Paritas Usia Haid Menarch Diet Obesitas

a. Umur

Prevalens myoma uteri meningkat sesuai dengan peningkatan umur. Jarang sekali myoma ditemukan pada wanita berumur kurang dari 20 tahun, paling banyak pada kelompok umur 35-45 tahun. 4 Penelitian Chao-Ru Chen 2000 di New York dengan desain penelitian case control melaporkan wanita kulit putih usia 40-44 tahun beresiko menderita myoma uteri 9,3 kali dibanding wanita usia 30 tahun. OR = 9,3; 95 CI: 5,5-15,8. Sedangkan pada wanita kulit hitam usia 40-44 tahun beresiko menderita myoma uteri 23,5 kali dibanding wanita usia 30 tahun. OR = 23,5; 95 CI: 7,3-75,7. 34

b. Ras

Kejadian myoma uteri lebih tinggi pada wanita Afrika Amerika dibanding wanita kulit putih. Kadar esterogen yang lebih tinggi pada wanita kulit hitam meningkatkan resiko munculnya myoma uteri. Penelitian Marshall 1997 di Amerika dengan desain penelitian cohort melaporkan wanita kulit hitam beresiko terkena myoma uteri 3,25 kali lebih tinggi dibanding wanita kulit putih RR = 3,35; 95, CI: 2.71-3.88. 30

c. Paritas

Myoma uteri lebih sering didapati pada wanita nullipara atau yang kurang subur. 4 Beberapa penelitian menemukan hubungan saling berbalik antara paritas dan munculmya myoma uteri. Hal ini disebabkan besarnya jumlah reseptor estrogen yang berkurang di lapisan miomterium setelah kehamilan. 12 Chau Ren 2001 di Amerika dengan desain penelitian case control melaporkan resiko myoma uteri berkurang Universitas Sumatera Utara pada wanita yang memiliki 2 atau lebih anak bila dibandingkan dengan wanita nullipara OR= 0,2; 95 CI: 0.1-0.3. 34

d. Usia Haid Menarch

Usia saat datang haid menarch memiliki hubungan dengan munculnya myoma uteri, hal ini dikaitkan dengan dininya endometrium terpapar hormon estrogen yang kemudian menjadi faktor pemicu pertumbuhan myoma uteri. 29 Eduardo 2001 di Maryland dengan desain penelitian case control melaporkan wanita penderita myoma uteri dengan usia menarch 11 beresiko 2,4 kali dibanding wanita usia menarch 13. OR = 2,4; 95 CI: 1.1-5.6. 35

e. Diet

Diet atau intake makanan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan myoma uteri, hal ini disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi jumlah hormon estrogen dalam tubuh. Penelitian Chiaffariano 1999 di Italia dengan desain penelitian case control melaporkan konsumsi daging sapi meningkatkan resiko terkena myoma uteri sebesar 1,7 kali OR=1,7; 95 CI 1.4-2.2, daging setengah matang red meat meningkatkan resiko sebesar 1,3 kali OR=1,3; 95 CI 1.0-1.6. Sedangkan konsumsi sayuran hijau OR=0,5; 95 CI 0.4-0.6 dan buah-buahan OR=0,8; 95 CI 0.6-1.0 dapat mengurangi resiko seseorang untuk terkena myoma uteri. 36

f. Obesitas

Beberapa penelitian menemukan adanya hubungan antara obesitas dan peningkatan insidens myoma uteri. Pada kondisi obesitas terjadi perubahan signifikan hormon adrenal androgen menjadi estrogen, akibatnya kadar estrogen dalam tubuh Universitas Sumatera Utara menjadi tinggi, hal ini akan memicu pertumbuhan myoma uteri. 29 Lumbiganon 1996 di Thailand melaporkan peningkatan resiko terkena myoma 6 untuk setiap kenaikan 1 unit IMT Indeks Massa Tubuh. Eduardo 2001 dengan desain penelitian case control melaporkan wanita dengan IMT 25 beresiko 2,3 kali menderita myoma uteri dibanding wanita dengan IMT ≤ 25 OR = 2.3; 95 CI: 1.4, 3.8. 35

g. Hormonal