Tujuan Optimalisasi Manajeman Berbasis Sekolah MBS

3 Manajeman berbasis sekolah MBS bertujuan Meningkatkan efektifitas dan efesien. Efektifitas berhubungan dengan proses, prosedur, dan ketepat-gunaan semua input yang dipakai dalam proses pendidikan di sekolah, sehingga menghasilkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan sesuai tujuan. Dengan menerapkan manajeman berbasis sekolah MBS diharapkan setiap sekolah, sesuai kondisi masing-masing, dapat menerapkan metode yang tepat yang dikuasai dan input lain yang tepat pula sesuai lingkungan dan kontek social budaya, sehingga semua input tepat guna dan tepat sasaran. Sementara itu efisien berhubungan dengan nilai uang yang dikeluarkan atau harga cost untuk memenuhi semua input proses dan semua input yang digunakan dengan proses dibandingkan atau dihubungkan dengan hasilnya hasil belajar siswa. 4 Manajeman berbasis sekolah MBS bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stake holders. Akuntabilitas adalah pertanggung jawab atas semua yang dikerjakan sesuai wewenang dan tanggung jawab yang diperolehnya. Selama ini pertangung jawaban sekolah lebih pada masalah administrative keuangan dan bersifat vertical sesuai jalur birokrasi. Pertanggung jawaban yang bersifat teknis edukatif terbatas pada pelaksanaan program sesuai petunjuk dan pedoman dari pusat pusat dalam arti nasional, maupun pusat-pusat birokrasi di bawahanya, tanpa pertanggung jawaban hasil pelaksanaan program. 19 Manajeman berbasis sekoah bertujuan untuk mendirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan otonomi Kepala sekolah, pemberian fleksibelitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan. Lebih 19 Umaedi, Hadiyant o, dan Siswant ari, M anajem an Berbasis Sekolah, Universit as t erbuka, 2008, hal 48 16 rincinya Download, menyebutkan bahwa manajeman berbasis sekolah MBS bertujuan untuk : a Meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemandirian. Fleksibilitas, partisipasi, keterbukaan, kerja sama, akuntabilitas dan inisiatif sekolah dalam pengelola, memanfaatkan, dan memperdayakan sumberdaya yang tersedia. b Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama. c Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan d Meningkatkan kompetisi yang sehat antara sekolah dengan mutu pendidikan yang akan dicapai. 20

3. Optimalisasi Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan MBS

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dengan melihat dari status dan cara pengangkatan termasuk ke dalam status leader atau formal leader, yang kedudukannya memainkan peranan sebagai pemimpin pendidikan pada sekolah yang menjadi tanggung jawab dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah mampu berkomunikasi, dengan anggota dan mampu membuat keputusan yang tidak mengganggu struktur keterlibatan individu dalam organisasi. ”. 21 Optimalisasi kepala sekolah dalam manajeman berbasis sekolah MBS, Kepala Sekolah memiliki peran yang sangat kuat dalam mengkoodinasikan, mengerakkan, dan menyelesaikan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia. Kepemimpinan Kepala Sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajeman dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan inisiatifprakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Secara umum, kepala sekolah harus 20 Depart eman Agama RI Direkt or at Jenderal Kelembagaan Islam, Pelaksanaan M anajeman Berbasis M adrasah, 2004, h. 7 21 Nanang fat ah M uhamad Ali, M anajemen berbasis Sekolah, Universit as Terbuka, 2007, cet Ke- 8, hal 85 17 memiliki kemampuan mobilisasi sumberdaya sekolah, terutama sumberdaya manusia, untuk mencapai tujuan sekolah. Optimalisasi Kepala Sekolah dalam kaitanya dengan manajeman berbasis sekolah MBS adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapai dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajeman berbasis sekolah MBS di sekolahnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efesien. Sehubungan dengan itu, kepemimpinan Kepala sekolah yang efektif dalam manajeman berbasis sekolah MBS dapat dilihat berdasarkan criteria berikut : 1 Mampu memperdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif 2 Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan 3 Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan 4 Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah 5 Bekerja dengan tim manajeman 6 Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produkif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan 22

4. Komite Sekolah Dalam Manajeman Berbasis Sekolah MBS

Komite sekolah merupakan suatu badan yang berfungsi sebagai forum resmi untuk mengakomodasikan dan membahas hal-hal yang menyangkut kepentingan kelembagaan sekolah. Anggota Komite ini terdiri dari perwakilan stake holder mereka terdiri dari : 22 Nanang fat ah M uhamad Ali, M anajemen berbasis Sekolah, Universit as Terbuka, 2007, cet Ke- 8, hal 86 18 1 Kepala sekolah, 2 Perwakilan guru, 3 Perwakilan murid, 4 Perwakilan orang tua murid, 5 Perwakilan tokoh masyarakat setempat yang menaruh kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di wilayahnya, 6 Perwakilan dari unsure pengendali mutu pendidikan. 23 Dalam hal ini diwakili oleh pengawas sekolah. Perwakilan murid dapat dilihat dari pengurus OSIS, perwakilan guru dipilih dan ditetapkan oleh dewan guru ; bisa guru senior, koordinator mata pelajaran, wali kelas, atau unsure pembantu kepala sekolah, perwakilan orang tua dipilih dan ditetapkan sendiri oleh orang tua murid. Struktur organisasi komite sekolah menggambarkan tugas-tugas yang akan menjadi kepedulian komite sekolah. Komite sekolah terdiri dari ketua, sektetaris, bendahara dan kelompok anggota yang menangani urusan-urusan khusus; misalnya urusan anggaran sekolah, sarana dan prasarana sekolah, kurikulum dan layanan belajar, disiplin, kriteria sekolah, dan lainya. a. Tujuan Komite Sekolah Secara prinsipil komite sekolah dilihat dari konsepnya maka mengacu pada sebuah lembaga yang mandiri yang mewadahi kontribusi dan peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pada unit satuan pendidikan. Tugas komite sekolah antara lain: 1 Merumuskan dan menetapkan berbagai kebijakan pengelolaan sekolah. 2 Mengembangkan program sekolah, 3 Memonitoring pelaksanaan kegiatan pendidikan sekolah, dan 23 Boedjo Sujant o, M anajeman Pendidikan Berbasis Sekolah, M odel Pengelolaan Sekolah di Era Otonomi Daerah, Jakart a: Rajawali Press, h 59 4 Pertanggungjawaban mutu pendidikan sekolah secara demokratis dan tranparan. 24 Uraiaan di atas mengisyaratkan bahwa komite sekolah adalah Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan dan program pendidikan, meningkatkan tanggungjawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, menciptakan suasana dan kondisi yang tranparan akuntabel, demokratis dalam penyelenggaraan dan layanan pendidikan yang bermutu. b. Dasar Yuridis Komite Sekolah Partisipasi masyarakat melalui komite sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya jalur sekolah berazaskan pada Pancasila dan diatur sesuai dengan Undang- undang Dasar No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bagian Ketiga, pasal 56, mengisyaratkan bahwa: 1 Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan komite sekolah 2 Dewan pendidikan sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat nasional, propinsi, dan kabupatenkota yang tidak mempunyai hubungan hirarkis 3 Komite sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan 4 Ketentuan mengenai pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah, madrasah sebagaimana dimaksud dalam 24 Nanang Fat t ah, dan M ohammad Ali, M anajeman berbasis sekolah, Universit as Terbuka, hal 19 20