Uji Signifikan Parsial Uji-t

Dengan melihat probabilitasnya Sig yang lebih kecil dari taraf signifikan 0,0000,05 maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh high significant. Variabel bebas yang terdiri dari variabel Perceived quality X 1 , dan Positioning X 2 , secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan pada CV. Brastagi Supermarket Medan Y dan pengaruhnya adalah positif.

F. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu X1,X2 terhadap variabel dependent Y. Uji t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha. 2. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df. 3. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 16.0 for Windows. 4. Menentukan kriteria keputusan: Ho diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Ha diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 Hasil Pengujian: 1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah: Ho: b1 = b2 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent X1,X2 terhadap variabel dependent Y. Ha: b1 ≠ b2 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent X1,X2 terhadap variabel dependent Y. 2. Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n – k n = jumlah sampel, n = 98 k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 maka: derajat bebas = n – k = 98 – 3 = 95 Uji t hitung yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t 0,02595 = 2,277 3. Nilai t hitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi Software SPSS 16.0 for Windows sebagai berikut: Tabel 4. 15 Hasil Uji T Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.708 2.268 2.076 .041 perceived quality .309 .115 .313 2.685 .009 positioning .241 .088 .318 2.730 .008 a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: hasil pengolahan SPSS 2010 Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa: 1 Nilai t hitung variabel Perceived quality X 1 sebesar 2,685 berpengaruh secara positif dan signifikan sebesar 0,009. Hipotesis H a diterima karena t hitung t tabel 2,685 2,277 dan nilai signifikan 0,05 0,009 0,05, dimana yang berarti bahwa variabel perceived quality X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pelanggan Y. Hal ini berarti jika ditingkatkan variabel perceived quality sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Y akan meningkat sebesar 0,309 satuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Aaker 1997: 124 dimana perceived quality yang tinggi terhadap sesuatu merek akan membentuk citra yang positif bagi merek tersebut yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam pengambilan keputusan pembelian. Perceived quality dapat membentuk pengambilan keputusan pembelian pelanggan, hal ini dilihat dari nilai yang dihasilkan oleh perceived quality Universitas Sumatera Utara yaitu alasan untuk membeli dimana keterbatasan informasi, uang, dan waktu membuat keputusan pembelian seorang pelanggan sangat dipengaruhi oleh perceived quality suatu merek yang ada di benak konsumen sehingga sering kali alasan keputusan pembeliannya hanya didasarkan kepada perceived quality dari merek yang akan dibelinya Aaker, 1997;126 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh saudara philemon 2009 dimana faktor-faktor pembentuk perceived quality yaitu harga , citra toko, ketersediaan produk dan iklan akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian pelanggan. 2 Nilai t hitung variabel Positioning X 2 sebesar 2,730 berpengaruh secara positif dan signifikan sebesar 0,008. Hipotesis H a diterima karena t hitung t tabel 2,730 2,277 dan nilai signifikan 0,05 0.008 0.05 yang berarti bahwa variabel Positioning X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pelanggan. Hal ini berarti jika ditingkatkan variabel positioning sebesar satu satuan maka keputusan pembelian Y akan meningkat sebesar 0,241 satuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Kartajaya 2005; 62 dimana faktor-faktor pembentuk positioning suatu perusahaan yaitu keunggulan, berbeda dan dipersepsi positif oleh konsumen yang baik akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian pelanggan. Hal ini juga Universitas Sumatera Utara sejalan dengan pendapat Kotler dalam Lupiyoadi 2001; 48 dimana positioning itu sendiri merupakan suatu konsep psikologis yang terkait dengan bagaimana konsumen dapat menerima perusahaan tersebut yang akan mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh saudara Novri 2009 dimana nilai t hitung variabel positioning X 1 sebesar 2,131 berpengaruh secara positif dan signifikan sebesar 0,036. Hipotesis H a diterima karena t hitung t tabel 2,131 1,980 yang berarti bahwa variabel Positioning X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pelanggan. Artinya pengambilan keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh variabel positioning X2. positioning yang baik sangat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. 3 Konstanta sebesar 4,708 artinya walupun variabel bebas bernilai nol maka keputusan pembelian tetap sebesar 4,708 4 Variabel perceived quality dan positioning berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian pelanggan. Sedangkan variabel positioning merupakan variabel yang dominan terhadap pengambilan keputusan pembelian pelanggan pada CV. Brastagi Supermarket Medan. Universitas Sumatera Utara 5 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.15, kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 4,708 + 0,309X 1 + 0,241X 2 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 4,708. Ini mempunyai arti bahwa variabel perceived quality dan positioning, dianggap konstan maka tingkat pengambilan keputusan pembelian pelanggan Y sebesar 4,708. b. Koefisien X 1 b 1 = 0,309. Variabel perceived quality terhadap pengambilan keputusan pelanggan dengan koefisien regresi sebesar 0,309. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi pengurangan variabel perceived quality sebesar 1 satuan, maka pengambilan keputusan pembelian pelanggan CV. Brastagi Supermarket akan menurun sebesar 0,309. c. Koefisien X 2 b 2 = 0,241 Variabel positioning terhadap pengambilan keputusan pelanggan dengan koefisien regresi sebesar 0,241. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi pengurangan variabel positioning sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian pelanggan C.V. Brastagi Supermarket akan menurun sebesar 0,241 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan