Konsep Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

5. Belajar dari pengalaman yang lalu dan dari negara-negara lain, maka Pembangunan Masyarakat Indonesia adalah pembangunan yang inklusif bagi segenap komponen bangsa 36 Guna mewujudkan visi dan misi pemerintah di Indonesia maka telah dirancang 13 Pokok-pokok Program Kerja sebagai berikut: 1. Melanjutkan Program Pendidikan Nasional. 2. Melanjutkan Program Kesehatan Masyarakat. 3. Melanjutkan Program Pengentasan Kemiskinan. 4. Menciptakan lebih banyak lagi Lapangan Kerja bagi Rakyat Indonesia. 5.Melanjutkan Program Pembangunan Infrastruktur Perekonomian Indonesia. 6.Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Swasembada Beras, Gula, Jagung, dsb. 7.Menciptakan Ketahanan Energy dalam menghadapi Krisis Energi Dunia. 8. Menciptakan Good Goverment dan Good Corporate Governance. 9. Melanjutkan proses Demokratisasi. 10.Melanjutkan pelaksanaan Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi. 11. Pengembangan Teknologi. 12. Perbaikan Lingkungan Hidup. 13. Pengembangan Budaya Bangsa. 37

C. Konsep Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

Ketahanan Pangan, yaitu kondisi mensyaratkan terpenuhinya dua sisi secara simultan yaitu a sisi ketersediaan, yaitu tersedianya pangan yang cukup bagi seluruh penduduk dalam jumlah, mutu, keamanan dan keterjangkauannya serta stabilitas ketersediaannya secara lestari dan b sisi konsumsi, yaitu adanya kemampuan setiap rumah tangga mengakses pangan yang cukup tinggi bagi masing – masing anggotanya untuk tumbuh, sehat, produktif dan bermanfaat dari waktu kewaktu. Dari 36 Dikutip dari :https:www.academia.edu9239416Masa_Pemerintahan_SBY_selama_10_tahun Senin 2 Maret 2015 15.35 37 Dikutip pada http:www.setneg.go.idkepmenjurnalnegarawan Jumat 3 April 2015 Universitas Sumatera Utara uraian diatas pebulis membedakan konsep ketahanan dan kedaulatan pangan yakni, secara global umum dan Indonesia secara khusus C.1 Konsep Global Ketahanan Pangan Ketahanan pangan berasal dari kata food security :eng, yang memiliki arti yang luas sehingga dapat dinterpretasikan oleh sudut pandang masing-masing, dan diterjemahkan berdasarkan kondisi lingkungan dan zaman. Pada era Perang dunia ke II World war II krisis pangan terjadi di semua negara, sehingga interpretasi ketahanan pangan pada masa ini adalah bagaimanaa negara dapat mengatasi kelaparan yang mendunia pasca perang dunia ke II pada tingkat nasional negara masing-masing. Sedangkan pada tahun 1970 kekeringan yang melanda Afrika menyebabkan krisis pangan yang dialami negara-negara Afrika utara dan tengah sehingga mengharuskan dunia internasional meningkatkan interpretasi terhadap ketahanan pangan dengan menyediakan sebagian dari stok pangan untuk mengurangi krisis pangan yang melanda Afrika. Kondisi ini mendapat perhatian dunia sehingga dilegitimasi melalui sebuah Konferens Pangan Dunia tahun 1974 yang d selenggarakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa PBB –Food and Agriculture Organization FAO. Sehingga memunculkan makna ketahanan pangan dalam lingkup internasional yaitu berupa hak untuk memiliki pangan secara teratur, permanen dan bisa mendapatkannya secara bebas, baik secara cuma-cuma maupun membeil dengan jumlah dan mutu yang mencukup , serta cocok dengan tradisi Universitas Sumatera Utara kebudayaan rakyat201416mengkonsums nya. Menjam n pemenuhan hak rakyat untuk menjalan hidup yang bebas dar rasa takut dan bermartabat, baik secara fisik maupun mental, serta secara individu maupun kolektif. 38 Pemahaman ini memberikan deskripsi kepada dunia bahwa ketahanan pamngan hanya pada tingkat indvidu, keterbatasan pemahaman ketahanan pangan sebagai ketersediaan pangan pada tingkat nasional dan global seperti diatas mendapatkan pencerahannya ketika terjadi krisis pangan, yang sekali lagi terjadi di Afrika pada pertengahan tahun 1980-an, dimana secara global ketersediaan pangan cukup untuk memenuh seluruh penduduk dunia. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ketersediaan pangan yang cukup pada tingkat nasional dan global tidak secara otomatis menunjukkan kondisi ketahanan pangan pada tingkat indivdu maupun rumah tangga.Para pakar dan praktis pembangunan kemudian menyadar bahwa kerawanan pangan bisa terjad dalam kondisi dimana ketersediaan pangan cukup tetap kemampuan memperoleh pangannya tidak cukup. 39 Konferensi Pangan Tingkat Tinggi tahun 1996, yang diselenggarakan oleh FAO, dengan memberikan pengertian baru berkenaan dengan ketahanan pangan, yaitu food security exists when all people, at all times, have physical and economic access to sufficient, safe and nutritious food to meet their dietary needs and food 38 Di kutip dari dokumen Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2010-2014.Hal 24 39 Ibid Hal 17 Universitas Sumatera Utara preferences for an active and healthy life. 40 Yang berarti ketahanan pangan adalah situasi dimana semua orang di seluruh dunia memiliki kemampuan secara fisik dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan kehidupan yang sehat. C.2 Konsep Pangan, Ketahanan pangan dan Kedaulatan pangan SBY- Boediono Pangan adalah pilar utama di dalam kehidupan manusia dalam menjalankan fungsi sebagai bagian terkecil dalam konteks komunitas masyrakat.Guna menjaga stabilitas dalam sektor pangan maka Pemerintah yang di dipimpin oleh Presiden mengunakan fungsinya yaitu dengan mengeluarkan program-program yang mendukung dan menjaga stabilitas pangan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pangan. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang PerlIndungan Lahan PertanIan Pangan Berkelanjutan PLPPB mendefinis kan-ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya baik pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup,baik jumlah maupun mutunya, aman,merata dan terjangkau. - kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri dapat menentukan kebijakan pangannya yang menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya, serta memberi kan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pertanian pangan yang sesuai dengan potensi sumberdaya lokal.- kemandirian pangan adalah kemampuan produksi 40 Ibid Hal 18 Universitas Sumatera Utara pangan dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup ditingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang di dukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal. 41 Pangan juga menjadi pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu pangan menjadi salah satu indikator utama dalam pembangunan,oleh karena itu posisi pangan dalam pembangunan antara lain sebagai kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya hak asasi, tidak dapat ditunda dan tidak dapat disubstitusikan, merupakan budaya yang berasal dari adaptasi manusia dengan lingkungan, komponen dasar dalam mewujudkan sumber daya manusia, dan pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. 42 Adapun yang menjadi kebijakan-kebijakan umum pangan pada masa pemertintahan SBY-Boediono tercantum dalam perecanaan pembangunan dalm sektor pertanian.Yaitu kebijakan umum yang bersifat umum terhadap pertanian dan khusus terhadap pangan. Adapun perencanaan tersebut memainkan peran strategis sebagai lokomotif perekonomian nasional karena kontribusinya yang sangat nyata: 41 Ibid Hal 25 42 Hal 9 Universitas Sumatera Utara  Penyediaan pangan 245 juta penduduk  Penyediaan bahan baku industri  Penyumbang PDB  Penghasil devisa negara  Penyediaan lapangan pekerjaan  Peningkatan pendapatan petani, dan  Pelestarian lingkungan hidup 43 Yang Secara empiris sebagai katup pengaman saat krisis ekonomi, dan secara socio-historis sebagai landasan pembangunan ekonomi berkelanjutan, berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan, jaring pengaman sosial, dan pemerataan hasil pembangunan serta andalan untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk salah satu andalan penghasil energi terbarukan terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani 44 Kedaulatan adalah istilah baru dalam sektor Pangan yang menjadi Fondasi utama dalam kehidupan manusia. “kedaulatan pangan” selalu muncul bersama-sama dengan “ketahanan pangan” dan “kemandirian pangan”. Ketiga nya selalu muncul bersamaan, tidak pernah sendirian. Kedaulatan pangan di depan, diikuti dua yang lain .Ketiga ini menjadi semangat, metode, juga tujuan dalam sektor pangan di Indonesia. Kedaulatan Pangan adalah hak bangsa dan negara secara mandiri dalam menentukan kebijakan pangan, menjamin hak atas pangan rakyat, dan memberikan hak bagi 43 Ibid. Hal 4 44 Ibid.hal 2 Universitas Sumatera Utara masyarakat untuk menentukan sistem usaha pangannya sesuai dengan potensi sumber daya lokal 45 . Sedangkan kemandirian pangan kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri,yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. 46 Yang menjadi visi dan misi dalam sektor pertanian dan pangan Terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani Sedangkan ketahanan pangan adalah Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, dan untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan 47 . Dibawah ini adalah gambar dari skema sistem ketahanan pangan nasional. 45 Ibid.hal 8 46 Ibid.hal 11 47 Ibid hal 11 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Sistem Ketahanan Pangan Nasional Landasan kerja Ukuran kerja Outcome Sumber :Jurnal.Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional. Palembang.UNSRI.Pers Dari skema di atas dapat kita menyimpul bahwa kedaulatan pangan, dan kemandirian pangan menjadi fondasi terbentuknya ketahanan pangan dan membentuk proses yang menghasilkan kestabilan keamanan pangan yang bertujuan untuk menjamin kehidupan masyarakat baik perseorangan dan komunitas masyarkat stabil dan tidak mengalami perubahan dan kekurangan. Pemerintahan SBY-Boediono memiliki konsep terbentuknya ketahanan pangan dengan mengeluarkan program dan kebijakan ketahanan pangan nasional melalui departemen pertanian. Sistem ketahanan pangan nasional dipengaruhi oleh keadaan ekonomi,sosial dan keadaan hasil pertanian sehingga diperlukan kebijakan yang menghubungkan ekonomi,pertanian dan pangan,dan tidak lupa memperhatikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan sistem desentralisasi dengan mengkaitkan Universitas Sumatera Utara kebijakan-kebijakan pangan dan ekonomi dengan kebijakan desentralisasi otonomi daerah sehinggan terbentuk sistem ketahanan pangan yang telah memperhatikan setiap aspek yang menjadi unsur terbentuknya ketahanan pangan. Adapun sistem ketahanan pangan Indonesia dapat dijelaskan melalui skema di bawah ini. Gambar 2.2 Sistem Ketahanan Pangan Nasional Sumber :Jurnal Kebijakan pangan dan ketahanan pangan nasional. Palembang.UNSRI.Pers Ketahanan dan keamanan pangan adalah Tujuan utama dari Kebijakan Politik pangan yang dimiliki era pemerintahan SBY – Boediono, guna memperkuat kebijakan pertanian dan sistem ketahan pangan yang lebih bersifat general maka diperlukan kebijakan khusus dalam hal ketahanan dan keamanan pangan. Universitas Sumatera Utara

D. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan KUKP 2010-2014