mendapatkan pembiayaan mudhârabah dan musyârakah dari Bank Syariah Mandiri Cabang Warung Buncit.
D. Kajian Pustaka
Setelah membuka daftar skripsi tahun sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa belum ada skripsi sebelumnya yang membahas mengenai perbandingan
konsep dan implementasi jaminan pada akad pembiayaan mudhârabah dan musyârakah di Bank Syariah Mandiri Cabang Warung Buncit. Skripsi sebelumnya
yang membahas mengenai jaminan dan telah terdaftar dalam pustaka skripsi UIN Syarif Hidayatullah adalah :
1.
Aplikasi Agunan dalam Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah, Studi Kasus
PT.BMI,Tbk., Irawati FSH Muamalat Perbankan Syariah, 2007. Dalam skripsi ini dibahas mengenai aplikasi agunan dalam pembiayaan mudharabah dan
murabahah. Tinjauannya adalah pada teknis operasional pembiayaan mudharabah dan murabahah di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
2. Tinjauan hukum islam dan hukum positif terhadap jaminan di pegadaian syariah
oleh Elis Nuryani. 2006. Pembahasan mengenai tinjauan hukum islam terhadap jaminan di pegadaian syariah, peneliti mengemukakan hadis-hadis dan juga
pendapat beberapa ulama tentang pelelangan barang jaminan.
3. Penjaminan barang gadai dalam perspektif Islam dan aplikasinya pada Bank
Syariah studi kasus pada BNI Syariah oleh Livia, 201046100855, 2005. Pembahasan mengenai Gadai dalam perbankan Syariah ditetapkan dalam 2
produk perbankan yaitu sebagai produk pelengkap dan produk pinjaman produk sendiri.
4. Konsep dan aplikasi pembiayaan Ar-rahn usaha mikro pada pegadaian syariah
cabang Dewi Sartika oleh Ahmad Fauki, 2010. Pembahasan mengenai konsep pembiayaan ARRUM serta aplikasinya pada pegadaian syariah cabang Dewi
Sartika. 5.
Fungsi jaminan dalam pembiayaan mudharabah studi pada LKS Berkah Madani Kelapa Dua, 2008. Pembahasan mengenai pandangan hukum islam mengenai
penyertaan jaminan. Dalam penelitian ini penulis mengkaji bagaimana perbandingan konsep dan
implementasi jaminan pada akad pembiayaan mudhârabah dan musyârakah di Bank Syariah Mandiri Cabang Warung Buncit. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya
terlihat pada fokus penelitian yang permasalahannya ada terhadap perbandingan konsep dan implementasi jaminan pada akad pembiayaan mudhârabah dan
musyârakah di Bank Syariah Mandiri Cabang Warung Buncit.
E. Kerangka Teori dan Konsep
Musyârakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Musyârakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim
pembiayaan syariah.
10
Syarat umum musyârakah:
11
a. Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan besama-
sama menyediakan dana atau barang untuk membiayai suatu kegiatan usaha tertentu.
b. Nasabah bertindak sebagai penegelola usaha dan bank sebagai mitra usaha dapat
ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan wewenang yang disepakati.
c. Bank berdasarkan kesepakatan dengan nasabah dapat menunjuk nasabah untuk
mengelola usaha d.
Pembiayaan diberikan dalam bentuk tunai dan atau barang. e.
Jangka waktu pembiayaan, pengembalian dana, pembagian keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah.
f. Biaya operasional dibebankan pada modal bersama sesuai kesepakatan.
10
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h. 49.
11
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, h. 136.