Metode Penerjemahan Penerjemahan Kata demi Kata Word-for-word translation Penerjemahan Harfiah Literal Translation

memeriksa kembali hasil terjemahan tersebut dengan pikiran yang segar. 24

3. Metode Penerjemahan

Menurut Newmark, sebagaimana dikutip oleh Rochayah Machali, ada dua metode penerjemahan, yaitu 1 metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sumber BSu; 2 metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran BSa. Dalam metode jenis yang pertama, penerjemah berupaya mewujudkan kembali dengan setepat-tepatnya makna kontekstual Tsu, meskipun dijumpai hambatan sintaksis dan semantis pada Tsa yakni hambatan bentuk dan makna. Dalam metode kedua, penerjemah berupaya menghasilkan dampak yang relatif sama dengan yang diharapkan oleh penulis asli terhadap pembaca versi BSu. 25 Metode-metode yang memberikan penekanan atau lebih berorientasi terhadap bahasa sumber antara lain:

1. Penerjemahan Kata demi Kata Word-for-word translation

Dalam metode penerjemahan jenis ini biasanya kata-kata TSa langsung diletakkan di bawah versi TSu. Kata-kata dalam TSu diterjemahkan di luar konteks, dan kata-kata yang bersifat kultural dipindahkan apa adanya. Contoh: V ﺙ X ﺙ Y ,B dan di sisiku tiga pulpen-pulpen. Umumnya metode ini digunakan sebagai tahapan prapenerjemahan pada penerjemahan teks yang sangat sukar atau untuk memahami mekanisme BSu. Jadi, dalam proses penerjemahan, metode ini dapat terjadi pada tahap analisis atau 24 Machali, h. 39. 25 Ibid., h. 49. tahap awal pengalihan.

2. Penerjemahan Harfiah Literal Translation

Metode ini juga dapat dilakukan dalam penerjemahan awal. Kalimat-kalimat yang panjang dan sulit diterjemahkan secara harfiah dulu untuk kemudian disempurnakan. Dalam penerjemahan harfiah, penerjemah sudah mengubah struktur BSu menjadi struktur BSa. Namun, kata-kata dan gaya bahasa dalam TSu masih dipertahankan dalam TSa. Dengan sendirinya terjemahan seperti ini masih memperlihatkan model teks dari TSu dan belum dapat dikatakan sebagai terjemahan yang betul. Metode ini juga dipilih untuk menjaga agar jangan terjadi kebocoran dalam mengalihkan pesan. 26 Contoh: 4 N Z I Ringan selendang. 27 Metode ini dapat digunakan sebagai metode pada tahap awal pengalihan, bukan sebagai metode yang lazim. Sebagai proses penerjemahan awal, metode ini dapat membantu penerjemah melihat masalah yang harus diatasi. 28

3. Penerjemahan Setia Faithful Translation