungsi utama di dalam suatu kelompok atau organisasi yaitu kendalkontrol, motivasi, pengungkapan emosional,
dan informasi.”
10
Pemimpin adalah seseorang atau individu yang diberi stasus berdasarkan pemilihan, keturunan atau cara-cara lain, sehingga memiliki otoritas atau
kewenangan untuk melakukan serangkaian tindakan dalam mengatur, mengelola, dan mengarahkan sekumpulan orang melalui institusi atau organisasi untuk
mencapai tujuan tertentu.
11
9
Purwanto A.Ngalim, Administrasi dan supervise pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya
10
Stephen p. Robbins, perilaku organisasi, Jakarta:PT.prenhalindo,1996, Edisi Bahasa Indonesia, h.5.
11
A. Halim, Rr.suhartini, M. Choirul arif, A.sunarto As, manajemen pesantren.yogyakarta:pustaka pesantren,2005, hal 77
.
Keberadaan suatu organisasi tidak lepas dari adanya suatu ide atau gagasan dari seseorang atau sekelompok orang yang memiliki tujuan dan cita-cita
yang sama. Dalam realita sosial pola kehidupan masyarakat senantiasa dilingkupi oleh bentuk interaksi yang beraneka ragam sesuai dengan situasi, kondisi, budaya,
keyakinan dan adat istiadat dimana masyarakat itu berada. Pola interaksi sosial yang terjadi antar individu kemudian menjadi suatu kelompok dalam masyarakat
akan melahirkan suatu perkumpulan atau organisasi sosial yang disepakati bersama, komunikasi dalam organisasi juga merupakan sarana penghubung antara
atasan dan bawahan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi antara atasan dan bawahan sangat penting dalam organisasi
karena dengan komunikasi berpengaruh untuk kelangsungan organisasi. Adanya hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan yang efektif dapat menciptakan
kondisi yang menyenangkan dalam organisasi, yang kemudian berpengaruh terhadap kepercayaan dan kepuasaan karyawan yang pada akhirnya ikut
menentukan kinerja karyawan. Seperti Yayasan wakaf khadijah Aisyah adalah yayasan sosial yang
bergerak di bidang pendidikan yang sudah memiliki beberapa cabang diantaranya,di daerah sukabumi dan di daerah Pandeglang banten,yayasan ini
memiliki beberapa program pendidikan yaitu taman pendidikan Al- qur’anTPA,
Taman kanak kananTK dan khadijah Aisyah English course KEC. Yayasan ini mempunyai tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang
memiliki kebutuhan ekonomi yang kurang mencukupi, yayasan ini juga sudah memiliki izin dari departemen agama, yayasan wakaf khadijah aisyah adalah
lembaga pemberdayaan umat khususnya untuk meningkatkan kualitas hidup kaum dhuafa. Dalam sebuah lembaga pendidikan atau yayasan mempunyai
pimpinan yang mengatur yayasan tersebut,salah satunya adalah yayasan wakaf khadijah yang mempunyai seorang pemimpin dan beberapa pengawai, dan untuk
menjalin kerja sama yang baik mereka membutuhkan komunikasi. Berdasarkan gambaran diatas maka penulis ingin meneliti masalah ini
dalam sebuah bentuk skr
ipsi yang berjudul “ Pola Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan Staf di Yayasan Wakaf Khadijah Di jakarta
”