Uji Multikolinearitas Pengujian Koefisien Determinan R

dipakai untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan variabel bebasnya. Tabel 4.11 Uji glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.607 1.625 1.605 .112 perceived quality -.012 .082 -.021 -.145 .885 positioning -.030 .063 -.068 -.478 .634 a. Dependent Variable: absut Sumber: Pengolahan data dengan SPSS 2010. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Tabel 4.11 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor melalui program SPSS 16.0 Tolerance mengukur Universitas Sumatera Utara variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2008:136. Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.708 2.268 2.076 .041 perceived quality .309 .115 .313 2.685 .009 .513 1.950 positioning .241 .088 .318 2.730 .008 .513 1.950 a. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: pengolahan data dengan SPSS Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas dan tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Pengujian Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel bebas dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Tabel 4.13 Pengujian koefisien determinan Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .581 a .338 .324 1.89633 a. Predictors: Constant, positioning, perceived quality b. Dependent Variable: keputusan pembelian Sumber: pengolahan data SPSS 2010 Tabel 4.13 menunjukkan angka R = 0,581 yang berarti perceived quality dan positioning memiliki hubungan yang cukup erat terhadap keputusan pembelian pelanggan sebesar 58,1 . Adjusted R Square atau determinan R 2 sebesar 0.324 berarti model analisis yang digunakan hanya mampu menjelaskan pengaruh perceived quality X1 dan positioning X2 terhadap keputusan pembelian Y pada Brastagi Supermarket Medan sebesar 32.4, sedangkan 67.6 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model analisis penelitian. Angka Standard Error Of Estimate SEE sebesar 1,89633 menunjukkan ketepatan model regresi memprediksi variabel bebas. Semakin kecil nilai Standart Error of Estimate SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel. Angka 1,89633 dapat dikatakan kecil, sehingga dapat dikatakan tepat untuk memprediksi variabel bebas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

E. Uji Signifikan Simultan Uji-F