ketrampilan yang sudah dikuasai oleh siswa. Dalam penelitian mata pelajaran ekonomi yang digunakan di SMP Bakti Mulya 400 adalah
penilaian kognitif dan penilaian afektif.
2. Fungsi Prestasi Belajar
Menurut Zainal Arifin, fungsi utama dari prestasi belajar sebagai berikut: a Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik. b Lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c Bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d Indikator intern dan ekstern dari
suatu institusi pendidikan. e Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik. f Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan
anak didik. Dari kelima fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak
didik. Dari prestasi belajar yang ada, maka dapat diketahui bagaimana
kualitas belajar yang telah dilaksanakan oleh suatu lembaga pendidikan tersebut. Dalam hal ini mutu pendidikan dan pengetahuan
yang telah diberikan dan diajarkan oleh para pendidik pada siswa dan seberapa besarkah siswa dapat menyerap dan menguasai
pengetahuan yang telah diberikan tersebut. Berkenaan dengan kuantitas, dapat diketahui seberapa banyak pengetahuan yang pernah
diperoleh siswa. Kuantitas biasa dirumuskan dalam bentuk angka dan huruf.
b Lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan courisity dan
merupakan kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c
Bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Prestasi belajar dapat digunakan pendorong bagi anak–anak didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta meningkatkan mutu pendidikan.
d Indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator
dalam arti bahwa prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Maksudnya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern
dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat, maksudnya
adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e Indikator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik.
Dalam hal ini siswa yang mempunyai daya serap tinggi akan dapat mengingat dan menyerap dengan baik pelajarannya atau pengetahuan
yang telah diberikan, sehingga bila mengikuti tes belajar ia tidak mengalami kesulitan belajar. Berbeda dengan siswa yang memiliki
daya serap kurang baik, tentu akan sedikit mengalami kesulitan dalam menyerap pelajaran atau pengetahuan yang telah diberikan.
Dari kedua hal tersebut diatas akan dapat diketahui perbedaan dari hasil atau prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai kelebihan
dalam menyerap pengetahuan atau pelajaran akan berprestasi tinggi sedangkan siswa yang memiliki kekurangan dalam menyerap
pelajaran atau pengetahuan mempunyai prestasi rendah. Dari fungsi–fungsi tersebut di atas dapat diketahui bahwa
”sangat penting bagi kita untuk mengetahui prestasi belajar baik secara perseorangan maupun kelompok. Fungsi prestasi belajar selain
sebagai indikator keberhasilan dalam bidang study tertentu juga sebagai indikator kualitas industri pendidikan”.
14
Prestasi belajar merupakan tolok ukur keberhasilan belajar siswa dengan demikian proses belajar mengajar berhubungan erat
dengan prestasi belajar. Dari definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar merupakan pengukuran dan nilai tingkat
14
Zainal Arifin . Evaluasi Intruksional, Bandung: Remadja Karya, 1995
penguasaan pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar mengajar dan dinyatakan dengan simbol, angka, dan huruf.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan adanya evaluasi belajar atau penilaian hasil belajar. Menurut Zainal Arifin, evaluasi
dalam pendidikan bertujuan antara lain sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui sampai sejauh mana anak didik menguasai materi yang telah diberikan.
b. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan, keuletan, dan
kemampuan anak didik terhadap mata pelajaran. c.
Untuk mengetahui apakah tingkat kemajuan anak didik sudah sesuai dengan tingkat kemajuan menurut program kerja.
d. Untuk mengetahui derajat efisiensi dan keefektifan strategi
pengajaran yang telah digunakan, baik yang menyangkut metode atau tehnik mengajar.
15
3. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar