Analisis Data HASIL PENELITIAN

Tabel 6 Meningkatkan profesionalisme tenaga kerja sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 7 28 2 SERING 15 60 3 KADANG-KADANG 3 12 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari tabel 6, responen yang menjawab sering 60, yang menjawab selalu 28, yang menjawab kadang-kadang 12, dan yang menjawab tidak pernah 0 . Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan para guru sering mengikuti seminar tentang pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kerja ini terlihat dari tabel di atas menjawab sering 60 . Tabel 7 Meningkatkan kemandirian dan keterbukaan manajeman sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 7 28 2 SERING 16 64 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 7, responden yang menjawab sering 64 , selalu 28, yang menjawab kadang-kadang 4, dan yang menjawab tidak pernah 0 . Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan sekolah sering di audit oleh intansi yang terkait ini terlihat dari tabel di atas yang menjawab sering 64. Tabel 8 Optimalisasi proses pembelajaran NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 8 32 2 SERING 17 68 3 KADANG-KADANG 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari 8, responden yang menjawab sering 68 , yang menjawab selalu 32, yang menjawab kadang-kadang 0 , dan yang menjawb tidak pernah 0. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan pengawas sering mendiskusikan metode-metode mengajar kepada guru. Tabel 9 Memiliki SDM yang kompeten NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 11 44 2 SERING 13 52 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari tabel 9, responden yang menjawab selalu 44 , yang menjawab sering 52, yang menjawab kadang-kadang 4, dan yang menjawab tidak pernah 0. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan dalam penerimaan SDM guru, staff tata usaha sering dilihat dari latar belakang pendidikan terakhir ini terlihat dari tabel di atas. 53 Tabel 10 Meningkatkan efektifitas dan efisien pengelolaan pendidikan NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 7 28 2 SERING 16 64 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari tabel 10, responden yang menjawab sering 64 ,yang menjawab selalu 28, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah 0. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan pengawas sering memberikan bimbingan dan penilaian dalam penyusunan satuan pembelajaran RPP. Tabel 11 Meningkatkan prestasi siswa NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 8 32 2 SERING 15 60 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 11, responden yang menjawab sering 60, yang menjawab selalu 32, yang menjawab kadang-kadang 4dan yang menjawab tidak pernah 4. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan guru sering memberikan bimbinganinformasi baru kepada siswa mengenai mutu pendidikan. Tabel 12 Kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 8 32 2 SERING 15 60 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari tabel 12, responden yang menjawab sering 60 , yang menjawab elalu 32, yang menjawab kadang-kadang 8 , dan yang menjawab tidak pernah 0 . Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa kepala sekolah sering mendengarkan suara minoritas. Tabel 13 Memiliki harapan prestasi yang tinggi NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 10 40 2 SERING 12 48 3 KADANG-KADANG 3 12 4 TIDAK PERNAH JUMLAH 25 100 Dari tabel 13, responden yang menjawab sering 48 , yang menjawab selalu 40, yang menjawab kadang-kadang 12 , dan yang menjawab tidak pernah 0. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan sekolah sering melakukan pengawasan terhadap siswa agar mampu mencapai prestasi yang maksimal. 55 Tabel 14 Komite sekolah mengadakan rapat secara rutin dengan kepala sekolah dan dewan guru NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 5 20 2 SERING 14 56 3 KADANG-KADANG 5 20 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 14, responden yang menjawab sering56, yang menjawab selalu 20, yang menjawab kadang-kadang 20, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 . Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan komite sekolah sering mengadakan rapat dengan kepala sekolah dan dewan guru. Tabel 15 Komite sekolah bersama-sama sekolah merumuskan dan menetapkan visi dan misi sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 5 20 2 SERING 15 60 3 KADANG-KADANG 4 16 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 15, responden yang menjawab sering 60 , yang menjawab selalu 20, yang menjawab kadang-kadang 16, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan komite sekolah ikut serta dalam merumuskan dan menetapkan visi dan misi sekolah. 56 Tabel 16 Komite sekolah bersama-sama sekolah menyusun dan menetapkan rencana program sekolah tahunan termasuk RAPBS NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 2 8 3 KADANG-KADANG 5 20 4 TIDAK PERNAH 15 60 25 100 Dari 16, responden yang menjawab tidak pernah 60, yang menjawab kadang-kadang 20 , yang menjawab selalu 12, dan yang menjawab sering 8. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah tidak diikut sertakan dalam penyusunan dan menetapkan RAPBS ini terlihat dari tabel diatas. Tabel 17 Komite sekolah membantu meningkatkan kesejahteraan guru dan staff NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 2 8 3 KADANG-KADANG 3 12 4 TIDAK PERNAH 17 68 JUMLAH 25 100 Dari tabel 17, responden yang menjawab tidak pernah 68, selalu sebanyak 12 , yang menjawab kadang-kadang 12 , dan yang menjawab sering 8. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah tidak pernah membantu meningkatkan kesejahteraan guru dan staff. Tabel 18 Komite sekolah bekerjasama dengan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 4 16 2 SERING 17 68 3 KADANG-KADANG 3 12 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 18, responden yang menjawab sering 68, yangmenjawab selalu 16, yang menjawab kadang-kadang 12, dan yang menjawab tidak pernah 4. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah sering bekerjasama dengan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Tabel 19 Komite sekolah memberikan respon terhadap kurikulum yang dikembangkan secara standar nasional maupun lokal NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 2 8 2 SERING 19 76 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH 2 8 JUMLAH 25 100 Dari tabel 19, responden yang menjawab sering 76, yang menjawab selalu 8, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah 8. Dari data diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah sering mengorganisasi dan bekerja dengan guru dalam program revisi kurikulum. Tabel 20 Komite sekolah menghimpun dan menggali sumberdana dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 18 72 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH 2 8 JUMLAH 25 100 Dari tabel 20, responden yang menjawab sering 72 , yang menjawab selalu 12, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 8 . Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah sering memberikan bantuan pada guru untuk meningkatkan pelayanan sekolah. Tabel 21 Komite sekolah membantu kepala sekolah dan guru dalam mengevaluasi program diakhir tahun NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 4 16 2 SERING 15 60 3 KADANG-KADANG 4 16 4 TIDAK PERNAH 2 8 JUMLAH 25 100 Dari tabel 21, responden yang menjawab sering 60 , yang menjawab selalu 16, yang menjawab kadang-kadang 16, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 8 . Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa komite sekolah sering membantu kepala sekolah dan guru dalam mengevaluasi program akhir tahun. Tabel 22 Partisipasi dalam bentuk pemikiran seperti dalam bentuk usulan, saran, kritik, baik melalui media masa, elektronik ataupun langsung kepada sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 19 76 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH 2 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 22, responden yang menjawab sering 76, yang menjawab selalu 12, yang menjawab kadang-kadang 4, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa partisipasi orang tua dan masyarakat sering diberikan didalam saran dan masukan tentang pembelajaran siswa. Tabel 23 Partisipasi dalam bentuk fisik materialbarang untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 4 16 2 SERING 18 72 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 23, responden yang menjawab sering 72 , yang menjawab selalu 16, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa partisipasi orang tua dalam pembangunan sarana dan fasilita belajar mengajar sering diberikan pada waktu daftar ulang .Tabel 24 Partisipasi dalam bentuk uang untuk pembangunan sarana dan fasilitas belajar mengajar di sekolah serta proses pembelajaran NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 20 80 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 24, responden yang menjawab sering 80, yang menjawab selalu 12, yang menjawab kadang-kadang 4, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam meningkatkan mutu pendidikan partisipasi orang tua sering diberikan dalam bentuk uang untuk membangun sarana dan prasarana. Tabel 25 Pertanggungjawaban program oleh sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 6 24 2 SERING 17 68 3 KADANG-KADANG 1 4 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 25, responden yang menjawab sering 68 , yang menjawab selalu 24, yang menjawab kadang-kadang 4, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa pertanggungjawaban program oleh sekolah kepada warga sekolah sering diinformasikan. Tabel 26 Pertanggungjawaban keuangan sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 5 20 2 SERING 16 64 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH 2 8 JUMLAH 25 100 Dari tabel 26, responden yang menjawab sering 64 , yang menjawab selalu 20, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 8. Dari data di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa pertanggungjawaban keuangan sekolah sering diaudit oleh intansi terkait seperti Badan Pemeriksa Keuangan Negara. Tabel 27 Kepuasan warga sekolahmasyarakatBP terhadap pertanggungjawaban sekolah NO Jawaban Alternatif F 1 SELALU 3 12 2 SERING 19 76 3 KADANG-KADANG 2 8 4 TIDAK PERNAH 1 4 JUMLAH 25 100 Dari tabel 27, responden yang menjawab sering 76 , yang menjawab selalu 12, yang menjawab kadang-kadang 8, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 4. Dari data di atas penulis mengambil 62 kesimpulan bahwa warga sekolah sering puas terhadap layanan yang diberikan.

C. Interprestasi Data

Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif, maka penulis memberikan interpretasi data dengan menggunakan pedoman interpretasi berikut: 1. Sangat Baik; jika nilai yang diperoleh berada pada interval 85-100. 2. Baik; jika nilai yang diperoleh berada pada interval 70-84. 3. Cukup; jika nilai yang diperoleh berada pada interval 55-69. 4. Perlu Perbaikan; jika nilai yang diperoleh berada pada interval 54. 5. Dari hasil penyebaran angket dengan 25 responden diperoleh data mengenai Optimalisasi Pelaksanaan Manajeman Berbasis Sekolah di SMA Yapenda. yang terdiri dari lima sub variabel, yaitu: Kurikulum pelaksanaan MBS, Implikasi pelaksanaan MBS, Komite sekolah dalam pelaksanaan MBS, Partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan Akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS. 6. Tabel 28 Perhitungan Nilai Rata-Rata Dimensi Penelitian Skor Nilai Harapan NH Nilai Skor NS NS Kategori Nilai Manajemen Kurikulum 578 7 x 4 = 28 57827 = 21,40 76,42 Baik Manajemen Ketenagaan 491 6 x 4 = 28 49127 = 18,18 75,75 Baik Komite Sekolah Dalam MBS 519 8x 4 = 24 51927 = 19,22 60 Cukup Partisipasi Masyarakat 222 3 x 4 = 12 22227 = 8,22 68,51 Cukup Akuntabilitas dalam Pelaksanaan MBS 228 3x 4 = 12 22827 = 8,44 70,37 Baik Rata-Rata Optimalisasi pelaksanaan Manajeman Berbasis Sekolah di SMA Yapenda 70,21 5 37 , , 70 51 , 68 60 75 , 75 76,42 = + + + + Baik Ket : NH = jumlah item pertanyaan x NS tertinggi Berdasarkan analisis data yang penulis sajikan dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi di atas bahwa Pelaksanaan MBS yang ada di SMA Yapenda berjalan baik, Implikasi pelaksanaan MBS di dalam optimalisasi proses pembelajaran berjalan sesuai aturan yang ada, usaha komite sekolah dalam pelaksanaan MBS kurang optimal dalam meningkatkan sumberdaya manusia, partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pelaksananaan MBS sangat mendukung, dan akuntabilitas terhadap warga sekolah dapat dipertanggung jawabkan. Dengan pengertian diatas, maka sekolah memiliki kemandirian lebih besar dalam mengelolah sekolahnya menetapkan sasaran peningkatan mutu, menyusun rencana peningkatan mutu, melaksanakan rencana peningkatan mutu, dan melakukan evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu, memiliki fleksibilitas pengelolaan sumberdaya sekolah, dan memiliki partisipasi yang lebih besar dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan sekolah. Sekolah yang mandiri atau berdaya memiliki cirri-ciri sebagai berikut : tingkat kemandirian tinggi, memiliki jiwa kewirausahaan tinggi ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko, dan sebagainya. Bertanggung jawab terhadap kinerja sekolah antara lain : memiliki Kontrol yang kuat terhadap input manajeman dan sumberdayanya. Dalam kerangka manajeman berbasis sekolah, MBS tampil sebagai paradigma baru pengembangan pendidikan yang berorentasi pada kebutuhan masyarakat sekitarnya. Dengan tekanan pada peningkatan mutu terpadu total quality manajeman, MBS merupakan kebijakan sangat strategis dalam implementasi pendidikan yang diprakasai oleh setiap sekolah, serta ditindaklanjuti oleh setiap tingkatan manajeman di atasnya sampai tingkat pusat. Mengingat Manajeman berbasis sekolah merupakan paradigma pendidikan baru, diperlukan berbagai sumber yang dapat membantu para pelaksana pendidikan kepala sekolah dan guru dilapangan. MBS memberikan peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lainya sebagainya yang tumbuh dan dari aktivitas, kreativitas, dan professionalisme yang dimiliki. Pelibatan masyarakat dalam dewan sekolah di bawah monitoring pemerintah, mendorong sekolah untuk lebih terbuka, demokratis, dan tanggung jawab. MBS yang ditawarkan sebagai bentuk operasional desentralisasi pendidikan, akan memberikan wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan selama ini. Kebaruan ini harus diwaspadai dengan mengkaji berbagai sumber terutama para pelaksana di lapangan. Hal ini penting agar inovasi yang ditawarkan tidak sebatas konsep, tetapi benar-benar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan melalui pelaksanaan manajeman berbasis sekolah di SMA Yapenda, sekolah sebagai lembaga pengajaran harus memperhatikan apa yang menjadi pandangan masyarakat tentang mutu pendidikan, maka dengan di laksanakan MBS sudah terasa ada perubahan peningkatan mutu pendidikan, mulai dari proses belajar mengajar, kemampuan dalam mengembangkan program, meningkatkan disiplin, meningkatkan kinerja, sampai supervisi dan monitoring secara terus menerus. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Yapenda Jakarta utara dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Kontribusi Pelaksanaan MBS dalam kemandirian, keterbukaan manajeman sekolah, dan profesional sumberdaya manusia dalam mengelola sekolah baik. Hal ini berdasarkan skor yang didapat yaitu 76.42, artinya pelaksanaan telah berjalan baik dan mempunyai kontribusi positif dalam kemandirian, keterbukaan manajeman sekolah, dan profesional sumberdaya manusia dalam mengelola sekolah. 2. Implikasi pelaksanaan MBS dalam pengambilan keputusan berada dalam kategori baik, hal ini berdasarkan skor yang didapat yaitu 75.75. artinya pelaksanaan MBS mempunyai implikasi dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. 3. Usaha komite sekolah dalam Pelaksanaan MBS berada dalam kategori cukup, berdasarkan hasil skor yaitu 60. artinya usaha komite sekolah belum optimal dalam pelaksanaan MBS. 66