5. Perlindungan atas jaminan sosial. 6. Hak untuk melakukan mogok.
7. Hak untuk memperoleh, meningkatkan, dan mengembangkan
keterampilan dan keahlian melalui pelatihan. 8. Perlindungan untuk mendapatkan pekerjaan baik di dalam maupun di luar
negeri.
59
Peraturan menyangkut perlindungan tenagakerja perempuan bukan dimaksud-kan mengadakan diskriminasi tapi semata-mata karena
perlindungan terhadap tenaga kerja perempuan sehubungan dengan kodratnya, yaitu perlindungan terhadap hak-hak reproduksi tenaga kerja
perempuan, yang secara biologis berbeda dengan laki-laki, seperti haid, melahirkan, menyusui dan lain-lain. Oleh karena itu hukum membuat
peraturan khusus mengenai hal-hal tersebut yang tentunya hanya berlaku bagi perempuan.
B. Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia
Berdasrkan Pasal 76 UUKK pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja buruh perempuan yang berumur kurang dari 18 delapan belas
tahun antar jam 23.00 sampai dengan jam 07.00. Tanggung jawab atas pelanggaran ini dibebankan kepada pengusaha. Ini artinya pengusaha dapat
59
Agusmidah, “Fungsi Pengawasan Pemerintah Terhadap Perlindungan Buruh Perempuan Pada Perusahaan Industri di Kabupaten Deli Serdang”, Tesis, Medan: Program Pascasarjana Univer-
sitas Sumatera Utara, 2001, hlm. 99.
Eny Dameria : Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Ditinjau Dari Konvensi Ilo Nomor..., 2008 USU Repository © 2008
mempekerjakan pekerjaburuh perempuan sebelum berusia 18 delapan belasan tahun. Namun berdasarkan Pasal 2 Undang-undang Nomor 20
Tahun 1999 tentang pengesahan Konvensi ILO No.138 tentang Usia Minimum Untuk Diperbolehkan Bekerja, tidak boleh kurang dari usia tamat
wajib belajar, yaitu tidak boleh kurang dari 15 Tahun dalam keadaan apapun. Ter-kecuali bagi anggota yang perekonomian dan fasilitas pendidikannya
tidak cukup ber-kembang, setelah berkonsultasi dengan organisasi pengusaha dan pekerja bila ada, sebagai permulaan dapat menetapkan
usia minimum 14 empat belas tahun. Walaupun dalam Pasal 68 UUKK secara tegas menyatakan pengusaha dilarang mem-perkerjakan anak.
60
Apabila kita melihat kebelakang, di mana antara UUKK dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja, nampaknya
menyangkut usia yang diperbolehkan untuk bekerja hampir sama. Namun Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 memberikan batasan umur untuk
bekerja, pekerja dewasa adalah laki-laki atau perempuan yang berumur 18 tahun ke atas, sedangkan pekerja anak-anak berumur 14 tahun ke bawah,
60
Lihat Keputusan Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi Nomor: KEP-235MEN2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak, menye-
butkan anak adalah setiap orang yang berumur kurang dari 18 delapan belas tahun. Anak di bawah usia ini dilarang bekerja danatau dipekerjakan pada pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan atau moral anak, seperti pekerjaan yang berhubungan dengan mesin; bor, gerenda, potong, bubut, skrap, rajut, jahit, tenun, pak, pengisi botol, dan lain-lain. Kemudian pekerjaan yang
mengandung bahaya fisik, seperti di bawah tanah, diketinggian lebih dari 2 meter, di lingkungan bertegangan listrik di atas 50 Volt dan lain-lain. Selanjutnya pekerjaan yang mengandung bahaya
kimia, biologis, serta yang mengandung sifat dan keadaan berbahaya tertentu, seperti kontruksi bangunan, jembatan, irigasi, jalan, dan lain-lain. Dan seterusnya pekerjaan yang membahayakan moral,
seperti usaha bar, diskotik, karaoke, bola sodok, bioskop, panti pijat atau lokasi prostitusi, model untuk minuman keras, obat perangsang seksualitas danatau rokok.
Eny Dameria : Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Ditinjau Dari Konvensi Ilo Nomor..., 2008 USU Repository © 2008
sedangkan yang disebut pekerja muda adalah laki-laki dan perem-puan yang batas usianya 14 hingga 18 tahun.
61
Pengusaha dilarang juga memeperkerjakan pekerjaburuh perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan
keselamatan kan-dungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00. Apabila pengusaha yang mempekerjakan
pekerjaburuh perempuan tentunya usianya sudah 18 tahun antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00,
62
maka pengusaha harus memberikan makanan dan minuman yang bergizi, dan pengusaha menjaga kesusilaan
serta keamanan selama di tempat kerja. Bila pengusaha tetap melanggar atau tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan yang disebutkan di atas, maka berdasarkan Pasal 187 UUKK pengusaha akan dikena-kan sanksi pidana kurungan paling singkat 1 satu
bulan dan paling lama 12 dua belas bulan danatau denda paling sedikit Rp.10.000.000,- Sepuluh juta rupiah dan paling banyak Rp. 100.000.000,-
Seratus juta rupiah.
61
Lebih lanjut lihat T. Keizerina Devi, Poenale Sanctie: Studi Tentang Globalisasi Ekonomi dan Perubahan Hukum di Sumatera Timur 1870-1950,
Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2004, hlm. 357.
62
Lihat Keputusan Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi Nomor: KEP-224MEN2003 tentang Kewajiban Pengusaha yang Mempekerjakan PekerjaBuruh Perempuan Antara Pukul 23.00
sampai dengan 07.00. Menegaskan agar setiap pengusaha harus menyediakan petugas keamanan di tempat kerja, menyediakan kamar mandiWC yang layak dengan penerangan yang memadai serta
terpisah antara pekerjaburuh perempuan dan laki-laki. Kemudian pengusaha wajib menyediakan antar jemput yang dimulai dari tempat penjemputan ke tempat kerja dan sebaliknya, sekaligus menetapkan
tempat penjemputan dan pengantaran pada lokasi yang mudah dijangkau dan aman bagi pekerjaburuh perempuan. Kemudian kendaraan antar jemput yang disediakan pengusaha harus dalam kondisi yang
layak dan harus terdaftar di perusahaan.
Eny Dameria : Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Perempuan di Indonesia Ditinjau Dari Konvensi Ilo Nomor..., 2008 USU Repository © 2008
Selain perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja perempuan tersebut, ada beberapa lagi perlindungan yang menjadi hak pekerjaburuh
dan wajib dilaksana-kan pengusaha, perlindungan tersebut adalah:
1. Perlindungan upah bagi pekerja perempuan Indonesia