beberapa faktor yang sebenarnya dapat dicegah, antara lain perubahan iklim yang ekstrim menggagalkan panen disejumlah wilayah, bencana alam, kekeringan akibat
kurangnya sistem irigasi. Sebagai contoh kegagalan panen yang diakibatkan bencana alam yaitu gagal panen merata petani Tanah Karo yang diakibatkan oleh debu
vulkanik Gunung Sinabung, sedangkan kekekringan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur karena kurangnya pengairan terhadap persawahan. Kurangnya perhatian
pemerintah terhadap petani juga menjadi masalah yang terjadi belakangan ini sehingga pada pemilu Presiden yang baru berlangsung perhatian pemerintah terhadap
petani menjadi salah satu faktor preferensi pemilih dalam memilih dan menjadi isu yang penting. Selain kurangnya perhatian Pemerintah terhadap petani, keterbatasan
SDM petani dan kurangnya teknologi pertanian menjadi salah satu mata rantai penyebab krisis pangan. Hal ini menjadi contoh betapa pentingnya sebuah kebijakan
politik pangan pemerintah terhadap sebuah negara. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap Analisis Kebijakan Politik Pangan SBY-Boediono 2009-2014 dan menganalisisis apa-apa saja yang menjadi Kebijakan Politik Pangan SBY melalui isi
kebijakan dan implementasinya.
B. Perumusan Masalah
Dengan berlalunya masa pemerintahan SBY – Boediono maka dapat kita
mengetahui apa yang menjadi bentuk kebijakan-kebijakan politik pangan yang sangat
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi program ketahanan pangan Indonesia, dengan tujuan menjamin ketersediaan kebutuhan pangan sesuai dengan rencana swasembada pangan pada
tahun sebelumnya. Namun pada akhirnya didapati berbagai upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui program import beras dari negara asing. Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikanterlebih dahulu, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa-apa saja yang menjadi kebijakan politik
pangan SBY-Boediono Periode Tahun 2009-2014, dan bagaimana upaya Impelementasi kebijakan Politik Pangan 2009-2014
C. Pembatasan Masalah
Dalam melakukan Penelitian, perlu membuat pembatasan masalah terhadap apa yang akan di analisa dan diteliti, dengan tujuan untuk memperjelas dan membatasi
ruang lingkup penelitian dan hasil penelitian yang dihasilkan tidak menyimpang dari tujuan awal penulisan yang ingin dicapai. Penelitian ini hanya berfokus pada :
1. Penelitian ini hanya mengkaji tentang analisis kebijakan pangan
2. Penelitian ini mengkaji tentang politik pangan SBY-Boediono
3. Penelitian ini hanya mengkaji tentang Analisis kebijakan Politik Pangan
SBY-Boediono
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui isi dari kebijakan Politik Pangan SBY-Boediono pada
periode 2009-2014. 2.
Untuk mengetahui dan menganalisis kebijakan politik pangan SBY- Boediono 2009-2014
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, diharapkan mampu memberikan masukan, infromasi yang bermanfaat, baik bagi peneliti maupun bagi orang lain, yaitu :
1. Secara Akademis, Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan
ilmiah di bidang politik terkait dengan menganalisis kebijakan-kebijakan publik yang dikeluarkan Pemerintah.
2. Secara Kelembagaan, penelitian ini dapat menjadi peluang maupun
evaluasi bagi pemerintah dalam menghasilkan sebuah kebijakan publik yang berhubungan dengan kebutuhan hidup masyarakat.
3. Secara Individu, penelitian ini bermanfaat mengembangkan kemampuan
penulis dalam mengasah kemampuan berpikir secara ilmiah mengenai kebijakan ketahanan pangan
Universitas Sumatera Utara
F. Kerangka Teori