Tingginya proporsi penderita myoma uteri yang pulang berobat jalan menunjukkan kualitas pelayanan rumah sakit terhadap penderita myoma uteri.
Penderita yang pulang berobat jalan, disarankan untuk kembali memeriksakan diri ke rumah sakit pasca perawatan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Purba L 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan menemukan 97,9 penderita myoma uteri dinyatakan pulang sembuh
pulang berobat jalan.
42
6.11 Analisa Statistik
6.11.1 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Paritas
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan paritas penderita myoma uteri yang dirawat inap RSUD dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2008 dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 6.16. Diagram Bar Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Paritas Penderita Myoma Uteri Yang Dirawat Inap Di RSUD dr.
Pirngadi Medan Tahun 2007-2008.
Berdasarkan gambar 6.16. dapat dilihat bahwa proporsi penderita myoma uteri dengan paritas nulipara tertinggi mendapat tindakan histerektomi 63,6 dan
18.2 8.3
22.7 21.0
18.2 41.7
6.8 15.8
63.6 50.0
70.5 63.2
10 20
30 40
50 60
70 80
Nulipara Primipara
Multipara Grandemultipara
P ro
po rs
i
P.Konservatif Miomektomi
Histerektomi
Universitas Sumatera Utara
terendah mendapat pengobatan konservatif dan miomektomi masing-masing 18,2. Penderita myoma uteri dengan paritas primipara tertinggi mendapat tindakan
histerektomi 50,0 dan terendah pengobatan konservatif 8,3. Penderita myoma uteri dengan paritas multipara tertinggi mendapat tindakan histerektomi 70,5 dan
terendah dengan miomektomi 6,8. Penderita myoma uteri dengan paritas grandemultipara tertinggi mendapat tindakan histerektomi 63,2 dan terendah
dengan miomektomi 15,8. Pada penelitian ini wanita nulipara yang mendapat tindakan histerektomi total
termuda berumur 31 tahun, 33 tahun, 35 tahun, 37 tahun, 38 tahun 3 penderita, 39 tahun 2 penderita, 43 tahun 2 penderita, 44 tahun 2 penderita, 45 tahun 2
penderita, 46 tahun, 48 tahun 2 penderita, 49 tahun, 51 tahun, dan 60 tahun. 15 penderita telah menikah dan 6 penderita belum menikah. Umumnya penderita
mengalami keluhan yang cukup berat serta ditemukan penyakit lain seperti kista coklat, tumor adnexa, hyperplasia endometrium, kista ovarium dan nabothyan cyst.
Beberapa laporan menunjukkan kegunaan agonis GnRH pada pasien yang infertil dengan myoma yang mengecil setelah perjalanan terapi, sebanyak 48
menjadi hamil dalam setahun penghentian terapi.
45
Dengan demikian wanita muda
yang belum memiliki anak, agonis GnRH dapat menjadi alternatif pilihan dibanding histerektomi.
Analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 4 sel 33,3 yang mempunyai expected count 5
Universitas Sumatera Utara
6.11.2 Keluhan Utama Berdasarkan Letak Myoma