Jenis Penelitian. Sumber Data.

1. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normative normatif law Penelitian hukum normatif. 46 Sebagaimana yang ditegaskan oleh Marzuki “Didalam penelitian hukum, yang diteliti adalah kondisi hukum secara intrinsik, yaitu hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai norma sosial. Hasil yang hendak dicapai oleh penelitian hukum bukan mencari jawaban atas efektivitas suatu ketentuan, pengaruh faktor-paktor non hukum terhadap peraturan hukum, peranan suatu institusi tertentu dalam penegakan hukum. 47 Penelitian hukum sebagaimana disebut diatas adalah dimaksudkan untuk menemukan aturan-aturan hukum tentang pidana mati, baik dalam hukum pidana nasional maupun hukum idana Islam. Sehingga sisi keunggulan yang dan dalam hukum pidana Islam diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pembaharuan hukum pidana nasional yang nota bene masih merupakan warisan pemerintah kolonial belanda. Bertitik tolak dari tujuan penelitian tersebut diatas, diharakan dapat mempergunakan untuk menganalisis maasalah yang telah diidentifikasi. 46 Penelitian hukum normatif atau kepustakaan tersebut mencakup: 1. Penelitian terhadap asas hukum. 2. Sistematik hukum. 3. Taarap Sinkronisasi vertical dan horizontal. 4. Perbandingan hukum. 5. Sejarah hukum. Lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Nornatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hlm. 14. 47 Ibid.,hlm. 80. Universitas Sumatera Utara

2. Sumber Data.

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data skunder dalam wujud bahan hukum primer yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian. Data sekunder tersebut dibagi menjadi tiga: bahan hukum primer bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Ketiga jenis data tersebut diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yang meliputi: 1. Bahan hukum perimer, yaitu: Dalam hukum pidana nasinal yang terdiri dari: a. Bahan hukum dari zaman penjajahan sampai saat ini yang masih berlaku, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP. b. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang pidana mati c. Undang-undang Dasar 1945 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang dapat memberikan penjelasan mengenai bahan hukum premier, misalnya tulisan hasil penelitian para pakar hukum pidana nasional tentang pidana mati, diantaranya: Pidana Mati di Indonesia, dimasa lalu, kini, dan masa depan, karangan Andi Hamzah dan Sumangelipu. Pidana mati di Indonesia Dewasa Ini, karangan Djoko Prakoso dan Nurwachid. Ancaman Pidana Mati Terhadap Pembunuhan Berencana,karangan JE. Sahetapy. Universitas Sumatera Utara 3. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang dapat memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus, ensiklopedia, majalah dan sebagainya. 48 4. Dalam Hukum Pidana Islam, terdiri atas: a. Bahan hukum primer, yaitu: 1. Al-qur’an dan hadis Nabi saw 2. Karya kitab-kitab fqih karangan ulama yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadis, diantaranya, Badai as-sana’i, karangan al-kasani, Mawahib al- Jalil karangan al-Magribi, al- Umm, karangan asy –Syafi’i, al- Muhazzab, karangan asy-Syairazy, Majmu’ Syarh al- Muhazzab, karangan an- Nawawi, al-Mugni karangan Ibn Qudamah, kitab al-fiqh ‘ala al- Mazahib al-Arba’ah,karangan al-jaziri. b. Bahan hukum skunder yaitu bahan yang dapat memberikan penjelasan terhadap bahan perimer, misalnya, tulisan para ulama terdahulu atau tulisan ulama kontemporer, cendikiawan muslim yang berkaitan dengan pidana mati, diantaranya: Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh karangan az-zuhaili, Al-Hudud fi al-Islam, karangan Ahmad Fathi Bahansi, Bidayah al-Mujtahid, karangan Ibn Rusyd. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang dapat memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum perimer dan sekunder, misalnya kamus ensiklopedia, majalah dan sebagainya. 48 Soerjono soekanto, 1985, loc.cit. hlm. 52 Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Pengumpulan Data.