4 berubah menjadi petani buruh, buruh pabrik, pedagang, dan profesi non pertanian
lainnya. Implikasi selanjutnya adalah menambah beban ibukota dengan menyumbang
urbanisasi, perpindahan masyarakat desa menuju kota karena merasa di desa sudah tidak ada jaminan pekerjaan. Kondisi ini semakin parah dengan media televisi yang seakan
menghipnotis para masyarakat dengan kemudahan hidup di ibukota dan mudah mendapatkan pekerjaan. Konversi lahan pun berimplikasi pada kehidupan masyarakat,
petani dan warga di sekitar lahan pertanian dari sisi sosial, ekonomi, dan budaya. Lahan pertanian dengan skala kecil yang dikonversi oleh para petani dan pemilik lahan menjadi
bentuk non pertanian dilakukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan nilai ekonomi lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
keluarga mereka. Konversi lahan pertanian pada skala kecil seperti ini belum terlalu banyak diteliti, maka penelitian difokuskan pada fenomena tersebut dan penilitian ini
diberi judul “Pendapatan Petani Setelah Konversi Lahan” Studi kasus di Kelurahan
Mekarwangi, Kota Bogor.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti lebih dalam oleh peneliti tentang konversi lahan pertanian adalah :
1. Bagaimana karakteristik sosial ekonomi petani yang melakukan konversi lahan
pertanian di Kelurahan Mekarwangi Kota Bogor? 2.
Faktor apa saja yang menjadi latar belakang petani melakukan konversi lahan pertanian menjadi bentuk pemanfaatan lain?
5 3.
Bagaimana dampak sosial ekonomi dari konversi lahan pertanian terhadap pendapatan pemilik lahan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik sosial ekonomi petani yang melakukan konversi lahan
pertanian di Kelurahan Mekarwangi Kota Bogor. 2.
Mengetahui faktor apa saja yang menjadi latar belakang petani melakukan konversi lahan pertanian manjadi bentuk pemanfaatan lain.
3. Mengetahui dampak sosial ekonomi dari konversi lahan pertanian terhadap
pendapatan pemilik lahan.
1.4. Manfaat penelitian
1. Bagi Akademisi, diharapkan bisa menjadi rujukan dan sumber data, informasi
serta literatur bagi kegiatan-kegiatan penelitian selanjutnya dan dapat menambah pengetahuan tentang permasalahan konversi lahan pertanian serta implikasinya
pada tatanan masyarakat. 2.
Bagi Pemerintah, diharapkan dapat digunakan sebagai sarana evaluasi untuk melakukan perbaikan dan koreksi terhadap kebijakan agraria secara substansial
maupun pada tatanan implementasi. 3.
Bagi Masyarakat, diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman saat akan melakukan konversi lahan pertanian yang mereka miliki menjadi bangunan atau
bentuk usaha seperti perikanan, peternakan, dan wirausaha.
6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, karena penelitian ini merupakan studi kasus yang melihat banyak variabel yang harus diperhatikan dalam
mengetahui karakteristik responden dari sudut pandang sosial ekonomi, yang melatarbelakangi konversi lahan dan dampaknya terhadap pendapatan petani.
Penelitian ini di khususkan kepada konversi lahan pertanian berupa sawah menjadi penggunaan non pertanian. Responden penelitan ini adalah semua petani yang
melakukan konversi lahannya di Kelurahan Mekarwangi kota Bogor dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun terakhir. Responden penelitian ini adalah mantan petani
pemilik lahan yang pertama kali melakukan konversi lahan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA