Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
vi. Cabang Mandailing Natal dengan wilayah pelayanan seluruh kecamatan yang
semula merupakan wilayah pelayanan PDAM Tambusai Kabupaten Tapanuli Selatan yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
vii. Cabang Parapat dengan wilayah pelayanan meliputi Kota Parapat.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi PDAM Tirtanadi No. 10KPTS03 Tanggal 16 Januari 2003 telah dibentuk Cabang H.M. Yamin dengan
wilayah pelayanan meliputi sebagian wilayah pelayanan Cabang Tuasan, Cabang Medan Denai dan Cabang Utama serta Cabang Diski dengan wilayah pelayanan
meliputi sebagian wilayah pelayanan Cabang Sei Agul dan Cabang Sunggal, sehingga pada tahun 2003 wilayah pelayanan perusahaan bertambah dari 19 cabang
menjadi 21 cabang.
110
4. Pelayanan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara untuk Medan
Sekitarnya PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah Perusahaan Daerah Milik
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang mengemban fungsi memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan pada
khususnya. Saat ini PDAM Tirtanadi telah melayani pelanggan Kota Medan sekitarnya sebanyak 332.903 sambungan dengan konsumsi air bersih rata-rata pada
tahun 2008 sebesar 9.188.122.800 M3.
111
110
Ibid, hal. 1.
111
”Pelayanan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara untuk Medan Sekitarnya”, Butir Air Minum, Majalah PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, edisi II, 2008, hal. 17.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Medan PDAM Tirtanadi memiliki beberapa Unit sumber air bersih berupa Instalasi Pengolahan Air
IPA, Sumur Dalam deep weel dan Spring Water mata air dengan kapasitas pada tabel berikut ini:
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Tabel 3.1. Data Sumber Air PDAM Tirtanadi Kota Medan – Sumatera Utara
Fasilitas Produksi
Lokasi Kapasitas
Terpasang LD Kapasitas
Terpakai LD Jenis
Pengolahan
IPA Sunggal Jl. Sunggal Pekan
1,800 1,800
IPA IPA Deli Tua
Jl. Pamah Deli Tua
1,400 1,400
IPA Sibolangit
Jl. Medan Brastagi
600 630
Mata Air TLM
Jl. Limau Manis 500
500 IPA
Hamparan Perak Jl. Hamparan
Perak 200
100 IPA
Limau Manis Jl. Limau Manis
500 470
IPA Sumur-sumur Bor
Medan sekitarnya 100
100 Sumur Bor
Jumlah 5,100
5,000 Literdetik
Sumber: Data Sekunder dari PDAM Tirtanadi Cabang Medan, Tahun 2008
Air bersih dan unit produksi ada yang langsung disuplay ke konsumen terutama di daerah pelayanan sekitar unit produksi ada juga yang ditransitkan melalui
stasiun pompa booster pump baru kemudian dipompakan lagi ke konsumen karena daerah layanannya jauh dari unit produksi. Sedangkan untuk menunjang sistem
pendistribusian air bersih Kota Medan PDAM Tirtanadi memiliki stasiun pompa booster pump yang menyebar di kawasan Kota Medan.
Seiring dengan pertambahan penduduk dan wilayah pelayanan PDAM Tirtanadi sampai dengan tahun 2008 jumlah kantor cabang telah mencapai 14 empat
belas cabang yang berlokasi di daerah Medan sekitarnya. Jumlah pelanggan PDAM Tirtanadi Medan sekitarnya sampai dengan Juli
tahun 2008 adalah sebanyak 332.903 sambungan pelanggan. Untuk itu pelayanan PDAM Tirtanadi telah mencapai 79 di wilayah Kota Medan, sedangkan sisanya
21 tersebar di berbagai wilayah kecamatan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Tabel 3.2. Data Sumber Air dan Daerah Pelayanan Kota Medan Tahun 2008
Sumber Daerah Pelayanan
Cabang Pelanggan
IPA Sunggal Wilayah J. Binjai, Gatot Subroto
Sunggal 24,014
Reservoar Bp. Sei Agul Sei Agul
36,199 Reservoar Bp. Gaverta Reservoar
Bp. Sejarah Diski
26,389 Reservoar Bp. Pasar IV + Reservoar
Bp. Simalingkar Padang Bulan
37,957 Wilayah Setia Budi, Sudirman
Medan Kota 13,820
IPA Deli Tua Reservoar Bp. Laubengklewang
Medan Kota 27,146
Reservoar Bp. Menara HM. Yamin
24,644 Reservoar Bp. Tuasan + Reservoar
KIM Tuasan
28,013 Reservoar Bp. Rumah Susun
Denai 37,719
Sibolangit Karya Jasa, Pancur Batu, Selayang,
Sibolangit Deli Tua
Sibolangit 15,632
TLM Reservoar Bp. Garu I
Medan Amplas 13,294
Hamparan Perak Hamparan Perak, Marelan
Medan Labuhan 15,329
Limau Manis Reservoar Bp. Cemara
Cemara 12,783
Reservoar Bp. Martubung Belawan Kota
10,513 Tembung
Deli Serdang 3,257
Sumur-sumur Bor Medan Sekitarnya
1,394
Jumlah 332,903
Sumber: Data Sekunder dari PDAM Tirtanadi Cabang Medan, Tahun 2008
PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu PDAM terbaik di Indonesia yang merupakan tolok ukur dari seluruh PDAM yang ada
di Indonesia yang menerapkan slogan 3 tas kualitas, kuantitas, dan kontinuitas dalam hal pelayanan kepada konsumennya. Seperti disampaikan oleh Bapak Mendagri yang
berkunjung ke PDAM Tirtanadi tanggal 16 Juni 2008 yang lalu. Beliau mengatakan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah PDAM terbaik di Indonesia dapat
dilihat dari penanggulangan tingkat kebocoran air terkecil 24 dibanding kota-kota besar di Indonesia, harga rata-rata air Rp.2.150,- kedua terendah setelah PDAM
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Bandung, untuk kinerja bagus, dan bidang teknologi sangat baik dan kalau bisa ditingkatkan.
112
Dalam hal manajemen perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 untuk Instalasi Pengolahan Air Deli Tua, Instalasi Pengolahan Air
Sunggal dan Cabang Pemasaran Sunggal, Cabang Pemasaran Padang Bulan, Kantor Pusat, IPA Hamparan Perak, IPA Limau Manis, dan dalam tahun 2008 diharapkan
seluruh Cabang Pemasaran Zona I akan mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dan khusus untuk IPA Deli Tua dan IPA Sunggal juga telah
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, menyusul PA Limau Manis dan IPA Hamparan Perak yang masih dalam persiapan dalam penerapan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan dalam tahun 2008 ini juga akan mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan untuk
Laboratorium Kantor Pusat penerapan ISO 17025:2005 dalam hal Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi.
113
Kemajuan yang telah dicapai tersebut tidak terlepas dari ketanggapan perusahaan dalam hal ini menghadapi setiap keluhan-keluhan pelanggan, dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen yaitu merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran output dengan menggunakan masukan input dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
112
“Sistem Informasi Manajemen terhadap Peningkatan Pelayanan”, Butir Air Minum, Majalah PDAM Tirtanadi, edisi II, 2008, hal. 27.
113
Ibid, 27.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
kegiatan manajemen, yang mana sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Adapun tujuan Sistem Informasi Manajemen secara umum agar dapat menyediakan informasi sesuai yang dinginkan oleh pihak manajemen dalam
mengevaluasi, perbaikan dan pengambilan keputusan, sedangkan secara khusus Sistem Informasi Manajemen akan meningkatkan pelayanan dengan baik dan dapat
menyelesaikan permasalahan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen yang digunakan antara lain penggunaan SMS Gateway yaitu Pelayanan Informasi
Pelanggan melalui SMS ke 0812-6021905 yang berisikan informasi antara lain:
114
114
Ibid, hal. 27. Khusus untuk Pengaduan misalnya ada pipa distribusi bocor di Jl. Asia wilayahkawasan Cabang Medan Denai, maka pihak Divisi Zona-l memberitahukan ke Cabang yang
bersangkutan untuk segera memperbaikinya, dan setelah selesai dikerjakan Cabang harus mengirim SMS ke 0812-6021-9O5Selesai dikerjakan. Di samping pelayanan berbentuk SMS pihak
manajemen juga menyediakan telepon bebas pulsaDialogic kepada konsumen ke nomor 0800-1-700- 600 dengan memilih kode layanan untuk Tagihan Rekening Air Tekan 1, untuk Tunggakan Rekening
Air tekan 2, untuk Tarit Pemakaian Air tekan 3, untuk Informasi Pasang Baru tekan 4, dan untuk Pengaduan tekan 5 diawali dengan tanda dan diakhiri dengan tanda . Informasi yang diminta
pelanggan berupa tagihan, pasang baru dan pengaduankeluhan akan diproses oleh pihak manajemen yaitu dengan identifikasi masalah, dan menyampaikan intormasi ter upto date yang dibutuhkan
pelanggan. Khusus untuk pengaduankeluhan pelanggan misalnya: air mati, pipa bocor diselesaikan paling lama l x 24 jam yang sifatnya emergency.
1. Tagihan Rekening Air Untuk mengetahui tagihan bulan ini dengan mengetik RekNPA contoh:
Rek0101020014 2. Pengaduan
Yaitu berisikan informasi kebocoran, air mati dsb, dengan mengetik Laporalamat pengaduanpesan pengaduan contoh: LaporJl.Utama
No.50pipa distribusi pecah
3. Tunggakan Rekening Air Untuk mengetahui berapa banyak tunggakan rekening air dan sudah berapa
bulan menunggak. Dengan mengetik TRANPA contoh TRA0101020014 4. Biaya Pasang Baru
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Untuk mengetahui biaya pasang baru, yaitu setelah mendaftar ketik PSBNo Registrasi Contoh PSB12345
5. Status Pengaduan Untuk mengetahui status pengaduan yaitu dengan mengetik
statusNo.Pengaduan Contoh status 102. Dalam setiap pengaduan masyarakat, maka peran serta aktif cabang untuk
mengetahui, setiap ada gangguan, pendistribusian air di wilayah cakupan pelayanannya dengan berkoordinasi dengan pihak Operasional Zona khususnya
bagian jaringan. Sehingga dengan adanya Sistem Informasi Manajemen konsumen dapat
dengan mudah dan cepat mengetahui informasi mengenai tagihan, tunggakan, pasang baru dan dapat melaporkan setiap keluhan yang berhubungan dengan air misalnya air
mati, air keruh, pipa bocor dan lain sebagainya dan bagi pihak manajemen dapat membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasi kinerja informasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk dalam mengevaluasi serta pengambilan keputusan.
Secanggih apapun Sistem Informasi Manajemen yang dibuatdibangun perusahaan tanpa didukung oleh SDM dan data yang up to date akan sia-sia, untuk itu
perlu dikontrol pihak manajemen agar cabang dapat mengirimkan data yang diperlukan bagi pihak manajemen yang dapat mendukung dan Sistem Informasi
Manajemen yang ada. Dan kepedulian semua pihak baik pusat maupun cabang untuk mengetahui dan tanggap dalam mengatasi gangguan pendistribusian air di wilayah
cakupan pelayanannya dan selalu berkoordinasi satu dengan lainnya, agar
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
mendapatkan hasil yang maksimal dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan dalam hal peningkatan mutu
pelayanan kepada konsumen yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dapat benar-benar tercapai, yang dapat dilihat dan kepuasan pelanggan
terhadap perusahaan dan semakin sedikitnya komplain yang mengarah kepada perusahaan. Sehingga PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara kedepan dapat lebih
baik dan maju di segala aspek dan tidak hanya terbaik di Indonesia tetapi terunggul di Asia Tenggara, yang merupakan Visi Perusahaan.
115
Di samping itu, untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah MBR maka upaya yang dilakukan PDAM Tirtanadi
bekerjasama dengan Pemerintahan Kota Medan mengikuti program ECO-ASIA City to City Twinning Program di Filipina. Tujuan utama dari program Twinning Program
ini adalah untuk membantu dan mendukung PDAM Tirtanadi serta Pemerintahan Kota Medan dalam penyusunan master plan pelayanan air minum bagi masyarakat
penghasilan rendah MBR.
116
Sebanyak 3.300 warga kurang mampu di Belawan, Medan, Sumatera Utara Sumut akan menikmati air bersih, setelah adanya kerjasama PDAM Tirtanadi,
Pemkot Medan, dan ESP Sumut. Melalui kerja sama ini warga akan memperoleh sambungan pipa ke daerah mereka. Sementara itu, sejumlah daerah pinggiran Kota
115
Ibid, hal. 28.
116
Zainal Abidin Siregar, “Eco-Asia City to City Twinning Program”, Butir Air Minum, PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Edisi II, 2008, hal. 4-5.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Medan yaitu Sunggal, Kampung Baru, Sei Mati, dan Yong Panah Hijau sudah mendapatkan penambahan sambungan langsung pipa air bersih dan sistem sanitasi.
Sasarannya, untuk meningkatkan akses air bersih ke masyarakat kurang mampu di daerah itu. Kepala Public Relation PDAM Tirtanadi, Zainal Abidin Siregar
mengatakan, untuk meningkatkan akses air minum untuk masyarakat tidak mampu, Mr Niels Van Dijk, ECO-ASIA Deputy Chief of PartyWater Supply and Sanitation
Team Leader, telah melaksanakan pertemuan dengan PDAM Tirtanadi. Pertemuan itu, untuk mendiskusikan mengenai Program Twinning yang diharapkan dapat
memberikan nilai tambah untuk pelaksanaan program-program tersebut.
117
B. Pengertian Air Bersih dan Air Minum
Air meliputi 70 permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-
benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003. Sebagian besar air, kira-kira 97, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan
keperluan. Dari 3 sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya, tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah.
118
Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama.
117
“Medan, Sumatera Utara: Warga Miskin Dapat Air Bersih”, http:www.mediaindonesia
news views.html.
118
“Air Bersih”, http:id.wikipedia,orgwikiAir_bersihSumber_Air_bersih.html, hal. 1.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Di Afrika, misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; Sungai Nil oleh 9 negara, dan Sungai Niger oleh
10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang meliputi lebih dari separo permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih. Selain
itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik
dengan negara tetangganya.
119
Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang, memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter
kubik untuk setiap orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah
2.000 meter kubik untuk tiap orang. Sehingga penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5 miliar pada tahun
2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling
berat, yaitu di negara-negara berkembang,
120
119
Ibid, hal. 1.
120
Ibid.
demikian halnya di Indonesia.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktifitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
121
Jadi, air bersih sangat dibutuhkan oleh manusia, bahkan ketiadaan air bersih itu akan mengakibatkan:
122
1. Penyakit
diare. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak di bawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta
anak-anak balita mengalami diare setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih ditenggarai
menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih.
2. Penyakit cacingan.
3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar
dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang
hanya sepersepuluhnya.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907MENKESSKIVII2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Minum disebutkan bahwa:
123
121
Richard Middleton, terjemahan, “Air Bersih: Sumber Daya yang Rawan”, Seri Makalah Hijau, Tim Penerjemah IKIP Malang, tt, hal. 2.
122
“Air Bersih”, op.cit, hal. 2.
123
Arifin Rahmadsyah Nasution, Penyesuaian Tarif PDAM Tirtanadi untuk Peningkatan Kualitas Layanan, Majalah Buletin Tirtanadi, No. 4, Oktober 2005, hal. 24.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak”.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung
logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri misalnya Escherichia coli atau zat-
zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
124
Syamsul Arifin mengemukakan:
125
Selanjutnya, berberapa jenis kualitas air yang perlu diketahui untuk kegunaan praktis sehari-hari adalah antara lain:
Air bersih adalah air yang di dalamnya belum masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air dan atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat yang menyebabkan air tersebut menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
126
1. Standar kualitas air minum nasional maupun internasional.
2. Standar kualitas air untuk rekreasi dan tempat-tempat pemandian atau
nasional atau internasional. 3.
Standar kualitas air yang dihubung-hubungkan dengan bahan buangan dan industri disebut water effluent.
4. Standar kualitas air sungai stream standard. Tersebut ini masih
membedakan macam-macam standar berdasarkan pertimbangan kegunaannya. Air sungai digunakan sebagai media atau sumber hayati
perikanan adalah berbeda bila digunakan sebaliknya sebagai sumber baku Perusahaan Air Minum PAM. Demikan pula. berbeda bila sungai
tersebut peranannya sengaja dikorbankan hanya sebagai tempat penampungan dan pembuangan segala bahan buangan hingga tidak lagi dituntut
persyaratan standar yang begitu tinggi seperti standar-standar lainnya.
124
“Air Bersih”, op.cit, hal. 1.
125
Syamsul Arifin dan Hamdan, Sanksi Pidana terhadap Badan Hukum Pencemaran Lingkungan, USU Press, Medan, 1996, hal. 97.
126
Ibid, hal. 98.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Di samping pertimbangan kegunaan dari air bagi manusia, maka persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air masih perlu ditentukan oleh 4 empat aspek,
yaitu:
127
1. Persyaratan Bakteriologi.
2. Persyaratan Kimia.
3. Persyaratan Fisik.
4. Persyaratan Radioaktifitas.
Persyaratan kualitatif ini adalah atas pertimbangan bahwa karena jaringan aliran air itu adalah demikian luas, maka tidak mustahil di dalam peredarannya pasti
sampai di tempat-tempat yang dapat membahayakan kegunaannya oleh manusia. Keempat syarat yang dikemukakan di atas harus mendasari penentuan standar
kualitas air minum. Untuk air minum maupun air baku bagi perusahaan Air Minum PAM, masing-masing persyaratan kualitatif tersebut justru memiliki arti secara
khusus, seperti: a. Persyaratan bakteriologis untuk air
Ditentukan baik oleh kehadiran mikro organisme yang pathogen, maupun juga yang non pathogen. Sekalipun sebaliknya mikro organisme non pathogen secara
relatif tidak berbahaya kepentingan kesehatan, namun karena golongan ini sering dalam jumlah berkelebihan dapat mempengaruhi rasa, bau esthetis dan lain-lain,
127
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 907MENKESSKVII2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Lampiran I.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
sehingga adanya mikro organisme non pathogen ini dapat berakibat menyulitkan pengelolaan air water treatment.
Di samping itu hadirnya mikro organisme non pathogen masih dapat mempengaruhi jenis proses pengelolaan oleh PAM. Seperti hadirnya ganggang yang
berkelebihan akan mempercepat tersumbatnya sistem saringan pasir sand filter pada instalasi Perusahaan Air Minum. Atau hambatan pada saringan-saringan pomp dapat
pula diakibatkan bakteri-bakteri besi iron bacteria. Sebaliknya pertumbuhan yang merajalela oleh ganggang di dalam sistem air lebih dirangsang secara cepat bila
disertai oleh adanya kelebihan unsur tembaga Cu. Karenanya pembuangan bahan kimia Cu kedalam sungai yang digunakan sebagai sumber baku air bagi Perusahaan
Air Minum perlu memperoleh perhatian. Demikian pula banyaknya mikro organisme non pathogen masih akan menimbulkan kekeruhan air water tyrbidity.
b. Persyaratan kimia untuk air Karena bahan-bahan kimia pada umumnya mudah larut dalam air, maka
tercemarnya air oleh bahan-bahan kimia yang terlarut khususnya timbal balik perlu dinilai kadarnya untuk mengetahui sejauhmana bahan-bahan terlarut itu mulai dapat
dikatakan membahayakan eksistensi organisme maupun mengganggu bila digunakan untuk suatu keperluan misalnya untuk air industri.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Bagi air minum khususnya, persyaratan chemis yang memiliki hubungan dengan pengaruh toksisitas kadar racun harus lebih memperoleh perhatian, karena
dampaknya dapat menimbulkan keracunan. c. Persyaratan radioaktifitas
Pengaruh radioaktif dapat bersifat akut atau kronis. Pada kadar yang tinggi, pengaruh radioaktif terhadap makhluk hidup bersifat akut, yakni mengganggu proses
pembelahan sel dan mengakibatkan rusaknya kromosom. Pengaruh radioaktif juga dapat menggagalkan produksi sel darah putih dan sel darah merah, dan dapat
mengakibatkan muntah dan diare, serta dapat merusak sistem saraf. d. Persyaratan fisik untuk air
Ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan tyrbidity, warna, bau odor maupun rasa. Dari keempat indikator tersebut hanya bau saja penilaiannya ditentukan
secara subjektif, dengan jalan air diencerkan secara berturut-turut sampai pengenceran berapakah air itu masih tetap berbau pada larutan yang paling encer. Jumlah
pengenceran ini akan merupakan angka bau odor number dari air yang diperiksa. Umumnya penilaian bau maupun rasa sering dilakukan bersamaan sebagai suatu
indikator antara keduanya sulit dipisahkan secara kualitatif. Bagi air minum persyaratan fisik ditetapkan antara lain oleh faktor-faktor kekeruhan warna maupun baunya.
C. Anggaran Publik untuk Penyediaan Air Bersih
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Banyak negara berkembang tidak memiliki sumber keuangan dan personil untuk memasang dan mengoperasikan sistem pengolahan air yang rumit. Bahkan,
negara-negara maju pun membutuhkan teknologi yang sederhana dan tahan lama untuk daerah-daerah yang belum begitu maju. Sekarang ada kecenderungan ke arah
penggunaan teknologi yang jauh lebih sederhana dan bukannya penggunaan sistem penyaringan rumit yang menggunakan berbagai bahan filter dan kontrol
otomatis.
128
Sekarang tersedia program-program komputer yang mempermudah perancang untuk mengkaji efek penetapan parameter yang lebih tepat terhadap masyarakat yang
dilayani daripada mengadopsi kriteria yang diimpor. Program-program semacam itu sekarang diterapkan sebagai sesuatu yang rutin di sejumlah negara India, Filipina,
Indonesia, Cina, Burma, Srilanka, Thailand, dan Pakistan. Program ini memungkinkan perencana untuk merancang jaringan distribusi hemat biaya yang bisa
dijalankan hanya dengan biaya separuh biaya jaringan konvensional. Tata cara di banyak negara berkembang diwarisi dari administrasi pemerintah
kolonial sebelumnya. Walaupun secara teknis bagus, aturan ini cenderung terasa berlebihan karena awalnya dirancang untuk diterapkan pada kondisi yang berbeda.
Peninjauan kritis tentang standar yang ada sekarang akan menunjukkan bahwa lebih banyak lagi orang yang bisa dilayani dengan anggaran yang secara keseluruhan sama.
129
128
Richard Middleton, op.cit, hal. 6.
129
Ibid,hal. 6.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Sebuah studi kasus di Filipina, mungkin merupakan sesuatu yang khas dari 40 sistem yang diperbaiki oleh Administrasi Perusahaan Air Minum Lokal dengan
dukungan Bank Dunia. Dilaporkan bahwa modifikasi barang-barang rancangan lama menghasilkan turunnya biaya per kapita dari 45 ke 25. Ini adalah penghematan
sekitar 45. Penghematan ini berasal dari penggunaan pipa berpenampang lebih kecil untuk aliran yang kecil, penurunan ketentuan tekanan minimum untuk gedung satu
tingkat, dan dirancangnya kemungkin pelayanan campuran daripada mengasumsikan bahwa setiap orang akan mampu membiayai saluran mereka sendiri.
Di Filipina, penyediaan air yang bisa dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah sebenarnya dirancang akan diberikan melalui kran umum,
meskipun sebenarnya air yang terbuang akan lebih sedikit seandainya orang-orang tersebut memiliki saluran sendiri. Namun, ternyata mereka justru lebih suka
membayar semua biaya sambungan untuk saluran pribadi dan tidak bersedia untuk kran umum. Serupa dengan hal tersebut, di Cochabamba, Bolivia, para insinyur
menemukan bahwa orang bersedia membayar lebih mahal untuk sambungan di halaman mereka daripada membayar untuk kran umum. Namun, dengan pelayanan
yang sudah diperbaiki ini pun, mereka masih membayar 86 lebih rendah daripada seandainya mereka membayar ke pedagang keliling.
130
Selanjutnya, di Indonesia, terkait dengan akses terhadap air minum, sebagaimana diungkap oleh Suyono Dikun Bappenas, menampilkan fakta; kapasitas
130
Ibid, hal. 7.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
terpasang tahun 2000 mencapai 95.078 literdetik, dengan kapasitas operasi hanya 72.303 literdetik. Dengan asumsi hingga 2015 tidak ada perubahan kebijakan yang
signifikan di bidang air minum, pada tahun 2015 kapasitas terpasang hanya mencapai 215.000 literdetik. Sedangkan kebutuhan pada 2015 minimum sebesar 377.372 liter
atau 11,9 miliar meter kubik per tahun.
131
Bila dilihat perkembangannya, pada 1996 kapasitas terpasang mencapai 9 ribu liter sehingga untuk mencapai target MDGs 2002 harus ada penambahan
minimal 110 ribu literdetik setiap tahunnya. Dengan menggunakan standar kebutuhan dana yang diperlukan untuk membangun prasarana dan sarana air minum
safe drinking water maka untuk mencapai sasaran tersebut dibutuhkan dana sebesar 56,42 triliun rupiah, atau setiap tahunnya sejak 2003 harus disediakan dana minimal
471 triliun rupiah.
132
Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki, merevitalisasi, dan meningkatkan kualitas pelayanan teknis yang ada, serta pembangunan baru prasarana
dan sarana air minum yang dimulai sejak pengadaan air baku, membangun bangunan sadap air baku, transmisi, instalasi pengolahan air, bak penampung, jaringan
distribusi, dan sambungan rumah. Pertanyaannya, apakah Indonesia mampu menyediakan dana sebesar itu hanya untuk satu bidang saja, mengingat hingga
131
Ketua Komisi V DPR-RI H. Ahmad Muqowam, “Peluang dan Kendala dalam Peningkatan Anggaran Publik untuk Pembangunan Prasarana Air Bersih”, dalam ”Anggaran Publik
untuk Penyediaan Air Bersih”, http:www.suara
publik.orgjaringan informasi kebijakan publik- Anggaran Publik untuk Penyediaan Air Bersih.html., hal. 1.
132
Ibid.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
sekarang sektor perumahan dan permukiman sebagai induk bidang air minum belum menjadi prioritas pembangunan.
133
Dasar program penyediaan air minum pada era pemerintahan masa lalu ditetapkan mengikuti target pencapaian sasaran, sesuai pentahapan dalam GBHN dan
pemerintah berkewajiban mendistribusikan hasil pembangunan ke seluruh daerah, termasuk air minum. Sejak 1980-an pembangunan fasilitas penyediaan air bersih
dilaksanakan dari skala metropolitan sampai ke desa-desa. Perubahan peran pemerintah dan provider menjadi enabler sebagai pemicu bergeraknya pembangunan
di daerah sesuai UU Otonomi Daerah, bidang keciptakaryaan telah merealisasikan sejak pertengahan 90-an. Daerah diberikan peran lebih untuk mengatur daerahnya
sendiri, dan bertanggung jawab atas sebagian pembiayaan pembangunan.
134
Dari 296 PDAM di seluruh Indonesia, baru 20-30 penduduk kota yang terlayani atau sekitar 70 juta jiwa. Dengan kapasitas produksi nasional air PDAM
yang 72.000 literdetik, sebagian besar PDAM masih menghadapi masalah kebocoran air 40 - 50. Dana pemerintah pusat yang macet mencapai Rp. 4,6 triliun
pinjaman dari SLA Sub Loan Agreement dan RDA Regional Development Account.
135
133
Ibid, hal. 1-2.
134
Pelaksanaan otonomi daerah sejak dikeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah dua kali dilakukan perubahan yaitu dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan
sekarang dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah.
135
Ahmad Muqowam, op.cit, hal. 2.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Masalah utama yang menonjol pada pengelolan air minum saat ini adalah masalah keuangan yakni utang terhadap SLA dan RDA yang besar dan tidak mampu
dicicil, biaya bahan baku makin mahal dan tarif air minum yang relatif masih rendah. Masalah lain yang cukup dominan ialah pelayanan dan kinerja PDAM. Masih banyak
idle capacity, kebocoran, kapasitas, kualitas, kontinuitas pelayanan dan otorisasi pengelolaan yang belum diserahkan sepenuhnya. Selain itu, masalah kebijakan
nasional yang masih mengijinkan subsidi bagi PDAM, diskriminasi bunga pinjaman dan tiadanya sanksi bagi PDAM yang gagal menjalankan fungsinya dengan baik.
136
Sedangkan secara umum persoalan besar dalam pengelolaan air di Indonesia, diantaranya:
137
Selanjutnya anggaran publik atau anggaran pemerintah a. Distribusi pelayanan air tidak merata. Distribusi lebih banyak difokuskan
untuk melayani kegiatan komersial yang mendukung pembangunan ekonomi. Hanya konsumen yang mampu membayar yang dapat memiliki
akses terhadap air bersih.
b. Polusi air. Menteri Kesehatan mengatakan bahwa kualitas air di Jakarta dan kota besar lainnya tidak layak dijadikan sebagai air minum karena
sumber airnya sudah tercemar. c. Ketidakmampuan Pemerintah Indonesia untuk memperluas jaringan
irigasi bagi keperluan pertanian, sehingga salah satunya terjadi penurunan produksi padi.
d. Berkurangnya sediaan supply air bersih maupun air minum yang
disebabkan berkurangnya daerah tangkapan air akibat alih fungsi lahan.
138
136
Ibid.
137
Ibid.
memainkan sederet peranan dalam pembangunan suatu negara. Secara teoritis anggaran pemerintah
138
M. Suparmoko, Keuangan Negara, dalam Teori dan Praktek, Edisi 5, BPFE, Yogyakarta, 2000, hal. 47-48. Yang dimaksud dengan anggaran budget ialah suatu daftar atau pernyataan yang
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
memainkan 3 fungsi utama, yaitu: fungsi alokasi, distribusi dan stabilitas. Dalam fungsi alokasi, anggaran pemerintah memainkan peranan dalam pengalokasian
anggaran untuk kepentingan publik atau penyelenggaraan pemerintahan yang pada akhirnya juga dalam rangka pelayanan publik. Dalam fungsi yang lain termasuk pula
pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan fungsi distribusi serta penciptaan lingkungan makro ekonomi yang kondusif fungsi stabilisasi. Fungsi-
fungsi dasar tersebut kemudian melandasi perumusan kebijakan fiskal baik dari sisi pendapatan, pembiayaan, maupun belanja negara.
Di sisi yang lain, pemerintah mengarahkan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional RPJMN 2005-2009, tujuan-tujuan pembangunan nasional ini dijabarkan dalam agenda pembangunan nasional yang meliputi:
1 menciptakan Indonesia yang aman dan damai;
2 mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis;
3 meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
terperinci tentang penerimaan dan pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu: yang biasanya adalah satu tahun. Ada budget yang disusun berdasarkan atas tahun kalender yaitu mulai
tanggal 1 Januari dan ditutup pada tanggal 31 Desember dan tahun yang bersangkutan, tetapi ada pula yang tidak dimulai pada tanggal 1 Januari dan diakhiri pada tanggal 31 Desember, sejak tahun 1969
Anggaran Pendapatan. dan Belanja Negara Indonesia dimulai pada tanggal 1 April dan berakhir pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Biasanya lembaga eksekutif yang mempersiapkan rencana
penerimaan dan pengeluaranbelanja termasuk pos-posnya kemudian diajukan kepada lembaga legislatif untuk dipertimbangkan dan kemudian diputuskan serta ditetapkan sebagal undang-undang.
Dalam UUD 1945 Presiden menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN setelah mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 23 ayat 1 UUD 1945.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian agenda-agenda ini, diperlukan prioritas pembangunan sesuai ketersediaan pendanaan dan kebutuhan pembangunan.
Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa alokasi anggaran pemerintah seyogyanya berorientasi pada urutan prioritas pembangunan nasional dimaksud. Sebagai
gambaran tahun 2006 sebagaimana dikemukakan Deni Adi Purwanto, peneliti INDEF bahwa:
139
Kemudian juga disorientasi anggaran pemerintah dapat terjadi karena beberapa hal berikut ini:
Alokasi anggaran terbesar oleh pemerintah adalah pada fungsi pelayanan umum, secara relatif jauh lebih besar dibandingkan pos-pos fungsi lain
dengan porsi sebesar 61,60, dan pendidikan sebesar 10,12. Sementara sisanya memperoleh porsi rata-rata 3,14. Tak salah kemudian jika dikatakan
bahwa alokasi anggaran untuk fungsi-fungsi yang krusial bagi publik maupun pembangunan nasional adalah “anggaran sisa”. Fungsi pelayanan umum
secara normatif menjadi tanggung jawab pemerintah seperti administrasi pelayanan publik, belanja pegawai pemerintah dan sebagainya. Namun
perkembangan alokasi anggaran pada fungsi pelayanan umum pada 2005, sebesar 22,05 dialokasikan untuk pinjaman pemerintah.
140
Kedua, pengajuan proyek kepada pemerintah seringkali belum sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Dalam RKP 2006 disebutkan bahwa
prioritas pembangunan pada tahuri 2006 adalah prioritas yang terfokus pada upaya penyelesaian masalah mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan
Pertama, kurang jelasnya prioritas di dalam RPJMN dan RKP. Di dalam RPJMN 2005-2009 disebutkan 33 prioritas pembangunan nasional mulai dan
peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat hingga rencana rehabilitasi NAD dan Sumut. Namun terkait alokasi anggaran
dan mobilisasi sumber daya pembangunan nasional, RPJMN 2005-2009 tidak menunjukkan prioritas masing-masing poin. Dengan kata lain, ke-33 prioritas
yang ada tidak terurut sebagaimana layaknya prioritas.
139
Deni Adi Purwanto dalam Ahmad Muqowam, Ibid, hal. 3.
140
Ibid, hal. 3-4.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
kesejahteraan rakyat serta didukung oleh upaya-upaya untuk menciptakan keadaan Indonesia yang lebih aman, adil dan demokratis. Namun demikian
anggaran yang diusulkan oleh departemen-departemen dan disetujui DPR belum sepenuhnya sesuai pada fokus sebagaimana disebutkan dalam RKP 2006.
Ketiga, anggaran berdasarkan negoisasi dan kepentingan. Kemungkinan disorientasi anggaran disebabkan oleh pengajuan dan persetujuan yang lebih
dilatarbelakangi oleh kepentingan sejumlah pihak dari pada kepentingan publik. Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah belum semuanya
digunakan untuk membiayai pembangunan dan masih terasakan kebocoran dalam proses pencairan anggaran dan ke daerah dan pusat
kepada departemen-departemen; legitimasi urgensi atau kepentingan satu proyek.
Adalah fakta bahwa kondisi keuangan negara
141
141
Arifin P. Soetria Atmadja, Keuangan Publik dalam Perspektif Hukum Praktik, dan Kritik, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hal. 85-86. Rumusan definisi
dan penjelasan keuangan negara yang bergulir sejak 1945 berdasarkan Pasal 23 ayat 4 dan ayat 5 UUD 1945 naskah asli sampai dengan amandemen ketiga UUD 1945, khususnya setelah
penjabarannya dituangkan dalam Bab VIII, Pasal 23, Pasal 23C, Bab VIllA Pasal 23E, tetap tidak jelas dan masih menyisakan masalah yang cukup serius, baik dari segi hukum maupun dari segi akuntansi.
Apalagi dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, definisi keuangan negara bukan bertambah
jelas. Akan tetapi, justru menjadi lebih tidak jelas lagi batasnya. Hal demikian disebabkan merumuskan norma hukum yang hanya menggunakan pendekatan ilmu akuntansi akan membawa
rumusan yang keliru. Hal demikian disebabkan secara dlametral ada perbedaan antara disiplin ilmu hukum dan ilmu akuntansi. Oleh karena itu, merumuskan norma hukum pendekatannya hendaknya
selalu menggunakan pendekatan yuridis, meskipun disiplin ilmu lain dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran yang logis berdasarkan logika hukum. Rumusan keuangan negara menurut UU No. 17
Tahun 2003 maupun undang-undang lainnya yang berkaitan dengannya, tidak dilakukan berdasarkan logika hukum. Teoni mengenai lingkungan kuasa hukum gebiedsleer yang tidak terlepas dari subyek
hukum persoonsleer dalam hal ini negara dan daerah sebagai badan hukum publik maupun perseroan terbatas sebagai badan hukum privat yang meliputi hubungan hukum recisberrekkingen masing-
masing mempunyai perbedaan J.H.a. Logemann. Dengan demikian, harus dibedakan secara tajam waerdichr antara arti keuangan negara, keuangan daerah dan keuangan badan hukum yang modalnya
merupakan kekayaan negara yang dipisahkan, maupun badan hukum lain yang mendapat fasilitas negara.
yang terbatas, dalam arti terlalu besar kebutuhan namun belum optimalnya penerimaan negara. Ada tiga hal
yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pertama, meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, surplus BUMN, dan keringanan
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
pembayaran utang. Kedua, mengusahakan berbagai program dan proyek yang dilaksanakan oleh semua instansi pemerintah dapat memasukkan program
penanggulangan kemiskinan sebagai bagian penting dan sasarannya. Dan ketiga, mengembangkan pola kemitraan antara pemerintah dengan anggota masyarakat untuk
bersama-sama memecahkan masalah kekurangan air dan kemiskinan. Pendekatan penganggaran pembangunan prasarana air minum yang berbasis proyek dan negosiasi
sudah waktunya diubah menjadi penganggaran prioritas yang mengedepankan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.
D. Faktor-faktor Penyebab Tidak Dipenuhinya Hak-hak Konsumen untuk
Memperoleh Pelayanan Air Bersih dari PDAM Tirtanadi Sebagaimana telah dikemukakan di atas, secara umum dalam
penyelenggaraan air bersih sangat dipengaruhi oleh anggaran publik untuk air bersih itu sendiri. Di mana keterbatasan anggaran publik air bersih itu telah mempengaruhi
atau menyebabkan tidak dipenuhi hak-hak konsumen untuk memperoleh pelayanan air bersih dari PDAM. Selain dari anggaran publik air minum yang terbatas itu, maka
faktor-faktor penyebab tidak dipenuhinya hak-hak konsumen untuk memperoleh pelayanan air bersih tentunya juga disebabkan oleh pihak penyelenggara air bersih
tersebut, dalam hal ini adalah PDAM Tirtanadi.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Masyarakat calon konsumen yang akan memanfaatkan fasialitas air minum dari PDAM Tirtanadi terlebih dahulu harus memenuhi formalitas yang telah
ditentukan oleh PDAM Tirtanadi, yaitu: 1.
Mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan fotocopy KTPSIM 1 lembar, dan membuat gambar lokasi rumahinstansi.
2. Membawa surat kuasa dari pemilik rumahinstansi tentang izin pemasangan
jika diperlukan. 3.
Membayar biaya formulir pendaftaran. 4.
Menandatangani Surat Perjanjian pelanggan dengan pihak PDAM Tirtanadi. 5.
Membayar biaya sambungan baru secara tunai atau cicilan dan menyediakan materai.
6. Bagi calon pelanggan yang lokasinya sudah ada jaringan air limbah
diharuskan menjadi pelanggan air limbah. Jadi untuk menjadi pelanggan pada PDAM Tirtanadi, maka diawali dengan
pengisian formulir permohonan menjadi pelanggan air minum. Formulir tersebut tiga rangkap yaitu kuning, hijau dan putih. Selanjutnya dengan diterimanya permohonan
pelanggan air minum tersebut, maka antara pelanggan dengan PDAM Tirtanadi melakukan pengikatan dengan suatu bentuk surat perjanjian.
Definisi perjanjian telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata Pasal 1313, yaitu bahwa perjanjian atau persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
orang lain atau lebih. Kata persetujuan tersebut merupakan terjemahan dari perikatan overeenkomst dalam bahasa Belanda. Kata overeenkomst tersebut lazim
diterjemahkan juga dengan kata perjanjian. Jadi persetujuan dalam Pasal 1313 KUH Perdata tersebut sama artinya dengan perjanjian.
Menurut Subekti, suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada orang lain, atau di mana dua orang saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal.
142
R. Setiawan, menyebutkan bahwa perjanjian ialah suatu perbuatan hukum di mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.
143
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, berpendapat bahwa perjanjian merupakan perbuatan hukum di mana
seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap seorang lain atau lebih.
144
Hubungan hukum antara konsumen dengan pelaku usaha selain diatur dengan perjanjian antara kedua belah pihak, juga secara otomatis terikat dengan ketentuan
undang-undang, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UUPK.
Dari pendapat-pendapat di atas, maka pada dasarnya perjanjian adalah proses interaksi atau hubungan hukum dari dua perbuatan hukum yaitu penawaran oleh
pihak yang satu dan penerimaan oleh pihak yang lainnya sehingga tercapai kesepakatan untuk menentukan isi perjanjian yang akan mengikat kedua belah pihak.
142
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, 2001, hal. 36.
143
R. Setiawan, Hukum Perikatan-Perikatan pada Umumnya, Bina Cipta, Bandung, 1987, hal. 49.
144
Sri Sofwan Masjchoen, Hukum Jaminan di Indonesia...op.cit, hal. 1.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Dalam UUPK, hak konsumen atas keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi air minum yang diperoleh konsumen dari PDAM Tirtanadi ini
diakomodir dalam Pasal 4 huruf a yaitu hak konsumen atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa.
Demikian juga dalam surat perjanjian antara konsumen dengan PDAM Tirtanadi No. Dokumen 07-FM-PEM-01-15 No. Revisi 00 Tanggal Efektif 1 Maret
2006, dalam Pasal 1 ayat 1 dinyatakan pihak PDAM Tirtanadi harus memberlakukan konsumen secara benar dan jujur untuk penyediaan air minum. Oleh
karena itu dari kata benar dan jujur, maka masyarakat pelanggan air minum mempunyai hak untuk memperoleh air bersih yang memenuhi standar dari PDAM
Tirtanadi. Standar untuk air minum, air untuk keperluan rumah tangga yang lain,
keperluan irigasi, untuk peternakan dan untuk industri memiliki ukuran sendiri- sendiri. Untuk Indonesia peryaratan sebagai air minum ditetapkan dengan keputusan
Menteri Kesehatan No. 1Bir Hukum Mas11975 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Air Minum. Persyaratan itu meliputi empat sifat yaitu sifat fisik, sifat
kimia, sifat biologis dan sifat radio aktif.
145
145
Sjahril Effendy Pasaribu, Wajah PDAM dan Lingkungannya, Media Persada, Medan, 2005, hal. 8.
Demikian juga dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 907MenkesSKVII2002 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, ditentukan standar kualitas air meliputi empat aspek tersebut.
Jan Rohtuahson Sinaga : Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Pelayanan Air Bersih: Studi Pada Masyarakat Kota Medan Pelanggan Pdam Tirtanadi Cabang Medan, 2010.
Menurut ketentuan UUPK maupun perjanjian menjadi pelanggan air minum antara masyarakat dengan PDAM Tirtanadi berkewajiban untuk memenuhi air minum
sesuai dengan standar yang telah ditentukan itu. Namun dalam pelaksanaannya hak konsumen untuk memperoleh air minum sesuai syarat yang ditentukan itu ternyata
belum dapat dipenuhi. Sehingga hal ini menyebabkan terjadi pengaduan masyarakat baik itu kepada lembaga perlindungan konsumen maupun kepada DPRD Medan.
Pada dasarnya ada 2 hal yang menyebabkan air PDAM itu tercemar, yaitu mengenai sumber air bahan baku untuk pengolahan air minum itu maupun
disebabkan gangguan pada saat pendistribusian air minum itu yang telah diolah tersebut kepada konsumen, sebagaimana dijelaskan berikut ini:
1. Sumber air baku