Uji Normalitas Uji Multikoliniearitas

C. Pengujian Asumsi Klasik

Hasil yang BLUE Best Linear Unbiased Estimator bisa didapatkan jika melakukan pengujian asumsi klasik yang diantaranya harus memiliki distribusi data normal, tidak terjadi masalah multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar Normal P-Plot Nugroho, 2005:23-24. Gambar 4.1: Histogram Dependen Variabel β 1 Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 16.0, 2010 Universitas Sumatera Utara Interpretasi dari Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hal ini berarti data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal P-P Plot of regression standardized. Gambar 4.2: Normal P-Plot Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 16.0, 2010 Interpretasi dari Gambar 4.2 menunjukkan bahwa titik-titik scatterplot sudah mengikuti garis diagonal sepanjang garis normal. Hal ini menunjukkan bahwa data residual mempunyai distribusi normal. Uji normalitas dapat juga dilakukan dengan analisis statistik. Analisis statistik memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan analisis grafik, maka dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah data sudah berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah uji statistik non-parametik One-Sample Kolmogorov Smirnov. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikoliniearitas dapat dideteksi atau dilihat dari nilai Variance Infalation Factor VIF. Multikoliniearitas diketahui dari besarnya Tolerance dan Variance Infalation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikoliniearitas. b. VIF 5, maka tidak terdapat multikoliniearitas. c. Tolerance 0.1, maka diduga mempunyai persoalan multikoliniearitas d. Tolerance 0.1, maka tidak terdapat multikoliniearitas Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 90 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .98354802 Most Extreme Differences Absolute .136 Positive .108 Negative -.136 Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 Asymp. Sig. 2-tailed .073 Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 16.0, 2010 Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil pengolahan data SPSS versi 16.0, 2010 Hasil di atas dapat diambil keputusan bahwa semua data variabel tidak terkena multikoliniearitas, karena nilai Tolerance untuk Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, Return on Equity ROE, Non Performing Loans NPL dan Firm Size masing-masing adalah 0.888, 0.886, 0.598, 0.726 dan 0.797 0.1 dan nilai Variance Infalation Factor VIF Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, Return on Equity ROE, Non Performing Loans NPL dan Firm Size masing-masing adalah 1.126, 1.129, 1.673, 1.377 dan 1.255 5.

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisa Pendekatan Neraca Pembayaran Terhadap Nilai Tukar Rupiah

2 49 18

Pengaruh Faktor Internal Perusahaan Terhadap Eksposur Fluktuasi Nilai Tukar pada Industri Perbankan yang Go Public di Indonesia.

0 56 97

Estimasi Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Tahun 2005 Menggunakan Estimasi Model ARCH-GARCH

1 42 52

Pengaruh Faktor-Faktor Internal Perusahaan Terhadap Eksposur F1uktuasi Nilai Tukar Pada Industri Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta

0 38 127

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga,Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia

0 42 84

Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia (Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve)

3 54 93

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia/BEI Periode 2008-2009).

0 1 16