Hikmah Sulh SULH MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

atasnya. Namun pengecualian untuk seseorang yang mendapat izin yang sah dari pemilik hak yang dipertikaikan itu. 27

E. Hikmah Sulh

Dari segi teori, akad sulh adalah suatu akad yang mempunyai kedudukan istimewa dalam fiqh Islam. Ini karena sulh dapat diimplimentasikan dalam kebanyakan urusan baik yang berkaitan dengan harta atau jinayah pidana. Ini adalah amalan yang dapat digunakan sebagai cara yang terbaik untuk menyelesaikan suatu permusuhan. Berdasarkan sifatnya yang istimewa itu, akad sulh dapat menjadi akad yang mengakibatkan pertukaran barang, pembelian atau pelepasan dan pengguguran hak. 28 Sikap toleransi dan memaafkan kesalahan orang lain merupakan di antara sifat terpuji yang sangat dianjurkan oleh Islam. Bahkan Allah lebih menganjurkan supaya setiap tindakan jahat itu dibalas dengan kebaikan. Firman Allah SWT: 6 53 n 8 ;5A ﻡ MY 5A ;5A ی 1 Artinya : “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. ” QS. An- Nahl, 16:126 27 Ibid., h. 312. 28 Yasin Muhammad Yahya, op.cit., h. 20. Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa suatu kejahatan dapat dibalas dengan tindakan yang serupa. Meskipun demikian, Allah menganjurkan sifat saling memaafkan dan toleransi dengan menyediakan balasan kepada mereka yang sabar dan sanggup menghapus perasaan dendam. Orang-orang yang bertoleransi dan memaafkan kesalahan orang lain akan memperoleh banyak kelebihan dan termasuk dalam golongan orang-orang yang akan dimasukkan ke dalam syurga tanpa hisab. Sabda Rasullullah SAW : \ A o 5 p 2 m = A G 2 B C B A p ﻡ p B m L D : M ﻡ X _ = A M + W = 7 = ﻡ A ﺙ p ﻡ b Np ? : ﻡ h B W M L D q ﺙ p Y b D ? : ﻡ h B W M L D q A H ? ﻡ g b h B A r H ? B ] R ﺙ p b Y Y D ? : ﻡ h B W M L D q : G 7 g 7 g - W X Z Nm R 29 Artinya : “Ketika seorang hamba dihisab, datanglah sekelompok kaum yang dilehernya ada bekas darah dan mereka berselisih di depan pintu surga. Ditanyakan, ‘Siapa mereka?’ Maka dijawab, ‘Mereka adalah para syuhada’ yang hidup diberi rezeki, ‘maka diserukan yang pertama : Barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah, maka masuklah syurga. Kemudian berseru yang kedua, barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah, maka masuklah syurga. Ditanyakan : Siapakah orang yang mengharapkan pahala dari Allah? Dijawab : Yaitu orang-orang yang memaafkan sesamanya. Kemudian berseru yang ketiga : Barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah, maka masuklah syurga. Maka berdirilah orang-orang yang disebut dan meraka masuk syurga tanpa hisab .” 29 Al-Taqiu Al-‘Abbas bin Ahmah Al-Husanain, Tatimmah al-Raudh al-Nadir Syarh Majmu’ al-Fiqh al-Kabir , Thaif: Maktabah Al-Muayyad, 1968, cet. Ke-2, Juz. 5, h. 269. Jika kita teliti lebih jauh, kita akan menemukan banyak kelebihan serta hikmah dalam Islam bagi mereka yang mengamalkan sifat-sifat terpuji seperti bertoleransi dan memaafkan. Dalam konteks sulh, hikmah-hikmah tersebut akan dapat dirasakan oleh semua pihak. Pihak penuntut yang telah berhasil menolak kepentingan diri sendiri dan menjawab seruan Allah SWT maka bukan hanya menerima faedah di dunia, tetapi juga akan diberi ganjaran di akhirat. Keberhasilannya mengendalikan diri merupakan suatu keberhasilan dalam usaha untuk melawan kehendak nafsu. Dengan demikian, lahirlah ketakwaan yang kokoh dalam jiwa. Selain itu, sikap toleransi yang diamalkan akan memberikan kenyamanan dan ketenangan kepadanya. Sebaliknya, jika sikap ini tidak diamalkan maka keinginan untuk membalas dendam akan mengganggu pikirannya dan dia tidak akan merasa puas selama belum melampiaskannya. Selanjutnyanya pihak yang satu lagi juga akan melakukan tindakan yang sama. Akibatnya permusuhan ini akan terus berkepanjangan. Keadaan ini akan berlanjut seandainya tidak timbul dalam pikiran mereka untuk melakukan sedikit pengorbanan. Pengorbanan ini akan dibalas dengan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Firman Allah SWT: 1 8 B sC. [ ﻡ 8 Artinya : “Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan hanya kepada Allah-lah kembali seluruh makhluk. ” QS. An-Nuur, 24:42 Firman Allah SWT: Q :- ی یg t Z u J = 0 = 2 +c2ی 8 ] Artinya : “Yaitu Orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. ” QS. Ali-Imron, 3:134 Seharusnya sikap terpuji ini juga akan memberikan kebaikan kepada pelaku kejahatan yang terlibat. Dia secara tidak langsung akan merasa bersyukur dan berterima kasih terbebas dari hukuman. Ini akan menarik dirinya supaya tidak lagi melakukan kejahatan. Masyarakat juga akan mendapat faedah yang berharga dari sikap toleransi atau sulh yang diamalkan. Situasi masyarakat akan menjadi harmonis dan stabil. Pelaksanaan sulh secara langsung akan memudahkan persidangan terhadap suatu kasus. Sulh juga merupakan salah satu jalan yang efektif untuk mengatasi kerumitan dalam proses perundangan. Sulh yang dilaksanakan sewaktu persidangan sedang berlangsung akan mempercepat penyelesaiannya dan memuaskan hati semua pihak. 30 Pelaksanaan sulh sebelum suatu kasus diangkat ke mahkamah akan meringankan beban pihak-pihak yang terlibat. Ini karena proses perundangan adalah sesuatu yang menyulitkan. Selain menghabiskan waktu yang lama, mereka juga terpaksa menanggung segala biaya serta menumpahkan seluruh perhatian 30 Yasin Muhammad Yahya, op.cit., h. 22. terhadap persidangan tersebut. Namun, hasilnya tidak dapat dijamin akan memuaskan hati semua pihak yang terlibat. 31 Sesungguhnya pelaksanaan sulh dapat membawa kepada terwujudnya konsep keadilan sejati. Ini karena pihak-pihak yang bersengketa lebih mengetahui tentang hakikat sebenarnya persengketaan mereka. Mereka juga lebih mengetahui sebesar mana hak mereka dalam perkara tersebut. Oleh karena itu, sulh yang mereka lakukan dengan sikap toleransi dan saling meridhai semestinya akan dapat mencapai tahap keadilan sejati yang kadangkala tidak dapat diperoleh melalui persidangan dan hukuman mahkamah. 32 Dan juga dalam suatu persidangan, kadangkala lebih bijak berhujah dan berhasil memperoleh sesuatu yang bukan haknya. Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya menerangkan tentang perkara ini. Sabda Rasulullah SAW: J 6 I ; 1 Q M J ی J 2 2 L ; 8 ﻡ NO A B 8 2 X ﺱ P ﻡ 8 A 8 Nv ﻡ FU 8 ی = g ﻡ ﺵ Nv A S P 8 A S D ﻡ C R 33 Artinya : “Sesungguhnya saya adalah manusia biasa dan kalian mengadukan perkara kepadaku. Barangkali sebagian diantara kalian ada yang lebih pandai mengemukakan hujah daripada yang lain, maka aku memberikan keputusan yang menguntungkannya berdasarkan yang aku dengar darinya. Barangsiapa yang aku berikan sepotong dari hak saudaranya, itu berarti aku memberikannya sepotong api neraka .” 31 Ibid., h. 22. 32 Ibid., h. 23. 33 Izzuddin Baliq, Minhaj al-Salihin, Beirut : Dar al-Fikr, 1978, Cet. ke-4, hal. 566. Maka berdasarkan hikmah-hikmah yang telah dikemukakan, jelaslah bagi kita mengapa Islam sangat menganjurkan amalan ini. Sebagaimana yang kita ketahui, keadilan merupakan salah satu unsur yang sangat dititikberatkan oleh syariat Islam. Dalam setiap perkara kita dapat menemukan bahwa Islam meletakkan konsep keadilan di tempat yang paling tinggi. Hal ini lebih jelas lagi jika dilihat dalam aspek perundangan. Pelaksanaan sulh mempunyai kesan yang sangat terlihat dalam aspek kehidupan sebuah masyarakat. Apabila pihak-pihak yang bersengketa saling bertoleransi dan meridhai, mereka akan dapat menghindarkan adanya perasaan dendam yang dapat menggoncang sebuah masyarakat. Bahkan, permusuhan mereka akan dapat selesai dan tidak akan berkepanjangan. Hasilnya, masyarakat akan hidup dengan penuh harmoni dan aman nan damai. Keharmonisan yang dirasakan akan melahirkan individu-individu masyarakat yang penyayang, tolong-menolong serta hormat-menghormati. Dan dampak dari ketiadaan huru-hara dan kekacauan, masyarakat akan dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk mengerjakan segala sesuatu yang dapat memberikan lebih banyak faedah.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HADHANAH