Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan Indonesia di Luar Negeri

C. Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan Indonesia di Luar Negeri

Perlindungan terhadap buruh migran Indonesia di luar negeri, salah satu yang bertanggungjawab atas perlindungan dan pembelaan terhadap hak dan kewajiban tenaga kerja Indonesia di luar negeri adalah perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia PJTKI. Selain PJTKI yang bertanggungjawab adalah Tim Advokasi, Pembelaan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, yang memiliki tugas sebagi berikut: 1. Memberikan perlindungan, pembelaan hak-hak dasar dan bantuan hukum bagi tenaga kerja Indonesia di Luar negeri. 2. Melakukan pendataan dan penelitian dokumen tenaga kerja Indonesia bekerja-sama dengan agency. 3. Mendata nama dan alamat majikan. 4. Melakukan bimbingan dan penyuluhan bagi TKI. 5. Memberikan konsultasi dan pendampingan bagi TKI yang bermasalah. 6. Membantu penyelesaian perselisihan antara TKI dengan penggunamajikan. 7. Memberikan bantuan penyelesaian administrasi dan dokumen TKI. 8. Mengurus penyelesaian pembayaran atas gaji TKI yang tidak dibayar. 9. Memproses penyelesaian pemenuhan hak-hak akibat pemutusan hubungan kerja dan harta kekayaan TKI. 10. Mengupayakan pembelaan hukum bagi TKI. Eny Dameria : Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Ditinjau Dari Konvensi Ilo Nomor..., 2008 USU Repository © 2008 11. Mengurus penyelesaian sengketa antara TKI dengan pihak ketiga bukan peng-gunamajikan. 12. Mengurus penyelesaian jaminan atas resiko kecelakaan kerja dan atau kematian yang dialami oleh TKI. 13. Membantu proses pemulangan TKI. 14. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas tim sesuai dengan petunjuk menteri terkait. 104 Namun sampai saat ini perlindungan terhadap buruhtenaga kerja Indonesia di luar negeri masih jauh seperti apa yang diharapkan. Salah satu penyebabnya karena pemerintah Indonesia belum meratifikasi konvensi internasional PBB tahun 1990 tentang perlindungan buruh migran dan keluarganya Un Convention on Protection on Migrant Workers and Their Families 1990. Saat ini baru 11 sebelas negara yang meratifikasi konvensi tersebut. Pada hal konvensi ini baru berlaku bila sudah ditandatangani oleh 20 dua puluh negara. 104 Lihat Pasal 4 Keputusan Bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Menteri Perhubungan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Agama dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor: SKB.05ASBXII200301, Nomor: M-86-Pro 903 Tahun 2003, Nomor: KM. 51 Tahun 2003, Nomor: KEP 247 AMEN2003, Nomor: MA4702003, Nomor: 33KEPMEN.PPXI2003 tentang Tim Advokasi, Pembelaan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri jo. Pasal 58 ayat 3 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP-104 AMEN2002 tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Eny Dameria : Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Ditinjau Dari Konvensi Ilo Nomor..., 2008 USU Repository © 2008 BAB IV IMPLEMENTASI KONVENSI ILO NO. 111 DI INDONESIA

A. Beberapa Konvensi PBB yang Telah Diratifikasi Indonesia