Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga Petani

31

2.1.5.1. Pengeluaran dan Pendapatan Rumah Tangga Petani

Menurut Engel Sumardi, Mulyanto Dieter Evers dalam Whenlis, 2008:29. ada suatu hubungan antara konsumsi rumah tangga petani untuk suatu barang atau golongan barang dengan penghasilan rumahtangga petani. Dia menemukan bahwa proporsi dari penghasilan yang dikeluarkan untuk membeli makanan berkurang dengan naiknya penghasilan Tingkat pendapatan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi konsumsi, tetapi juga antara lain dipengaruhi oleh jumlah anggota rumah tangga, komposisi umur, jenis kelamin, letak geografis, dan pendidikan. Dalam analisis tidak mungkin memperhitungkan semua faktor ini. Biasanya di batasi pada faktor-faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh penting, misalnya jumlah tanggungan, umur dan pendidikan. Untuk mengetahui besarnya pendapatan rata-rata rumah tangga dapat di ukur melalui pengeluaran dan penerimaan. Pada umumnya di Indonesia untuk mengukur Koefisien Gini biasanya digunakan data pendapatan masyarakat berdasarkan belanja atau pengeluaran. Terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi dinyatakan Sukirno dalam Whenlis, 2008:32, yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga. Ciri-ciri dari hubungan di antara pengeluaran konsumsi dan pendapatan disposiebel adalah sebagai berikut : 1. Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya. 32 2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi, biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi. Sisa pertambahan pendapatan itu akan ditabung. 3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung. Disebabkan pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari pertambahan konsumsi maka pada akhirnya rumah tangga tidak mengorek tabungan lagi. Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, dinyatakan Supriana dalam Whenlis, 2008:33, ada beberapa hipotesis tentang perilaku konsumsi yang dikemukakan, diantaranya hipotesis pendapatan absolut absolute income hypothesis yang dikemukakan oleh Keyness. Keyness menduga bahwa fungsi konsumsi memiliki karakteristik : 1. Kecenderungan mengkonsumsi merupakan fungsi yang stabil dan besarnya konsumsi agregat ditentukan oleh besarnya pendapatan agregat. 2. Konsumsi akan meningkat jika pendapatan meningkat, tetapi peningkatan konsumsi yang terjadi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan. 3. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin besar jarak gap antara pendapatan dan konsumsi. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan, semakin besar proporsi dari pendapatan yang ditabung. 4. Peningkatan pendapatan akan diikuti dengan peningkatan tabungan, dan turunnya pendapatan akan diikuti dengan penurunan tabungan dalam jumlah yang lebih besar. 33

2.2. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Kajian Keterkaitan Konversi Lahan Pertanian dengan Perluasan Kota dengan Studi Kasus di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Sebelum dan Sesudah Pemekaran Tahun 1990, 2000, 2010

2 98 162

Pengaruh Modal Bergulir Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Sayur Di Kota Medan (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus dan Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan)

0 31 70

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Waktu kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani dalam kegiatan ekonomi di Kelurahan Setugede Kota Bogor

0 9 156

Sikap Petani Terhadap Pengendalian Hama Terpadu. Kasus di Kelurahan Balumbangjaya , Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

0 15 267

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Taraf Hidup Rumahtangga Petani: Kasus Pembangunan Perumahan X di Kampung Cibeureum Sunting dan Kampung Pabuaran, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 6 177

Konversi Lahan Pertanian dan Sikap Petani di Desa Cihideung Ilir Kabupaten Bogor

0 4 199

Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

5 40 91

Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Usahatani Padi yang Hilang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Bogor Selatan)

0 4 104

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MELAKUKAN KONVERSI LAHAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus Konversi Lahan Sawah di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING DECISIONS FARMERS AR

0 0 16