Kesimpulan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
94
bagi teman-teman lainnya, dan memperoleh posisi satu langkah didepan teman-teman lain didalam organisasi. Seorang karyawan merasa reputasinya
akan meningkat apabila penyelia menceritakan kepada atasan dan rekan sejawat mengenai keberhasilan dalam melaksanakan tugas, memperoleh
pujian dalam bentuk rekomendasi, plakat, trofi, medali atau pita. Memperoleh imbalan lainnya dalam artikel di buletin perusahaan,
pengumuman yang ditempel, atau ditampilkan dalam seremoni dan ritual khusus. Singkatnya, bentuk pengakuan terhadap suatu keberhasilan akan
meningkatkan motivasi kerja karyawan. 2. Mengingat kemajuan dan perkembangan organisasi atau perusahaan
tergantung pada keberhasilan dan meningkatnya kinerja karyawan, maka perlu diciptakan semangat kerja dari para anggota atau karyawannya.
Persaingan akan memacu seseorang untuk bekerja sebaik-baiknya. Persaingan di antara para karyawan secara positif akan menghasilkan suatu
keluaran kerja yang optimal. Persaingan juga erat hubungannya dengan insentif hadiah, disamping adanya sifat dasar manusia yang mempunyai
keinginan untuk menampilkan atau menghasilkan suatu kerja yang baik atau melebihi dari orang lain. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi harus
dapat memacu semangat kerja para karyawannya untuk menciptakan hasil kerja yang optimal.
3. Memberikan kebebasan dalam menentukan sasaran tugas yang membutuhkan kreativitas dan inovasi. Hal ini terkait dengan kemampuan
95
dirinya terhadap pekerjaan yang akan dikerjakan dan masalah-masalah yang akan diselesaikan serta tujuan-tujuan yang akan dicapainya. Bagi karyawan,
kebebasan berinovasi dan berkreativitas akan sangat mendukung di dalam menyelesaikan masalah-masalah rumit. Dengan cara ini maka karyawan
dapat meningkatkan komitmennya terhadap organisasi yang menaunginya. 4. Karyawan juga akan menyenangi tugasnya, apabila tersedia situasi
keterbukaan yang mempermudah interaksi sosial antara bawahan dengan atasan. Salah satu cara mempermudah interaksi sosial yang menyenangkan
adalah dengan mengadakan kegiatan-kegiatan sosial secara periodik seperti sarapan pagi, makan siang, makan malam atau pesta. Berbagai jenis
kegiatan bersama yang dapat mempermudah interaksi sosial adalah kegiatan olahraga bersama, membentuk tim olahraga dari unit kerja, arisan, piknik
bersama, employee gathering dan sebagainya. Di kesempatan tersebut tidak dianjurkan mengadakan pembicaraan tentang pekerjaan sehingga kelancaran
komunikasi diantara mereka berlangsung tidak formal.