Kebijakan Pemerintah Faktor Yang Melatarbelakangi Konversi Lahan Pertanian

71 Setidaknya terdapat empat pengembang perumahan yang berdomisili di Kelurahan Mekarwangi yaitu : 1. Perumahan Bukit Mekarwangi yang bersinggungan dengan kampung Sumurwangi pada RW 5. 2. Perumahan Taman Tirta Cimanggu yang berada pada RW 4 terletak sebelah selatan Kelurahan Mekarwangi. 3. Perumahan Bukit Cimanaggu City yang berdomisili pada tiga RW yaitu RW 01, 09, dan 10. berada paling selatan berbatasan dengan Kelurahan Sukadamai. 4. Perumahan Villa Mutiara Bogor yang memiliki akses dengan jalan menuju Kabupaten Bogor bersingungan dengan RW 12 dan RW 11. Keempat perumahan yang berdiri pada Kelurahan Mekarwangi memiliki pengaruh besar terhadap perubahan pemanfaatan lahan yang dahulu berbasis pertanian sawah menjadi non pertanian.

5.2.3. Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Kelurahan Mekarwangi tidak bisa berbuat banyak dengan fenomena konversi lahan pertanian sawah padi yang terjadi di wilayahnya. Pemerintah kelurahan hanya menghimbau masyarakat untuk tetap berusaha di bidang pertanian dan melakukan pencatatan ketika ada aktor konversi lahan yang melakukan transfer lahan. Pemerintahan Kelurahan Mekarwangi hingga saat ini belum mengeluarkan kebijakan yang berhubungan dengan proses konversi lahan pertanian maupun kebijakan penataan ruang dan wilayah karena konversi lahan pertanian masih berada pada batas yang normal. Menurut pernyataan aparat kelurahan para warga selaku petani peimilik lahan harus melaporkan 72 rencana konversi lahan kepada pemerintah kelurahan namun hingga sekarang belum ada petani yang melaporkan konversi lahan pertanian yang telah mereka lakukan. Tidak ada kejelasan aturan lahan apa saja dan lahan yang seperti apa yang boleh dikonversi menjadi paradoks di masyarakat pada umumnya dan petani pemilik lahan pada khususnya. Pada tahun 2011 saja perumahan Villa Mutiara Bogor akan mengembangkan industri perumahan yang tentu saja akan menggerus areal persawahan yang tersisa. Pihak Pemerintah Kelurahan Mekarwangi dengan mudah memberikan izin dan legalitas kepada pihak pengembang perumahan untuk melakukan ekspansi. Dengan dalih jika para petani pemilik lahan tidak merasa dirugikan dengan perjanjian pengkonversian lahan tersebut, pihak kelurahan merasa tidak ada yang salah dan harus dikhawatirkan dengan rencana konversi lahan tersebut. Pemerintahan Kelurahan yang seharusnya berperan sebagi filter dalam proses pengendalian alih fungsi lahan pertanian, tidak bisa berbuat apa-apa ketika ada masyarakat selaku pemilik lahan melakukan konversi lahan pertanian miliknya. Pengambilan keputusan secara individu menjadi pilihan warga selaku pemilik lahan saat ingin melakukan konversi lahan pertanian miliknya. Tidak ada lembaga formal bentukan pemerintah maupun non formal yang mengatur dan memberikan saran akan dampaknya konversi lahan pertanian dengan skala besar pada Kelurahan Mekarawangi Konversi lahan pertanian pada Kelurahan Mekarwangi juga melibatkan pemerintah Kelurahan Mekarwangi selaku pemengang kekuasaan secara legal. Pemerintah Kelurahan Mekarwangi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap laju konversi lahan pertanian di Kelurahan Mekarwangi, karena dalam hal ini pemerintah adalah pihak yang menyusun peraturan pertanahan yang mengatur tentang pemanfaatan, 73 peruntukan, dan rencana tata ruang dan wilayah RTRW suatu wilayah. Selain itu, pemerintah Kelurahn Mekarawangi pun berperan dalam pengawasan pelaksanaan peraturan, pengawasan, penggunaaan dan pemanfaatan lahan, dan bahkan memberikan sanksi kepada pemilik lahan yang melanggar aturan pertanahan yang ditetapkan. Pemerintah dalam hal ini adalah pihak Kelurahan Mekarwangi berperan dalam menegakkan perangkat hukum pertanahan yang sudah ada guna memagari pemanfaatan lahan oleh berbagai pihak sesuai dengan konsep tata ruang wilayah. Pada kenyataannya pihak Pemerintah Kelurahan Mekarwangi bisa menghimbau petani pemilik lahan dalam mengganti pola pemanfaatan lahannya tetapi tidak bisa melarang para petani pemilik lahan untuk mengonversinya menjadi penggunaan lain baik masih bergerak pada sektor pertanian maupun non pertanian. Pemerintah Kelurahan Mekarwangi tidak memiliki data yang akurat tentang laju perubahan pemanfaatan lahan pertanian. Hal tersebut disebabkan peraturan yang tertulis mengenai pemanfaatan lahan tidak dijalankan. Para pelaku konversi seperti petani pemilik lahan tidak pernah melaporkan perubahan pemanfaatan lahan yang telah mereka lakukan. Pihak Kelurahan Mekarwangi menyatakan tidak bisa membendung arus pertumbuhan penduduk yang menjadi salah satu faktor para petani pemilik lahan mengonversikan lahannya menjadi pemukiman penduduk bagi warga pendatang. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka porsi lahan untuk pemukiman akan semakin bertambah, hal tersebut dimanfaatkan oleh pengembang perumahan untuk mendirikan perumahan diatas lahan petani pemilik lahan yang dahulu memanfaatkan lahan teresebut untuk pertanian sawah padi. 74

5.3. Dampak Sosial Ekonomi Konversi Lahan Pertanian

Dokumen yang terkait

Kajian Keterkaitan Konversi Lahan Pertanian dengan Perluasan Kota dengan Studi Kasus di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Sebelum dan Sesudah Pemekaran Tahun 1990, 2000, 2010

2 98 162

Pengaruh Modal Bergulir Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Sayur Di Kota Medan (Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus dan Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan)

0 31 70

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Waktu kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani dalam kegiatan ekonomi di Kelurahan Setugede Kota Bogor

0 9 156

Sikap Petani Terhadap Pengendalian Hama Terpadu. Kasus di Kelurahan Balumbangjaya , Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

0 15 267

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Taraf Hidup Rumahtangga Petani: Kasus Pembangunan Perumahan X di Kampung Cibeureum Sunting dan Kampung Pabuaran, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 6 177

Konversi Lahan Pertanian dan Sikap Petani di Desa Cihideung Ilir Kabupaten Bogor

0 4 199

Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

5 40 91

Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Usahatani Padi yang Hilang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Bogor Selatan)

0 4 104

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MELAKUKAN KONVERSI LAHAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus Konversi Lahan Sawah di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING DECISIONS FARMERS AR

0 0 16