Alat Kontrasepsi Yang Digunakan Status Haid

Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat proporsi keluhan utama penderita myoma uteri tertinggi adalah perdarahan abnormal 33,6 dan terendah nyeri abdomen sebesar 19,0. Perdarahan merupakan gejala klinis yang paling sering dialami penderita myoma uteri, dimana jumlah perdarahan dipengaruhi oleh ukuran myoma sedangkan tingkat keparahan perdarahan dipengaruhi lokasi myoma submukosa. 47 Perdarahan abnormal dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dan sering berupa menoragia, metroragia, atau hemorhagia 4 Hasil ini sesuai dengan penelitian L. Miranti 2009 di RS Santa Elisabeth yang menemukan bahwa proporsi keluhan penderita myoma uteri tertinggi adalah perdarahan abnormal 52,6. 46

6.6 Alat Kontrasepsi Yang Digunakan

Proporsi penderita myoma uteri berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan yang dirawat inap di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah: Universitas Sumatera Utara Gambar 6.12. Diagram Pie Penderita Myoma Uteri Berdasarkan Alat kontrasepsi yang digunakan di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2008 Berdasarkan gambar 6.12. dapat dilihat bahwa proporsi alat kontrasepsi yang digunakan penderita myoma uteri tertinggi Tidak menggunakan KB sebesar 63,9 dan terendah menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim AKDR 8,3. Kandungan estrogen yang terdapat pada kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan suntik dapat mempengaruhi pertumbuhan sel myoma uteri. Pada penelitian ini alat kontrasepsi yang tercatat sebanyak 36 data, 5 penderita pernah menggunakan kontrasepsi hormonal. Jenis kontrasepsi hormonal yang digunakan penderita antara lain: pil 1 penderita, suntik 3 penderita, pernah menggunakan pil, suntik, dan susuk 1 penderita namun tidak tercatat lama alat kontrasepsi telah digunakan. 63.9 13.9 13.9 8.3 Tidak KB Horm onal AKDR St erilisasi Universitas Sumatera Utara

6.7 Status Haid

Proporsi penderita myoma uteri berdasarkan status haid yang dirawat inap di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 6.13. Diagram Pie Penderita Myoma Uteri Berdasarkan Status Haid Yang Dirawat di RSUD dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2008 Berdasarkan gambar 6.13 dapat dilihat proporsi status haid penderita myoma uteri tertinggi adalah Masih haid sebesar 94,5 dan tidak haid lagi 5,5. Myoma uteri paling sering terjadi pada wanita usia 35-45 tahun dan menurun pada masa menopause, hal ini dikaitkan dengan produksi hormon estrogen yang masih dihasilkan oleh tubuh. 4 Usia 42-46 tahun merupakan kelompok umur tertinggi pada penelitian ini dimana pada usia tersebut umumnya wanita masih mengalami menstruasi. Pada penelitian ini terdapat 6 penderita yang telah menopause, dengan karakteristik: penderita usia 49 tahun, 50 tahun, 51 tahun, 56 tahun, dan 60 tahun seluruhnya mendapat tindakan histerektomi dengan diameter terkecil 1,8 cm dan terbesar 8 cm. Penderita usia 52 tahun dengan keluhan nyeri abdomen dan perut 94.5 5.5 Masih Haid Tidak Haid lagi menopause Universitas Sumatera Utara membesar selama 2 tahun terakhir meminta Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS setelah dijelaskan mengenai tindakan histerektomi. Myoma umumnya ditemukan pada wanita usia reproduksi, dan tidak ada sebelum menars, pada masa menopause myoma akan mengecil seiring dengan penurunan hormon estrogen dalam tubuh. 4 Namun pertumbuhan myoma yang tetap membesar pada saat menopause dicurigai terjadi keganasan pada myoma sehingga tindakan histerektomi perlu dilakukan. 45

6.8 Penatalaksanaan Medis