Mengembangkan Sistem Distribusi Pangan

produsenkonsumen dari praktek perdagangan internasional yang tidak adil. 4. Akselerasi adopsi Teknologi :  perakitan teknologi untuk menghasilkan varietas unggul spesifik lokasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha pertanian, perikanan dan kehutanan  perbaikan teknologi budidaya untuk menekan kesenjangan hasil antara tingkat penelitian dan tingkat petani , meningkatkan efisiensi ke arah zero waste, memperbaiki mempertahankan kesuburan lahan dan meningkatkan pendapatan petani

B. Mengembangkan Sistem Distribusi Pangan

lembaga keuangan perbankan dan non perbankan 4 Memperlancar sistem distribusi pangan untuk pemerataan pasokan, stabilisasi harga dan peningkatan akses pangan untuk mengantisipasi perubahan ekonom global dan perubahan iklim global, dilakukan melalui : 1. Menjamin stabilitas pasokan antar wilayah dan antar waktu melalui pengembangan sistem distribusi pangan yang efektif :  pengembangan teknologi pengolahan dan penyimpanan produk hasil panen agar tahan lama dan tidak cepat rusak  pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana distribusi sepert jalan, jembatan, pelabuhan, tempat pendaratan, serta sistem angkutan umum Universitas Sumatera Utara yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan rawan gangguan bencana,dan pembangunan pada segmen-segmen yang tidak mampu dilaksanakan oleh swasta dan memfasilitasi peran swasta untuk mengembangkan segmenyang menguntungkan;  penghapusan retribusi produk pertanian dan perikanan yang meliputi penetapan aturan penghapusan retribusi produk pertanian dan perikanan, penelaahan terhadap peraturan pemerintah dan pemerintah daerah dan membatalkannya bila masih ada  pemberian subsidi transportasi bagi daerah sangat rawan dan daerah terpencil antara lain dapat berupa penyediaan pelayanan transportasi bersubsid oleh pemerintah 2. Mengembangkan sistem distribusi untuk meningkatkan perdagangan antar wilayahdan atau antar negara 5 Mengembangkan cadangan pangan pemerintah daerah danmasyarakat. Pengembangan cadangan pangan pemerintah dititikberatkan pada fasilitasi pengembangan cadangan pemerintah propinsi , kabupaten dan desa agar setiap jenjang pemerintahan mampu mengatas masalah kerawanan pangan sesuai kewenangan dan tanggung jawab otonominya. 6 Menjaga keterjangkauan dan stabilitas harga pangan yaitu Untuk menghadap fluktuasi harga pangan yang dapat mempengaruh pendapatan Universitas Sumatera Utara produsen dan daya beli konsumen, pemerintah harus secara aktif melakukan upaya-upaya stabilisasi harga pangan melalu koordinasi dengan pengambil kebijakan dan para pelaku usaha untuk mengamankan pasokan terutama pada saat terjadi gejolak harga, seperit pada saat panen raya, pada hari besar keagamaan nasional. 7 Meningkatkan aksesilibitas atas pangan melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal peningkatan pendapatan masyarakat melalu pemberdayaan masyarakat didaerah miskin dan rawan pangan yang meliputi pendampingan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar mampu memaham peluang dan mendayagunakan sumberdaya yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitas ekonomi keluarga serta penciptaan lapangan pekerjaan 8 Menangani kerawanan pangan kronis dan ransien  Subsidibantuan, dapat dilakukan melalui pemberian bantuan dalam bentuk food for work, pemberian bantuan dalam bentuk bantuan sosial untuk daerah rawan pangan ang mengalami bencana alam, peningkatan efektivitas program Raskin dengan memperbaiki metoda penentuan kelompok sasaran menggunakan informasi terkini, melibatkan masyarakat desa untuk menajamkan proses seleksi kelompok sasaran, memantau dan Universitas Sumatera Utara mengawasi proses penyaluran dan memberikan saranumpan balik terhadap efektivitas korban Raskin.  Mempercepat pemberdayaan masyarakat miskin melalui pengembangan kelembagaan yang sudah ada di masyarakat atau bentru agar dapat mapu untuk mengatasi permasalahan kerawanan pangan yang dihadapinya dengan kemampuan sendiri tanpa harus bergantung pada pemerintah atau orang lain disekitarnya , serta mampu untuk berpartisipasi dalam pembangunan ketahanan pangan masing-masing.  Pengembangan isyarat dini dan penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi SKPG yaitu terdiri dari peningkatan kepedulian pemerintah dan masyarakat khususnya di kabupaten terhadap manfaat sistem isyarat dini serta memf silitasi penerapanya sesuai kondisi setempat. antara lain terdiri dari penyuluhan, bimbingan dilakukan adalah  Pemanfaatan dan pengelolaan cadangan pangan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakatuntuk penanggulangan keadaan rawan pangan dan gizi. Pemanfaatan cadangan pangan pemerintah berupa cadangan beras pemerintah dapat digunakan atas dasar permintaan GubernurBupati Walikota, Universitas Sumatera Utara

C. Meningkatkan Kualitas Konsumsi Pangan, dilakukan melalui: